Konten dari Pengguna

Pengalamanku yang Paling Membekas di Hati: Nonton Konser BTS

Namira Afifah Diyana
Korean studies graduates. Currently working in collaboration team of kumparan.
23 Juli 2021 13:53 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Namira Afifah Diyana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Aku ingin menceritakan pengalaman yang paling membekas di hati, yang walaupun sudah empat tahun berlalu tapi euforianya masih terasa hangat.
ADVERTISEMENT
Sebelum bercerita, aku ingin memperkenalkan diri. Namaku Namira, dan aku adalah ARMY. Perkenalan singkat ini mungkin bisa membantumu memahami bahwa "pengalaman yang paling membekas di hati" itu adalah ketika aku menonton konser BTS.
BTS Wings Tour di ICE BSD. Dok: Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
BTS Wings Tour di ICE BSD. Dok: Pribadi
Konser bertajuk "The Wings Tour: BTS LIVE TRILOGY EPISODE III" itu digelar 29 April 2017 di Tangerang. Ketika itu, aku berada di Bandung untuk menjalani ospek mahasiswa di suatu kampus negeri. Tapi demi BTS, ospek itu aku tinggalkan dan aku bergegas pulang ke rumahku (beruntung, rumahku di Tangerang juga).
Di rumah, karena terlalu excited, malamnya aku tidak bisa tidur dan alhasil aku bangun kesiangan, pukul 7 pagi—untuk ukuran konser BTS, jam segitu termasuk kesiangan.
Seandainya bisa bangun lebih pagi, mungkin aku bisa melihat secara langsung adegan seorang personel BTS melambaikan tangan dari balik jendela Hotel Santika (aku hanya melihatnya dari potongan video di Twitter).
ADVERTISEMENT
Rumahku cuma berjarak setengah jam dari venue konser yang terletak di Indonesia Convention Exhibition (ICE-BSD), tapi lalu lintas kala itu padat sekali. Bikin geregetan.
Memasuki area ICE BSD, mobil sudah terlihat mengular begitupun para ARMY yang sudah mengantre di pintu masuk. Padahal itu baru jam 10 pagi sedangkan gate konser baru dibuka sore hari.
Tiket konser BTS. Dok: Pribadi.
Aku punya tiket Green Zone, lokasi terdekat kedua dari panggung (yang terdekat pertama adalah Red Zone). Kok bisa dapat tiket itu? Kata kuncinya adalah: Calo. Tanpanya, aku mungkin tidak bisa dapat tiket itu karena website penjualan tiket selalu crashed.
Tapi calo ini bukan sembarang calo. Dia tidak menaikkan harga dan cuma minta uang jasa Rp 300 ribu, worth it!
ADVERTISEMENT
Ketika memegang tiket itu, rasanya seperti mimpi yang jadi kenyataan. Aku selangkah lebih dekat untuk bertemu penyanyi kesukaanku.
Perjuangan masih berlanjut.
Pertama, aku harus antre untuk verifikasi tiket. Wristband yang mencantumkan tempat menonton (Green Zone) aku dapatkan di sini.
Area panggung konser ada di hall 3. Untuk menuju ke sana, dari antrean tiket tadi, aku (dan para penonton) mesti melalui hall 2. Tapi, sebelum masuk hall 2, kami mengantre lagi di luar gedung.
Nah, di sinilah ujiannya. Antrean kali ini super panjang dan amat panas gara-gara lokasinya masih berada di luar gedung. Penonton mulai kesal, mereka yang dapat fast track-benefit mulai berteriak-teriak protes.
Lepas dari drama antrean tersebut, kami mulai masuk ke hall 2. Di sini semua penonton diperiksa barang bawaannya: Makanan, minuman, dan kamera akan disita. Tapi untungnya snack yang kusimpan di tas tidak ketahuan jadi bisa disantap sembari duduk menunggu hall 3 dibuka. Sebenarnya di hall 2 itu banyak booth makanan tapi antreannya sungguh membeludak.
