Konten dari Pengguna

Ruang Bicara: Jejak Cinta dalam Setiap Percakapan

nayvaimano
Mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi Universitas Andalas
14 April 2025 20:32 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari nayvaimano tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto oleh August de Richelieu: https://www.pexels.com/id-id/foto/keluarga-membuat-sarapan-di-dapur-4259140/
zoom-in-whitePerbesar
Foto oleh August de Richelieu: https://www.pexels.com/id-id/foto/keluarga-membuat-sarapan-di-dapur-4259140/
ADVERTISEMENT
Komunikasi merupakan jantung dari sebuah keluarga. Jika tidak ada komunikasi yang efektif dalam sebuah keluarga, hubungan antar anggota keluarga bisa saja menjadi renggang dan pastinya akan dipenuhi dengan kesalahpahaman. Membangun komunikasi yang baik di tengah kesibukan dan rutinitas sehari-hari para anggota keluarga merupakan modal penting untuk menjaga keharmonisan dan kehangatan keluarga.
ADVERTISEMENT
Pertama-tama, kita mulai dari bagaimana gaya komunikasi saya dan ayah. Saya memang lebih dekat dengan ayah meskipun di rumah saya lebih sering menghabiskan waktu bersama ibu, karena ayah saya bekerja dari pagi sampai sore. Tetapi saya lebih sering bermanja dan dimintai bantuan oleh ayah, namun saya juga merasa takut padanya. Sekali ayah marah, meski hanya dengan nada yang sedikit tinggi dan tegas tanpa kekerasan fisik sedikit pun, rasanya sangat mengerikan. Ayah, sedikit pendiam oleh sebab itu dia lebih sering membicarakan hal yang penting. Dan ketika dia sedang menasihati anak-anaknya, dia pasti menasihati dengan tulus, sehingga anak-anaknya tidak hanya belajar mendengarkan tetapi juga belajar memahami nilai-nilai kehidupan.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, komunikasi antara saya dan ibu memiliki nuansa yang lebih lembut, walaupun ibu lebih sering banyak bicara kepada anak-anaknya. Tetapi ia selalu bisa di andalkan ketika kami membutuhkannya. Ibu, dengan kesabaran dan empatinya, selalu menyediakan telinga dan hati untuk mendengarkan setiap curahan perasaan saya ataupun kakak saya. Hal ini tidak hanya menumbuhkan kepercayaan diri, tetapi juga memperkuat ikatan emosional yang membuat saya merasa selalu didukung dan dipercaya atas setiap keputusan yang saya ambil.
Hubungan dengan kakak pun tak kalah penting. Sebagai saudara yang lebih tua, kakak kerap menjadi teman curhat. Beda halnya ketika kami kecil dulu, kakak lebih sering menjadi teman berantem daripada menjadi teman curhat. Meski terkadang terjadi perbedaan pendapat, kami tetap berusaha untuk saling menghargai. Diskusi kecil di kamar tidur atau sekadar berbagi cerita tentang hari-hari kami, menjadi momen berharga yang membentuk rasa saling pengertian. Walaupun sekarang kami tidak tinggal di tempat yang sama kami tetap menyempatkan diri untuk berkomunikasi via WhatsApp.
ADVERTISEMENT
Lebih jauh lagi, komunikasi antara ibu dan kakak yang menghadirkan dinamika tersendiri. Hubungan ini menunjukkan bagaimana perbedaan generasi bisa dijembatani dengan dialog yang terbuka. Ibu yang penuh pengalaman seringkali membimbing kakak dengan kelembutan, sementara kakak memberikan perspektif yang lebih dewasa dan mendalam terhadap masalah-masalah keluarga.
Tak kalah menarik, interaksi antara kakak dan ayah juga memiliki keunikan tersendiri. Ayah memiliki cara sendiri untuk menyampaikan nasihatnya dengan pendekatan yang berbeda dengan pendekatan yang ayah lakukan kepada saya. Obrolaln mereka juga berbeda karena ayah dan kakak jarang mengobrol jadi mereka bertukar pikiran itu ketika momen-momen tertentu saja. Walaupun sedikit berbeda ayah dan kakak tetap menjaga komunikasi mereka agar terus terjalin dengan hangat.
ADVERTISEMENT
Terakhir, komunikasi antara ibu dan ayah merupakan inti dari sinergi keluarga kami. Keduanya tidak hanya berperan sebagai pasangan, tetapi juga sebagai rekan dalam membesarkan dan mendidik anak-anak. Lewat diskusi yang jujur, penyelesaian masalah secara bersama-sama, serta saling memberi dukungan, mereka berhasil menciptakan suasana rumah yang harmonis dan penuh kepercayaan.
Secara keseluruhan, komunikasi dalam keluarga adalah jembatan yang menghubungkan setiap hati. Dengan saling mendengarkan, saling mengutarakan isi hati, dan saling memahami, setiap anggota keluarga dapat tumbuh dan berkembang dalam lingkungan yang penuh cinta dan kehangatan. Mari kita perbaiki komunikasi yang tidak berjalan dengan efektif dan selalu jaga komunikasi karena dari situlah lahir keharmonisan dalam kehidupan berkeluarga.
ADVERTISEMENT