Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Ibnu Al-Awwam, Sang Peletak Dasar Metode Pertanian di Eropa
9 Januari 2023 17:52 WIB
Tulisan dari Naufal Hibban Firdaus tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Jejak peradaban Islam yang tersebar di seluruh penjuru bumi ini, senantiasa dikenang zaman karena pengaruhnya yang luar biasa besar. Pada masa keemasan inilah, Ibnu al-Awwam sosok pakar pertama di bidang agronomi (ahli ilmu pertanian) ikut memberikan kontribusinya di bidang pertanian. Alhasil, namanya pun dikenang di seluruh daerah di dunia.
ADVERTISEMENT
Sebagai seorang ahli pertanian, beliau juga menulis sebuah kitab yang berjudul "Al-Filaha", kitab ini bercerita tentang pertanian hingga cara beternak yang baik dan benar, dari kitab inilah beliau terkenal di seluruh eropa pada saat itu karena hasil pemikirannya yang gemilang, yang mampu mencerahkan bangsa eropa pada saat itu.
Dikenal sebagai pakar ilmu pertanian pertama di Andalusia
Sosok cerdas bernama lengkap Abu Zakariya Yahya ibn Muhammad ibn Ahmad ibn Al-Awwam Al-Ishbili, adalah seorang pakar agronomi (pertanian) yang sangat terkenal, beliau tinggal di Seville, Andalusia (Spanyol saat ini). Masyhurnya beliau adalah karena beliau seorang muslim yang sangat paham akan ilmu bercocok tanam dan beternak yang baik. Hal ini kemudian diperkuat dengan terbitnya Kitāb al-Filāḥa, kitab beliau yang menjadi rujukan pertanian, yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan judul “Book on Agriculture”.
Hasil dari ketekunan beliau membuhkan hasil, ia dikenal karena karyanya yang sangat bagus dalam bidang pertanian. Melalui karyanya, ia menggambarkan bagaimana dirinya betul-betul mengusai bidang pertanian. Bahkan, ketidakstabilan politik Andalusia pada saat itu tidak menyurutkan beliau dalam berkarya, ini bukti dari hasil yang beliau torehkan.
ADVERTISEMENT
Menulis kitab yang menjadi rujukan pertanian Eropa berjudul “al-Filāḥa”
Pemikiran Ibn al-Awwam tentang pertanian dicatat dan dimasukkan ke dalam kitab Al-Filaha. Dengan jelas menggambarkan semua jenis praktik pertanian, termasuk budidaya 585 mikroorganisme, 55 di antaranya menyangkut pohon dan buah-buahan. "al-Filāḥa" dibagi menjadi dua bab dan terdiri dari 34 bab. Tiga puluh bab menjelaskan tentang pertanian seperti, tanah, pupuk, air, irigasi dan perencanaan pertanian. Empat bab sisanya berbicara tentang industri peternakan.
Pada bahasan jenis tanah diarahkan dalam kesesuaian tanah, tumbuhan eksklusif & kesuburan tanah, hal ini supaya tanah bisa menyediakan unsur hara yang dibutuhkan sang tumbuhan. Pembahasan pupuk lebih menunjuk dalam pupuk yang ramah lingkungan dan menyuburkan tanah. Model Irigasi yang berkembang pesat, terdapat irigasi tetes, irigasi bagian atas, irigasi bawah bagian atas dll. Tata letak tumbuhan dikembangkan dalam konsep vegetasi lansekap tumbuhan.
Dalam Bagian pertama, Ibn al-Awwam secara sistematis menggambarkan bagaimana memilih tanah untuk digunakan sebagai tanah pertanian. Memprediksi kesuburan tanah. Persiapan lahan juga mencakup ketersediaan sumber air. Oleh karena itu, ia menaruh banyak perhatian pada bidang hidrologi sebagai bagian integral dari sektor pertanian.
ADVERTISEMENT
Dalam tulisannya, ia juga menjelaskan bagaimana membangun saluran air dan bagaimana mendistribusikannya. Hal lain yang disampaikannya adalah, perlu dilakukan pengenalan bibit dan jenis tanaman terbaik yang cocok ditanam di suatu wilayah bumi tertentu. Bagi Ibn al-Awwam, ini adalah bagian penting dalam pertanian.
Dia juga mendokumentasikan 585 spesies tumbuhan. Berisi metode manajemen seperti pengendalian hama, penyembuhan berbagai penyakit, dan metode panen. Lalu ada cara menyimpan benih, buah basah dan buah kering. Seluruh topik dijelaskan secara menyeluruh.
Bagian kedua dari Kitab al-Filah berbicara tentang peternakan. Meliputi pengelolaan ternak seperti, domba, unta dan unggas, serta cara mencegah penyebaran kuman penyakit. Ibn al-Awwam juga menjelaskan cara mengobati sapi yang sakit.
Misalnya, buku ini memiliki bab khusus tentang kuda dan lebah, di mana Ibn Al-Awwam merinci semuanya mulai dari mengelola untuk mendapatkan ternak berkualitas baik hingga pembiakan yang tepat.
Kitab karyanya menyebar luas dan dicetak oleh negara-negara Eropa lainnya
Pakar pertanian yang hidup kurang lebih abad ke-12 ini, adalah salah satu pakar yang hidup pada zaman keemasan Islam ketika itu. Saking besarnya sumbangsih Ibnu Al-Awwam pada bidang pertanian, buku al-Filāḥa diterjemahkan dan dicetak negara Eropa lainnya pada bahasa mereka, misalnya bahasa Spanyol (dicetak pada Madrid-1802), Seville (1878) & bahasa Perancis (dicetak pada Paris 1865).
ADVERTISEMENT
Hebatnya, seluruh karyanya Ibnu Al-Awwam itu dibangun pada saat ketidakpastian syarat politik yg carut marut. Saat itu, peradaban Islam Andalusia berada pada ambang kehancuran lantaran banyak sekali konflik yang terjadi, misalnya peperangan Kristen Spanyol & banyak sekali intrik politik. Meski demikian, hal tadi berhasil dilewati Ibnu Al-Awwam lewat kitabnya, sekarang kitab itu sebagai warisan fundamental bagi dunia. Khususnya pada bidang pertanian. Sumbangan pemikirannya bisa memberi pengaruh positif bagi terus berseminya periode revolusi pertanian dalam masa pemerintahan Islam, Andalusia pada ketika itu.
Berkat keahlian berdasarkan seseorang Ibnu Al-Awwam & buku “al- Filāḥa”, karyanya tadi sebagai acuan soal pertanian, mempunyai imbas yang bertenaga pada Eropa sampai abad ke-19. Bisa dibilang, keahlian Ibnu Al-`Awwam menyuburkan tanah Eropa adalah lewat pertanian yg sempurna dalam masa itu.
ADVERTISEMENT