ADVERTISEMENT
2 jam kemudian. Petugas tiba-tiba menginstruksikan untuk membuat barisan sesuai nomor antrean per section. Yang mendapat sound check-benefit mulai diperbolehkan masuk venue. Aku bukan yang punya benefit itu jadi hanya bisa mendengarkan para anggota BTS melakukan sound checking dari luar. Suaranya saja sudah bikin deg-degan, banyak penonton di luar ini menjerit-jerit heboh.
Gate pun dibuka. Para ARMY langsung menyerbu panggung sehingga tidak tertata lagi nomor section itu. Buyar sudah barisan-barisan rapi tadi.
Suasana dalam venue dari Green Zone B. Dok: Pribadi.
Begitu melihat panggung, segala keluh kesah dan amarah terlupakan.
Pukul 18.30, konser dimulai. BTS membawakan lagu 'Not Today' sebagai pembuka. Gosh, they all looked so unreal, especially Jimin, V, and J-Hope. Berkali-kali lipat lebih ganteng dibanding di foto atau video. Dance-nya betul-betul sinkron dan powerful padahal mereka bernyanyi secara live dan diiringi live band pula.
ADVERTISEMENT
Setelah lagu pembuka, lanjut sesi talk. Tinggi mereka bikin gagal fokus, bahkan Jimin dan Suga yang dianggap paling kecil dibanding anggota lainnya masih terlihat sangat tinggi. Ganteng parah.
Mereka perkenalan diri masing-masing pakai bahasa Indonesia. Jin bilang dia pernah ke Sulawesi, Suga bilang "Mantap! Mantap!" tidak lupa dengan jempol yang dia acungkan. RM dengan lantang bilang "Mana suaranya!!?" dan melanjutkan sesi talk dengan bahasa Inggris supaya fans enggak bingung dengan apa yang mereka omongkan.
Selesai sesi talk dilanjutkan dengan penampilan solo stage masing-masing. Dari stage effect, lightning, properti, profesionalitas member BTS waktu di panggung semuanya top notch. They really live up to their title as global superstars.
Yang paling keren menurutku pas Suga "First Love" dan Jin "Awake". Mereka benar-benar menghayati lagunya sampai aku ikut terenyuh mendengarnya.
Jin saat menyanyikan lagu "Awake". Dok: Pribadi.
Setelah penampilan individu, dilanjut penampilan unit dengan lagu "Lost" oleh vocal line dan "Cypher 4" oleh rap line.
Penampilan "Cypher 4" oleh Rap Line BTS. Dok: Pribadi.
Dan panggung pun semakin panas dengan dibawakannya lagu "Fire" oleh semua anggota. Dilanjut dengan lagu-lagu lainnya mulai dari N.O, No More Dream, Boy In Luv, Blood, Sweat & Tears, dll.
ADVERTISEMENT
Akhirnya, sampailah pada 3 lagu penutup yang juga lagu favoritku: Wings: Outro, 2! 3!, dan Spring Day.
Saat menyanyikan lagu "2! 3!" Dok: Pribadi.
Saat penampilan Spring Day, perasaanku campur aduk. Tidak percaya, bahagia, terharu, juga sedih karena sama sekali tidak terasa tau-tau sudah di encore stage.
Buatku kekurangan konser ini ada di area penonton. Posisiku dekat pagar pembatas di area standing sehingga aku tidak bisa gerak sama sekali apalagi ketika orang berdesakan atau dorong-dorongan, aku amat terhimpit.
Tidak heran banyak orang pingsan karena kehabisan oksigen. Benar-benar berdesak-desakan. Dari belakang tidak jarang ada orang yang minta tolong colek petugas karena mau pingsan. Petugas medis benar-benar dibikin sibuk malam itu.
Tidak hanya itu, dari pihak promotor terlihat kurang sigap, kurang briefing, dan kurang persiapan. Kalau memang sudah persiapan, seharusnya tidak akan ada drama dalam soal antre-mengantre.
ADVERTISEMENT
Akan tetapi, secara keseluruhan penampilan BTS sangat luar biasa, melebihi ekspetasi. Agak menyesal juga tidak membeli tiket yang Red Zone. Tapi setidaknya, aku tidak menyesal meninggalkan ospek kampus demi BTS.