Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Dari PUBG ke Psikologi: Bagaimana Game Online Membentuk Kepribadian
15 Desember 2024 12:34 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Naka Haidar Hafiz tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam era digital, game online seperti PlayerUnknown’s Battlegrounds (PUBG) telah menjadi bagian penting dari budaya populer, terutama di kalangan anak muda. Tidak hanya menjadi sumber hiburan, game online juga memengaruhi berbagai aspek psikologis penggunanya, termasuk pembentukan kepribadian dan kemampuan pengambilan keputusan. Melalui mekanisme permainan yang menuntut strategi, refleks cepat, dan interaksi sosial, game online memberikan pengalaman unik yang dapat membentuk karakter individu.
ADVERTISEMENT
Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa pengalaman dalam game dapat memengaruhi kemampuan kognitif, pengendalian emosi, dan cara individu berinteraksi dengan lingkungan sosialnya. Artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana game seperti PUBG dan jenis game online lainnya dapat berdampak pada kepribadian dan pengambilan keputusan berdasarkan perspektif psikologis dan hasil penelitian terkini.
Pengaruh Game Online terhadap Kepribadian
1. Pengembangan Kepercayaan Diri melalui Kompetisi
Game seperti PUBG memberikan tantangan yang memotivasi pemain untuk terus belajar dan beradaptasi. Ketika pemain berhasil mencapai kemenangan (chicken dinner), mereka merasa dihargai atas usaha dan strategi yang diterapkan. Menurut Pratama, M. H., & Suherman, E. (2024), pengalaman positif dalam game kompetitif meningkatkan kepercayaan diri dan membangun perasaan kemampuan diri (self-efficacy).
Namun, ada sisi negatifnya. Pemain yang sering mengalami kekalahan atau terlibat dalam lingkungan permainan yang toksik dapat merasa frustrasi atau kehilangan kepercayaan diri. Faktor ini menunjukkan pentingnya menciptakan lingkungan permainan yang sehat dan mendukung.
ADVERTISEMENT
2. Dampak pada Regulasi Emosi dan Agresivitas
PUBG dan game serupa sering kali memicu emosi intens, seperti kegembiraan saat menang atau frustrasi saat kalah. Menurut Rahmawati, L., & Safitri, D. (2024), pengalaman ini dapat meningkatkan kemampuan regulasi emosi, terutama jika pemain belajar untuk tetap tenang di bawah tekanan. Namun, paparan terhadap kekerasan dalam game juga berpotensi meningkatkan agresivitas pada individu tertentu, terutama jika tidak ada pengawasan atau pengendalian dari lingkungan sosial.
3. Pembentukan Identitas Sosial melalui Interaksi Tim
Game online multiplayer menuntut kolaborasi antara pemain. Dalam PUBG, pemain sering kali bekerja dalam tim untuk mencapai tujuan bersama. Interaksi ini membantu pemain mengembangkan keterampilan sosial dan membentuk identitas sosial mereka. Dikutip dari Suryani et al. (2023) menunjukkan bahwa partisipasi dalam game tim meningkatkan empati, kemampuan komunikasi, dan rasa kepemilikan sosial.
ADVERTISEMENT
Pengaruh Game Online terhadap Pengambilan Keputusan
1. Pengambilan Keputusan Cepat dan Efisien
Game seperti PUBG mengharuskan pemain untuk membuat keputusan dalam waktu singkat, seperti memilih strategi serangan atau menentukan posisi perlindungan. Pemain game FPS menunjukkan peningkatan dalam kemampuan pengambilan keputusan cepat dan multitasking. Pengalaman ini membantu individu menjadi lebih responsif dalam situasi nyata yang membutuhkan refleks dan adaptasi cepat. Nugraha et al. (2020)
2. Analisis Risiko dan Manajemen Sumber Daya
PUBG mengajarkan pemain untuk mengevaluasi risiko dan mengelola sumber daya dengan bijak, seperti memilih senjata atau memutuskan kapan harus menyerang atau bertahan. Pengalaman dalam game strategi memperkuat kemampuan analitis pemain dan meningkatkan kesadaran situasional.
3. Pengaruh Lingkungan Virtual terhadap Etika Keputusan
Game online juga memengaruhi cara individu mengambil keputusan berdasarkan moral dan etika. Dalam PUBG, keputusan untuk membantu rekan tim atau bermain secara individual mencerminkan nilai-nilai yang dimiliki pemain. Studi oleh Herliantari, H. (2024) mencatat bahwa game dengan elemen sosial dapat meningkatkan kesadaran etika dan empati pemain jika dimainkan dengan bijak.
ADVERTISEMENT
Tantangan dan Strategi Memaksimalkan Manfaat
1. Mengelola Waktu Bermain
Meskipun game online memiliki manfaat, adiksi game dapat mengganggu keseimbangan kehidupan sehari-hari. Menurut Rahmawati (2024), pengaturan durasi bermain adalah kunci untuk mengoptimalkan manfaat tanpa mengorbankan kesehatan mental atau tanggung jawab lain.
2. Meningkatkan Literasi Digital
Orang tua dan pendidik dapat membantu remaja memahami dampak psikologis dari game online, termasuk bagaimana memilih game yang sesuai dan mengelola emosi selama bermain.
3. Mendorong Lingkungan Bermain yang Positif
Mengurangi toksisitas dalam komunitas game dapat meningkatkan pengalaman bermain dan manfaat psikologisnya. Pemain dan pengembang game perlu berkolaborasi untuk menciptakan ekosistem yang mendukung.
PUBG dan game online lainnya memiliki dampak yang kompleks terhadap kepribadian dan pengambilan keputusan pemain. Sementara pengalaman dalam game dapat meningkatkan kepercayaan diri, keterampilan sosial, dan kemampuan analitis, potensi dampak negatif seperti adiksi dan agresivitas juga harus diantisipasi. Dengan pendekatan yang bijak, game online dapat menjadi alat yang mendukung pengembangan diri dan keterampilan penting dalam kehidupan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Referensi
Pratama, M. H., & Suherman, E. (2024). Dampak Game Online Pubg Terhadap Motivasi Belajar Remaja Di Desa Bakan Maja. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Digital, 2(1), 291-300.
Rahmawati, L., & Safitri, D. (2024). Dampak Kecanduan Game Online Mobile Legends terhadap Tingkat Emosional Siswa SMA. Mutiara: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia, 2(2), 32-42.
Syuhudi, G. J. (2024). Perspektif Mahasiswa Gamers Terhadap Prestasi Akademik Di Universitas Bhinneka PGRI. EduCurio: Education Curiosity, 3(1), 7-15.
Herliantari, H. (2024). Literasi Digital untuk Generasi Muda Melalui Edukasi Pemanfaatan Smartphone bagi Siswa Menengah Pertama. Bakti Nusantara: Pengabdian Masyarakat Indonesia, 1(1), 7-12.