Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Aku, Wartawan yang Menyunting Berita Politik hingga Selebriti
11 November 2018 21:16 WIB
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:18 WIB
Tulisan dari Nadila E R tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Apabila ada yang bertanya: apa hal paling mengejutkan dalam hidupku? Jawabannya, saat ini. Iya saat ini. Saat ini aku sudah satu tahun bekerja di kumparan, tentu mengejutkan, ternyata aku sanggup melewati satu tahun di kantor media yang berada di Jati Padang ini.
ADVERTISEMENT
Bila ditanya lagi, apa istimewanya menjadi wartawan di kumparan? Banyak hal yang istimewa! Berikut aku bagikan poin-poinnya.
1. Menjadi wartawan ‘cap halal’
Apa itu? Kami para wartawan kumparan mengikuti ujian kompetensi agar menjadi wartawan bersertifikat alias say no to wartawan bodrek. Kalau sudah mendapatkan ‘cap halal’ dari dewan pers, maka kredibilitas wartawan kumparan sudah tidak diragukan lagi dong. Ya. Kami selevel lebih tinggi dari wartawan lain yang belum memiliki ‘cap halal’.
2. Bekerja sama dengan publisher daerah
Cerdasnya kumparan, tidak perlu mengirim wartawan ke daerah, cukup bekerja sama dengan media daerah dan mengajak mereka untuk menulis di kumparan. Media mereka berkembang, kumparan juga ikut berkembang. Jadi simbiosis mutualisme. Aku ikut bangga karena menjadi bagiannya. Iya, aku bekerja di divisi Kolaborasi, yang khusus menyunting tulisan publisher dan user kumparan.
ADVERTISEMENT
Nah meskipun aku tidak turun ke lapangan mencari berita, namun aku bekerja di balik laptop untuk mengabarkan berita-berita daerah kepada para pembaca kumparan. Agar para pembaca tidak Jakarta-sentris.
3. Perbanyak kerja, perbanyak liburan!
Tentu tau dong, belum lama ini seluruh wartawan kumparan liburan ke Bali. Nama acaranya ‘kumparan Vekesyen Goes to Bali’. Kami di Bali membangun solidaritas, saling mengenal satu sama lain, dan tentunya bersenang-senang bersama. Iya, memang menyenangkan, apalagi gratis. Sebagai buruh media sepertiku, liburan gratis seperti ini adalah rezeki nomplok.
Duh tiga poin di atas belum seberapa karena masih banyak poin-poin menyenangkan lainnya yang akan panjang sekali jika aku bagikan.
Oh iya, setelah dinyatakan lulus sebagai wartawan bersertifikat dan menyandang gelar ‘wartawan muda’, aku jadi lebih hati-hati dalam menyunting berita, lebih merasa bertanggung jawab dari sebelumnya. Ya walaupun aku tidak terjun langsung mencari berita, namun yakinlah, bebanku sama seperti kawan-kawan yang mencari berita ke lapangan.
ADVERTISEMENT
Awalnya aku kira bekerja sebagai jurnalis hanya sekadar mencari berita, menulis, lalu menyebarkan. Namun lebih dari itu, harus melibatkan perasaan. Iya. Terkadang perasaanku diaduk-aduk. Kadang aku menangis saat menyunting berita menyedihkan, marah saat menyunting berita kejahatan, kesal saat menyunting berita selebriti yang terlalu banyak drama. Namun, sebagai wartawan harus tetap netral dan tenang.
Berbeda dengan kawan-kawan lain yang memiliki desk khusus, misalkan K-Pop, Food, Bisnis, dan lainnya. Aku harus menyunting semua tulisan dari seluruh desk. Selesai menyunting tulisan korupsi, langsung menyunting tulisan tentang ASI. Lalu selesai menyunting tulisan politik, lanjut menyunting tulisan selebriti. Kadang juga harus menyikat para penulis judi bola dan jelly gamat.
Ya, padahal aku tidak pandai, karena dituntut untuk bisa, jadi mau tidak mau harus terus belajar. Kadang puyeng, harus pindah dari tema satu ke tema lain, namun dinamika seperti ini lebih mengasyikkan, hingga aku banyak tau.
ADVERTISEMENT
Menyenangkan? Sangat menyenangkan. Aku jadi lebih kenal dengan para redaktur hebat dari Sabang sampai Merauke. Kami bekerja sama untuk menyampaikan berita-berita aktual ke pembaca kumparan. Apalagi kalau ada breaking news, duh, hatiku selalu berdebar menanti berita lanjutan dari para publisher daerah. Kadang senang bila mereka bisa cepat membuat berita, kadang bingung juga kalau terlalu banyak berita yang masuk. Haha.
Lalu, apa rencanaku ke depannya? Aku, ingin terus mengabarkan peristiwa yang aktual untuk para pembaca kumparan agar kita bisa sama-sama banyak tau!