Konten dari Pengguna

Anak Tengah yang Selalu Terabaikan

Nazwa Zhafira
Mahasiswa aktif jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Pembangunan Jaya
15 Desember 2022 12:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nazwa Zhafira tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasu anak berjalan (sumber:https://pixabay.com/id/)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasu anak berjalan (sumber:https://pixabay.com/id/)
ADVERTISEMENT
Memang sudah kenyataannya, posisi pada anak tengah seringkali terabaikan oleh orangtuanya.
ADVERTISEMENT
Mengapa bisa dikatakan seperti itu? Anak tengah sering terabaikan karena perilaku orang tua yang ditunjukan kepada anak tengah memang berbeda. Salah satu contohnya adalah mereka disuruh mengalah pada adiknya, namun harus mengutamakan kakaknya juga. Tindakan tersebut secara tidak langsung menyatakan bahwa anak tengah tidak pernah mendapatkan kesempatan. Oleh karena itu, anak tengah dikatakan tidak terlihat. Walaupun orang tua sudah merasa memberikan kasih sayang kepada anak tengah, namun secara tidak sadar orang tua akan berperilaku seperti itu. Perbedaan cara orang tua memperlakukan anaknya dipengaruhi oleh gen mereka. Orang tua memperlakukan kembar identik yang berbagi 100% DNA mereka lebih setara dengan kembar fraternal yang hanya berbagi 50% DNA mereka.
Menurut Alfred pada tahun 1964 pada teori middle – child syndrome menyatakan urutan kelahiran anak berpengaruh besar terhadap perkembangan anak. Ia pun juga berpandang bahwa anak tengah cenderung memiliki sifat tenang namun terabaikan.
ADVERTISEMENT
Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini
Gambaran middle – child syndrome terlihat dengan jelas pada film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini. Dari yang saya analisis pada jurnal Naufan Haidar Faza dan Dewi K. Soedarsono dengan judul Komunikasi Keluarga: Representasinya Dalam Film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini pada tahun 2022, anak tengah juga digambarkan sebagai seorang anak yang kurang mendapatkan perhatian dari nya. Dari mana bisa dikatakan ia tidak dipedulikan oleh orangtuanya? Pertama, terdapat adegan saat Aurora masih kecil ia dapat berenang dengan waktu yang lebih cepat dan memberi tahu kepada ayahnya. Namun ia tidak mendapatkan pujian, malahan ia disuruh untuk mengajari adiknya. Tanggapan dari ayah itu melukai hati Aurora dan ayah selalu mengutamakan sang adik. Kedua, Aurora mengatakan bahwa dirinya tidak terlihat karena ia merasa tidak pernah dianggap oleh keluarganya.
ADVERTISEMENT
Apakah kurangnya perhatian dari orang tua memiliki dampak?
Hal tersebut tentu berdampak pada anak tengah, terutama pada perilakunya. Menurut dr. Meva Nareza pada artikel berjudul Waspadai Dampak Kurang Perhatian Orang Tua kepada Anak yang dimuat pada alodokter pada tahun 2021 terdapat dampak negatif pada anak dikarenakan kurangnya perhatian pada anak.
Pertama, kurangnya rasa percaya diri. Kurangnya perhatian dari sang orang tua dapat menjadikan rendahnya percaya diri pada anak. Ketika orang tua kurang memberikan pujian dan selalu membandingkan anak tengah kepada kakak atau adiknya, anak tengah merasa dirinya tak bisa diandalkan dan menghasilkan anak tengah tidak percaya diri pada hasil kerjanya.
Kedua, membuat kadar serotonin rendah. Serotonin merupakan hal yang sangat penting dalam tubuh kita, karena serotonin adalah hormon yang mengatur suasana hati. Lalu apa dampaknya bila kekurangan serotonin? Hal tersebut dapat membuat kita stress, depresi, cemas, dan mudah marah. Nah! Hal ini juga bisa dilihat dari film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini, dilihat dari mimik Aurora yang jarang sekali menunjukkan ekspresi senang.
