Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Dokter Gigi, Lebih dari Sekadar Penambal Gigi
9 Desember 2024 11:20 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Nadia Jannah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Banyak orang yang menganggap dokter gigi hanyalah pekerjaan yang 'remeh' karena stereotip masyarakat Indonesia yang menganggap dokter gigi sekadar penambal gigi. Padahal, anggapan tersebut keliru karena peran dokter gigi sangat penting dan lebih luas daripada sekadar penambal gigi. Dokter gigi bukan hanya seorang ahli yang menangani keluhan yang berkaitan dengan gigi, tetapi juga merupakan penjaga kesehatan mulut yang memiliki dampak besar pada kesehatan tubuh secara keseluruhan. Kesehatan mulut yang terabaikan tidak hanya mengganggu penampilan atau kenyamanan kita, tetapi dapat berakibat jauh lebih serius.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, sebagian besar masyarakat Indonesia belum melek dengan kesehatan gigi dan mulut. Berdasarkan Riskesdas 2018, proporsi terbesar masalah gigi di Indonesia adalah gigi rusak/berlubang/sakit (45,3%) dan dari 57,6% penduduk bermasalah kesehatan gigi dan mulut, ternyata yang mengakses pelayanan kesehatan gigi hanya sekitar 10,2%. Padahal, hal ini bisa mengancam nyawa apabila tidak segera ditangani.
Bayangkan, jika Anda merasa sakit gigi atau gusi bengkak dan memilih untuk mengabaikannya, hal tersebut bisa berkembang menjadi infeksi serius yang bisa menyebar ke organ vital seperti jantung atau ginjal. Penyakit gusi, seperti periodontitis, bisa menjadi pemicu peradangan kronis dalam tubuh yang pada gilirannya meningkatkan risiko penyakit jantung. Selain itu, bagi penderita diabetes, infeksi mulut yang tidak diobati bisa membuat kadar gula darah semakin sulit dikendalikan, memperburuk kondisi mereka.
Apakah Anda tahu bahwa kondisi kesehatan gigi dan mulut yang buruk bisa berhubungan langsung dengan kanker mulut? Jika kamu tidak rutin ke dokter gigi selama 6 bulan sekali, berbagai tanda-tanda awal kanker mulut tidak dapat terdeteksi lebih dini. Padahal deteksi dini tentu sangat penting karena deteksi dini yang baik dapat meningkatkan peluang untuk sembuh dari penyakit termasuk kanker mulut. Dokter gigi, dalam hal ini, berperan sebagai detektif kesehatan tubuh, tidak hanya di mulut, tetapi dalam melindungi kehidupan kita.
ADVERTISEMENT
Mereka juga berperan dalam edukasi kesehatan mulut yang tidak kalah krusial. Misalnya, kita sering kali mendengar tentang menyikat gigi dengan benar, tetapi berapa banyak dari kita yang benar-benar mengetahui teknik yang tepat? Bagaimana bisa pola makan memengaruhi kesehatan gigi dan mulut? Semua pertanyaan ini seharusnya mendapat perhatian, karena kebiasaan-kebiasaan sederhana ini dapat mencegah banyak masalah kesehatan mulut di kemudian hari. Namun, mayoritas masyarakat di Indonesia hanya datang ke dokter gigi ketika kondisi kesehatan gigi dan mulut sudah parah dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Padahal, masalah-masalah ini bisa dicegah jauh sebelumnya jika kita rutin memeriksakan gigi dan mulut kita. Hal ini menandakan perlunya peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya peran dokter gigi dalam kesehatan tubuh secara keseluruhan.
ADVERTISEMENT
Jadi, bagaimana kita dapat lebih menghargai profesi dokter gigi? Salah satunya adalah dengan mengenali bahwa mereka bukan hanya penyelesai masalah gigi dan mulut yang mendesak. Mereka adalah ahli yang menjaga kesehatan tubuh kita secara keseluruhan, memberikan edukasi, dan menjadi garda terdepan dalam mencegah penyakit yang berpotensi fatal. Jika Anda merasa kesehatan mulut Anda kurang mendapat perhatian, sekarang saatnya untuk membuat janji dengan dokter gigi. Ingat, pemeriksaan rutin bukan hanya untuk mencegah gigi berlubang, tetapi juga untuk menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan. Dalam hal ini, dokter gigi lebih dari sekadar penyembuh – mereka adalah pahlawan yang menjaga kualitas hidup dan kesejahteraan kita.