Konten dari Pengguna

Pantai tapi Bukan di Kenjeran: Info Healing, Gak Bikin Kantong Kering

Naomi Oktavia
Mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Airlangga
6 Juni 2024 16:41 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Naomi Oktavia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
SURABAYA — Surabaya dengan sejuta ceritanya, tapi kalau cari sejuta wisata alam apalagi pantai, ya sulit! Kenjeran lagi? Sebagai kaum mendang-mending, rehat dari kota untuk mengistirahatkan jiwa raga adalah pilihan yang tepat.
ADVERTISEMENT
Tapi… biasanya, sih, malas kalau jauh-jauh. Memang, kalau diajak main ke pantai, orang pasti akan nyeletuk Bali. Ternyata, healing di pantai gak perlu jauh-jauh ke Bali! Kota Malang punya solusinya.
Nathania (21), mahasiswa Universitas Airlangga asal Malang cukup bangga dengan hidden gems Malang yang, duh! Kasian deh lo, kalau gak tau!
“Aku rekomendasi pantainya karena pantai-pantai Malang Selatan yang biasanya tuh warnanya beneran kelihatan gitu loh, …, biasanya pasirnya putih, kalau nggak, warna laut itu bagus gitu loh, aku rekomendasiin, sih.” terang Nathania.
Berikut merupakan rekomendasi pantai yang cocok untuk dikunjungi bersama rekan dan keluarga dengan budget kurang lebih Rp500.000,- per orang. Cekidot!
Pantai Kondang Merak. Foto oleh penulis.
1. Pantai Kondang Merak
Walau namanya Pantai Kondang Merak, kalian akan mudah menemukan ikan, bukan merak. Pantai Kondang Merak ini berasosiasi dengan para nelayan, atau disebut Kampung Nelayan. Kabar baik untuk seafood enthusiast, para nelayan yang bekerja di sekitaran Pantai Kondang Merak juga memilih untuk membangun usaha kuliner dekat pantai, cocok untuk dikunjungi para wisatawan pantai. Berdasarkan pengalaman, satu orang hanya membayar kira-kira Rp50.000 untuk merasakan hasil olahan para nelayan dan tentunya fresh abiez!
ADVERTISEMENT
2. Pantai Goa Cina
Pantai Goa Cina. Foto oleh penulis.
Masih di Malang Selatan, yang sering cari info healing seharusnya sudah gak asing dengan nama Goa Cina ini. Eits! Gak perlu jauh-jauh ke Cina! Momen sunrise di pantai ini gak kalah cantiknya sama sunrise di Bali. Berangkat pagi-pagi buta terbayarkan dengan angin sepoi-sepoi dan deru ombak yang bikin hati ces plong.
Satu tahun lalu, jalan yang dilalui masih rusak dan akses untuk ke pantai memang butuh kesabaran. Maka dari itu, penulis dan keluarga perlu berangkat pukul satu pagi untuk menerjang semua itu dan mengejar sunrise. Nenek penulis (72) approved!
Goa Cina sendiri menjadi destinasi favorit Natha bila ia pulang ke kota tercintanya tersebut. Ngapain aja sih?! Pantai kan panas?! Waduh, api cemburu lebih panas, bos! Natha, yang mulanya tidak berminat main ke pantai, mengaku semakin ia dewasa, semakin ia sadar betapa pantai berhasil membuatnya terkesima. Makin nikmat, katanya.
ADVERTISEMENT
“Aku suka fotografi ya, jadi kayak hunting foto di sana, …, kadang tuh juga camping di sana. Yang aku mau sekarang lebih ke arah vibes-nya, sih, lihat bintang soalnya di daerah pantai itu kan kalau malamnya bintangnya keliatan banget ya, jernih banget,” terang Natha.
Goa Cina menjadi pilihan yang cucok manja untuk kalian yang suka camping!
3. Pantai Watu Leter
Pantai yang satu ini masih bersambung dengan Pantai Goa Cina, kayak episode sinetron. Untuk menempuh pantai ini, ada akses pejalan kaki friendly abis untuk kalian yang habis berkunjung ke Goa Cina. Namun, disarankan untuk gunakan kendaraan kalian untuk datang ke Pantai Watu Leter. Simpan energi kalian untuk main bareng ombak Pantai Watu Leter yang ternyata lebih ganas walau dekat banget dengan Pantai Goa Cina! Jadi, tetap hati-hati yaaa! Ikuti arahan petugas setempat untuk hanya mendekati laut, bukan nyebur ke lautnya.
Pantai Watu Leter. Foto oleh penulis.
Di Watu Leter itu, ibu saya pernah kegebyur ombak. Ombaknya itu makin siang makin gede dan airnya pasang.
ADVERTISEMENT
Wadidaw! Aksi liburan anti bikin dompet kering ini siap nemenin kalian! Saya juga, sih. Berlian-berlian Malang ini masih terjaga keasliannya sebab masih jarang orang datang. Pantai-pantai underrated di Malang ini memang jauh dari kota dan kebanyakan ditemui di Malang Selatan. Pas puol buat kalian yang mau healing dan bersatu dengan alam.
Namun, Natha sendiri sedikit menyayangkan pantai-pantai yang mulanya belum terkuak eksistensinya menjadi viral, sebab semakin banyak wisatawan datang, banyak pula orang-orang yang tidak dapat menghargai lingkungannya datang. Akibatnya, sampah sana sini, hadeh!
Semoga, pantai-pantai ini berjodoh dengan para wisatawan yang peduli dengan lingkungan sekitarnya, sehingga perekonomian masyarakat pun tetap lancar.
Jadi… sudah siap nabung untuk healing? (nom)