Konten dari Pengguna

Eksistensi Sastra Populer dalam Kurikulum Pendidikan: Perlukah?

Nahda Maritza
Mahasiswa Sastra Indonesia, Universitas Pamulang
17 Desember 2024 18:28 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nahda Maritza tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
https://pixabay.com/photos/books-bookshop-bookstore-collection-1842261/
zoom-in-whitePerbesar
https://pixabay.com/photos/books-bookshop-bookstore-collection-1842261/
ADVERTISEMENT
pendahuluan
Sastra populer telah menjadi bagian penting dalam dunia literasi, dikenal karena kemampuannya menjangkau berbagai lapisan masyarakat melalui cerita-cerita yang ringan dan menarik. Menurut John Storey dalam bukunya Cultural Theory and Popular Culture, sastra populer adalah “sebuah bentuk budaya yang tidak hanya mencerminkan masyarakat, tetapi juga membentuknya.” Pandangan ini menunjukkan bahwa sastra populer memiliki peran penting dalam memahami dinamika sosial, menjadikannya relevan untuk diajarkan di sekolah.
ADVERTISEMENT
Namun, dalam kurikulum pendidikan, sastra populer kerap dianggap kurang berbobot dibandingkan dengan sastra klasik atau sastra serius. Artikel ini akan membahas mengapa sastra populer layak dipertimbangkan dalam kurikulum pendidikan, manfaatnya bagi siswa, dan tantangan yang mungkin dihadapi dalam penerapannya.
Apa itu Sastra Populer? Sastra populer merujuk pada karya sastra yang ditujukan untuk konsumsi massal, dengan karakteristik alur yang mudah dipahami, tema yang relevan dengan kehidupan sehari-hari, dan sering kali mengandung unsur hiburan. Contoh genre dalam sastra populer meliputi romance, thriller, fantasi, dan science fiction.
Berbeda dengan sastra serius yang lebih fokus pada eksplorasi artistik dan tema yang kompleks, sastra populer bertujuan untuk memberikan pengalaman membaca yang menghibur namun tetap bermakna
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Tantangan dalam Penerapan
Kesimpulan
Mengintegrasikan sastra populer dalam kurikulum pendidikan adalah langkah yang layak dipertimbangkan untuk meningkatkan minat membaca dan memperluas wawasan siswa. Meskipun menghadapi berbagai tantangan, pendekatan yang tepat dapat menjadikan sastra populer sebagai alat pendidikan yang efektif. Dengan memanfaatkan karya sastra populer yang relevan dan bermakna, pendidikan dapat menjadi lebih inklusif, menarik, dan dekat dengan kehidupan siswa.
ADVERTISEMENT