Konten dari Pengguna

Berhenti Menyenangkan Orang Lain: Cara Meminimalisir Menjadi People Pleaser

Naila Sakinah
Mahasiswi Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
16 Desember 2024 16:11 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Naila Sakinah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi people pleaser (sumber: https://www.pexels.com/)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi people pleaser (sumber: https://www.pexels.com/)
ADVERTISEMENT
Apakah kamu merupakan seseorang yang selalu berusaha untuk melakukan segala hal tanpa memikirkan dirimu sendiri untuk menyenangkan hati orang lain? Atau bahkan kamu juga seseorang yang akan meminta maaf kepada orang lain, padahal kamu tidak melakukan kesalahan apapun kepadanya? Wah, ini tanda kamu adalah seorang people pleaser, Loh!
ADVERTISEMENT
People pleaser adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan seseorang yang selalu berusaha melakukan atau mengatakan sesuatu yang menyenangkan orang lain, meskipun hal itu bertentangan dengan apa yang mereka pikirkan atau rasakan. Dia melakukan ini agar orang lain tidak kecewa padanya (Merriam Webster & Susan Newman dalam Podcast On Marissa's Mind: 2021). Dalam suatu hubungan atau ketika sedang berinteraksi, seorang people pleaser cenderung mengikuti suara lawan bicaranya dengan mempertimbangkan keinginan dan perasaan orang lain, padahal sebenarnya ia memiliki pendapat dan keinginannnya sendiri. Menyenangkan orang lain memang membuat kita bahagia. Namun, jika berlebihan akan menimbulkan dampak yang buruk bagi diri kamu sendiri. Oleh karena itu, berikut beberapa hal yang akan meminimalisir kamu menjadi seorang people pleaser.
ADVERTISEMENT

Menentukan Prioritas yang Menjadi Tujuanmu

Refleksikan diri kamu, hal-hal apa saja yang dianggap penting, membawa kamu pada kebahagiaan dan kepuasan pribadi, dan ingin kamu lakukan sesuai keinginan diri sendiri. Ketika semua sudah terlaksana, jadilah konsisten dengan apa yang kamu pilih (Vicky Fitratullah dalam YouTube Satu Persen - Indonesia Life School: 2020). Dengan menentukan prioritas dan konsisten pada hal tersebut, kamu akan menyadari bahwa kebutuhan pribadi merupakan hal yang utama dalam hidupmu.

Don't Say Sorry, Jika Kamu Tidak Melakukan Kesalahan

Seorang people pleaser seringkali meminta maaf kepada orang lain, padahal mereka tidak melakukan kesalahan apapun. Banyak orang yang memanfaatkan hal ini dan nantinya akan berdampak buruk bagi people pleaser. Dalam konteks ini, kamu harus tegas jika memang tidak melakukan kesalahan apapun dan yakin bahwa kamu benar sehingga kamu tidak perlu meminta maaf jika itu bukan kesalahanmu. Hal ini akan membuat kamu lebih menghargai diri sendiri dan menciptakan komunikasi yang lebih jujur.
ADVERTISEMENT

Tetapkan Batasan dengan Berani untuk Mengatakan “Tidak”

Terkadang sulit sekali ya untuk menolak ajakan teman atau orang lain sehingga terpaksa mengiyakan, padahal kamu tidak ingin melakukannya. Coba deh berlatih untuk menolak sesuatu yang memang tidak kamu ingin lakukan dengan cara yang halus dan ramah. Mengatakan “tidak” bukan akhir dari segalanya, selama kita mengungkapkannya dengan baik, orang lain akan menerima pendapat kita (Merriam Webster & Susan Newman dalam Podcast On Marissa's Mind: 2021).

Bersikap Asertif

Asertif merupakan perilaku yang menunjukkan adanya keberanian secara jujur dan terbuka dalam mengungkapkan kebutuhan, pikiran, perasaan, dan pendapat apa adanya dengan mempertahankan hak pribadi, serta menolak permintaan yang dianggap tidak sesuai (Rathus dan Nevid dalam Tridimita Ayu: 2020). Dalam menerapkan sikap asertif, kamu bisa menyampaikan perasaan sendiri tanpa menyinggung perasaan lawan bicara. Contohnya, “Aku ga suka sama bercandaan kamu tadi karena bikin sakit hati” Dengan mengatakan hal ini, lawan bicaramu akan mengetahui kondisi yang kamu rasakan, mana yang kamu suka dan tidak sehingga mereka akan memperlakukanmu sesuai dengan keinginanmu.
ADVERTISEMENT

Berhenti Merasa Memiliki Kewajiban untuk Membahagiakan Orang Lain

Membahagiakan orang lain bukan merupakan hal yang salah, tetapi kamu tidak perlu merasa bahwa membahagiakan orang lain adalah suatu kewajiban yang harus dilakukan karena bahagia atau tidaknya seseorang merupakan tanggung jawab dan hanya bisa dikontrol oleh masing-masing. Just be yourself, kamu tidak perlu berusaha untuk disukai oleh semua orang karena itu merupakan hal yang tidak mungkin. Cukup menyukai dan menyayangi diri sendiri dan disukai oleh orang yang menerima kekurangan dan kelebihan kamu, hidupmu akan lebih enjoy dan bahagia.