Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Sharing Session Bersama DPRD Lembata, Kuamakeyo Sampaikan Ragam Keresahan
8 Oktober 2024 17:12 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Nasruddin Leu Ata tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Lembata, Nusa Tenggra Timur (NTT) menghadiri acara Sering Session yang diadakan oleh Komunitas Mahasiswa Kedang Yogyakarta (Kuamkeyo). Acara ini digelar pada Senim malam (7/10/24) di Caffe De Talk, Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
Dalam sambutannya, Ketua Umum Kuamakeyo, Musalim, menyampaikan ucapan selamat kepada anggota DPRD yang baru dilantik.
“Atas nama pengurus, kami mengucapkan selamat atas dilantiknya anggota DPRD yang baru dan terima kasih kepada seluruh anggota DPRD dapil III yang telah hadir hari ini. Mudah-mudahan kemitraan kita menjadi lebih baik lagi untuk masa yang akan datang,” ujar Mursalim.
Mursalim juga menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah pertama kalinya Kuamakeyo bisa secara langsung menyampaikan keresahanya dan mendapat dukungan dari DPRD Kabupaten Lembata.
“Mungkin ini agenda pertama bagi Kuamakeyo yang mendapat dukungan dari Anggota DPRD terpilih, jadi kalau nanti banyak keresahanya tolong untuk diperhatikan,” jelas Salim.
Dalam agenda tersebut angggota Kuamakeyo menyampaikan keresahannya di depan 8 anggota DPRD dapil III Kabupaten Lembata. Diantaranya ada Habullah Lapar Making, Emanuel Ubuq, Gaspar Sio Apelaby, S.H, Hasnan Ladopura, S.Psi Laurensius Leu, S.Pd Muh. Lukman Laba, S.Pd, Abdurahman Muhammad, S.E, dan Khaidir Robi.
Kuamakeyo melalui, Mursalim Gilo, menyampaikan keresahannya atas nilai budaya yang saat ini sudah mulai dilupakan oleh generasi-generesi muda.
ADVERTISEMENT
Gilo juga menekankan tokoh-tokoh yang berjasa untuk Lembata misalnya Abdul Salam Sarabitti, Petrus Gute Betekeneng, dan tokoh-tokoh pendidikan yang berjasa untuk mencerdaskan masyarakat kedang seperti guru Hereng dan tokoh lainnya bisa dijadikan nama jalan.
“Setidaknya nama-nama dari tokoh tersebut bisa dijadikan nama jalan di Kabupaten Lembata sehingga generasi muda Lembata menjadi tahu siapa tokoh tersebut dan apa perannya untuk Lembata serta menjadi motivasi untuk generasi Lembata saat ini,” Jelas Gilo.
Selain itu, Kuamkoyo juga menyoroti peredaran miras keluar daerah yang tidak terkontrol yang efeknya berdampak pada mahasiswa Lembata di Yogyakarta menjadi korban kecelakaan yang menyebabkan korban jiwa.
Ditambah lagi dengan kasus kekerasan terhadap perempuan dan kekerasan seksual anak dibawah umur yang terjadi di kabupaten Lembata saat ini. Keamakeyo meminta DPRD dalam fungsi legislasinya dapat membuat perda khusus yang memperhatikan perempuan di Lembata.
ADVERTISEMENT
Menanggapi aspirasi yang disampaiakan, anggota DPRD kabupaten Lembata dapil III mengapresiasi dan menyampaikan terima kasih atas aspirasi yang diberikan serta berjanji akan dibahas dan segera direalisasikan.
Pada kesempatan itu juga, Gaspar Sio Apelaby, anggota DPRD kabupten Lembata menyampaikan bahwa terkait kasus kekerasan perempuan dan anak juga merupakan komitmen politiknya untuk Lembata di 5 tahun ke depan serta mengajak Kuamakeyo menjadi mitra DPRD dan Pemkab Lembata untuk mengawal agenda-agenda tersebut.
“Saya ini juga kan seorang pengacara jadi terkait kasus kekerasan itu saya secara pribadi juga siap sebab itu adalah komitmen saya dan saya mengajak teman-teman semua, mari kita kawal bersama,” ujar Gaspar.
Diskusi yang dimulai pukul 20.00-23.45 WIB itu diakhiri dengan foto bersama anggota seluru anngota Kuamakeyo, pengurus, sesepuh, almuni, dan anggota DPRD kabupaten Lembata dapil III yang hadir secara komplit.
ADVERTISEMENT