Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Hati Nurani Pers Dulu, Kini, dan Masa Depan
10 Oktober 2024 9:16 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Nazwatul Izzati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Hati nurani pers adalah kompas moral yang seharusnya menjadi pedoman bagi setiap insan pers dalam menjalankan tugasnya. Ini adalah suara batin yang membedakan antara berita yang benar dan bohong, antara informasi yang membangun dan yang merusak.
ADVERTISEMENT
Seiring perkembangan zaman dan dinamika industri media yang semakin kompleks, pertanyaan mengenai keberadaan hati nurani pers seringkali mencuat.
Pada masa lalu, ketika media massa masih didominasi oleh beberapa institusi besar, nilai-nilai jurnalistik dan etika profesi cenderung lebih kuat. Wartawan dituntut untuk menjadi penjaga kebenaran dan suara rakyat. Namun, dengan munculnya media sosial dan proliferasi sumber informasi yang tidak terverifikasi, lanskap media mengalami perubahan drastis. Persaingan yang ketat dan tekanan untuk menghasilkan konten yang menarik secara instan seringkali mengorbankan kualitas dan integritas jurnalistik.
Di tengah gempuran informasi yang cepat dan mudah diakses, hati nurani pers seakan terkikis. Berita bohong atau hoaks semakin marak, dan banyak pihak yang memanfaatkan media untuk kepentingan pribadi atau kelompok tertentu. Fenomena ini menimbulkan keprihatinan yang mendalam, karena kepercayaan publik terhadap media massa semakin tergerus.
ADVERTISEMENT
Namun, bukan berarti hati nurani pers telah sepenuhnya hilang. Masih banyak jurnalis yang berpegang teguh pada prinsip-prinsip etika dan terus berupaya menyajikan berita yang akurat dan berimbang. Keberadaan organisasi jurnalistik dan kode etik profesi juga menjadi upaya untuk menjaga martabat pers. Tantangan ke depan adalah bagaimana cara memperkuat kembali hati nurani pers di tengah era digital yang serba cepat dan dinamis. Ini membutuhkan komitmen dari seluruh pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah, industri media, hingga masyarakat luas.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hati Nurani Pers:
ADVERTISEMENT