ADVERTISEMENT
Ketiga, renggangnya hubungan antara anak dengan orang tua. Komunikasi dengan orang tua sangatlah penting. Bukan hanya sekadar memberi tahu sebuah informasi formal, namun maksudnya adalah ungkapan hati seorang anak atau biasa kita sebut curhat. Jika kita melakukan hal tersebut dapat mempererat hubungan anak dengan orang tua. Pada film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini digambarkan juga bahwa Aurora selalu memendam kekesalannya dan tidak pernah bercerita kepada keluarganya. Bahkan terdapat dialog sang ibu berkata “Dari semuanya, kamu yang paling kuat dan yang bisa memperjuangkan segala sesuatu sendirian”.
Keempat, hambatan perilaku anak. Seorang anak akan bertindak hal yang negatif seperti bully, berbohong, dan membuat masalah dikarenakan kurangnya didikan dari orang tua. Hal itu dapat merugikan anak dan orang tua. Kembali pada topik sebelumnya, ketika Aurora lebih memilih memendam perasaan kesalnya daripada dikeluarkan. Hal tersebut juga termasuk berbohong pada perasaan diri sendiri, dan lebih menunjukkan di depan orang bahwa dirinya baik-baik saja.
ADVERTISEMENT
Jadi, kurangnya perhatian dari orang tua dapat membawa dampak negatif pada anak yaitu menjadi tidak percaya diri, membuat rendahnya kadar serotonin, dan terjadinya hubungan yang renggang antara anak dengan orang tua.
Apakah middle child syndrome ini bisa teratasi?
Ada pepatah bilang “sedia payung sebelum hujan” yang artinya kita harus bersiap untuk menghadapi sebuah masalah. Jadi, masalah middle child syndrome ini bisa teratasi jika orang tua melakukan hal ini! Di lansir dari artikel narmadi yang ditulis oleh Sakinatul Muhimmah dengan judul Middle Child Syndrome: Gejala, Penyebab, Cara Mengatasi.
Pertama, orang tua harus memahami kepribadian anak. Orang tua perlu mengetahui dan memahami sikap anak itu seperti apa? tipikalnya seperti apa? Agar lebih mudah dalam mendidik anak.
ADVERTISEMENT
Kedua, jangan pernah mengabaikan anak! Karena dengan mengabaikan, anak kadang berpikir bahwa dirinya tidak menarik dan menjadikan anak malas untuk berinteraksi dengan orang tua. Oleh karena itu, alangkah baiknya orang tua lebih memperhatikan anak walaupun sangat sibuk. Setidaknya berilah pujian ketika sang anak berhasil melakukan suatu hal.
Ketiga, ketika komunikasi biarkan anak terbuka. Ketika sang anak bercerita mengenai kegiatannya sehari–hari orang tua harus mendengarkan dan jangan menanggapi dengan tanggapan yang membuat anak tak ingin lagi cerita dengan orang tua. Anggaplah saat anak sedang curhat, peran orang tua berubah menjadi seorang teman. Agar seorang anak merasa nyaman ketika curhat dengan orang tua.
Posisi anak tengah memang sudah biasa dikenal dengan nama “anak yang terabaikan”. Dari pandangan orang ataupun media massa juga menyimpulkan bahwa anak tengah biasanya paling berbeda dan tidak terlihat. Hal tersebut juga ada dampak negatifnya loh! Tetapi bukan berarti anak tengah selalu memiliki sisi negatif. Anak tengah juga mempunyai sisi istimewa yang bahkan tidak dimiliki kakak ataupun adiknya.
ADVERTISEMENT
Seperti, seorang kakak yang paling mempunyai hak, adik biasanya yang paling manja, dan anak tengah selalu menjadi penengah dari pertengkaran mereka berdua. Karena anak tengah kurang menyukai konflik dan memilih untuk tidak ikut campur.
Apakah hal tersebut sudah relate dengan kalian? Jika tidak, apakah benar sedikit pun kalian tidak pernah merasakan seperti itu?
Nazwa Putri Zhafira, mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Pembangunan Jaya.