Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Sering Disepelekan, Ketahui Cara Mengelola Keuangan yang Tepat
6 Agustus 2022 19:42 WIB
Tulisan dari Nadya Nuraisya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Mengelola keuangan bisa menjadi hal yang sulit dan sering diabaikan oleh banyak orang. Namun, banyak sekali manfaat yang bisa diperoleh, bahkan jika kita hanya melakukan salah satu cara untuk mengelola keuangan.
ADVERTISEMENT
Pada kesempatan lalu, tepatnya pada 30 Juli 2022. Sekelompok mahasiswa Universitas Mercu Buana Yogyakarta telah mengadakan sosialisasi literasi keuangan dengan tema Optimalisasi Pengelolaan Keuangan. Sosialisasi ini dilaksanakan sebagai bentuk kegiatan pengabdian mahasiswa Universitas Mercu Buana Yogyakarta kepada masyarakat khususnya warga Pasar Ngasem Yogyakarta.
Menurut penyelenggara, sosialisasi ini perlu dilakukan karena kurangnya pemahaman masyarakat mengenai pengelolaan keuangan yang tepat. Padahal, dengan pengaplikasian literasi keuangan tentu akan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. "Kami mengadakan sosialisasi atau penyuluhan dengan materi yang bertemakan Optimalisasi Pengelolaan Keuangan. Materi yang kami sampaikan meliputi manajemen keuangan, pemasaran, SDM, pembukuan akuntansi, hingga penyuluhan mengenai hubungan stress dengan pengelolaan keuangan." Jelas Muhammad Ramdhan Rimaldi (Aldi), ketua kelompok 97 KKN-PPM UMBY yang menyelenggarakan sosialisasi pengelolaan keuangan di Pasar Ngasem.
Didampingi oleh dosen pembimbing lapangan Ibu Lu'luil Maknun, S.Pd., M.Pd. serta kerja sama dengan Kelurahan dan Paguyuban Pasar Ngasem, Kelompok 97 KKN-PPM Universitas Mercu Buana Yogyakarta ini berhasil memberikan literasi keuangan kepada warga sekitar. Berikut poin-poin penting yang disampaikan dalam sosialisasi singkat itu:
ADVERTISEMENT
Dalam manajemen keuangan, ada baiknya kita memisahkan antara keuangan perusahaan/usaha dan keuangan pribadi. Yang dikhawatirkan jika keuangan usaha dan pribadi digabung, maka kita tidak dapat mengalokasikan modal tambahan untuk usaha, atau bahkan uang modal yang digunakan untuk keperluan pribadi. Selain itu, keuangan yang digabung akan membuat kita terlalu konsumtif dan tidak dapat membedakan mana kebutuhan dan mana keinginan.
Membagi keuangan usaha dan pribadi, artinya kita membagi segala transaksi dan administrasi usaha dan pribadi. Rekening yang digunakan pun akan berbeda supaya transaksi uang masuk dan keluarnya jelas.
Langkah pertama yang harus kita lakukan adalah mengatur dana usaha kita. Kita dapat menggaji diri kita sendiri sebagai pemilik tergantung persentase manajemen pengelolaan usaha yang kita pakai. Misalnya rata-rata omset kotor usaha mie ayam perbulan 3jt, 70% modal, 30% omset bersih. Dari 30% itu kita bisa memberikan 10% untuk menggaji diri kita sendiri, sisanya untuk gaji karyawan dan tabungan pengembangan usaha.
ADVERTISEMENT
Langkah kedua adalah mengatur keuangan pribadi kita, biasanya yang digunakan pemula presentase nya adalah 50, 30, 20 dengan keterangan: 50% untuk kebutuhan bulanan, 30% untuk keinginan pribadi dan 20% untuk tabungan dan investasi.
Dengan menggunakan metode diatas, kita akan sebisa mungkin menjadi orang yang produktif dan mengurangi sifat konsumtif.
Di era digital ini, segala sesuatu sudah pasti bisa didigitalisasikan. Media kini bukan hanya sebagai tempat bertukar informasi, media juga bisa digunakan sebagai ladang usaha dan promosi. Contohnya Marketplace, group jual beli Facebook, dan Instagram Business.
Dengan sales dan digital marketing, tentu akan sangat membantu dalam menjangkau lebih banyak calon customer atau client untuk usaha kita.
ADVERTISEMENT
SDM sedikit tapi handal dalam bidangnya pasti akan lebih membantu kita dari pada SDM banyak namun intern semua. Segala sesuatu jika tidak dilakukan oleh ahlinya pasti akan berakhir tidak memuaskan atau tidak maksimal. Berbeda dengan hal-hal yang ditangani oleh ahlinya.
Begitu pula dengan pengelolaan keuangan, jika tidak di kelola oleh ahlinya atau diajari langsung oleh ahlinya maka alokasinya akan berantakan pula.
Pembukuan keuangan itu penting untuk mendokumentasikan pemasukan dan pengeluaran kita. Bahkan jika tidak sempat membuat pembukuan untuk keuangan pribadi, kita diwajibkan untuk membuat laporan keuangan usaha yang artinya kita harus membuat pembukuan usaha.
Dengan membuat pembukuan, transaksi dan administrasi kita akan transparan sehingga menghindari salah alokasi dana serta penyalahgunaan keuangan.
ADVERTISEMENT
Tidak bisa dipungkiri manajemen stress sangat mempengaruhi kita dalam pengelolaan keuangan. Misalnya saat kita sedang "moody" pasti tingkat konsumtif kita akan meningkat. Jika kita tidak dapat mengelola stress dengan baik, maka akan muncul keinginan kita untuk mengalokasikan lebih banyak dana untuk keinginan dari pada mendahulukan kebutuhan.
Dengan literasi keuangan dan optimalisasi pengelolaan keuangan ini, diharapkan banyak masyarakat yang melek finansial dan dapat mencapai kesejahteraan ekonomi.