Konten dari Pengguna

Awal Munculnya Luka di Bokong Akibat Tirah Baring Lama

Eko Widianto
ASN Pemprov Kalimantan Utara. Ahli Pertama - Perawat RSUD dr. H. Jusuf SK
24 September 2023 13:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Eko Widianto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pasien dengan tirah baring lama. Foto: pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pasien dengan tirah baring lama. Foto: pexels.com
ADVERTISEMENT
Terkadang akibat menderita suatu penyakit ringan saja sering kali membuat kita enggan untuk beraktivitas sehari-hari. Apalagi menderita penyakit berat. Beberapa kasus orang dengan penyakit berat disertai komplikasi mengharuskan orang tersebut mengalami tirah baring yang cukup lama. Kasus penyakit yang menyebabkan penderita harus tirah baring lama diantaranya adalah penyakit neurologis misalnya penyakit stroke disertai kelemahan sebagian atau seluruh tubuhnya, penurunan kesadaran (penkes), cedera kepala dan otak, cedera tulang belakang, penuaan dan penyakit terminal.
ADVERTISEMENT
Lantas apa hubungannya penyakit-penyakit tersebut dapat menimbulkan sebuah luka? Mengapa yang menderita sakit bagian kepala dan otak, namun yang mengalami luka pada bagian bokong serta bagian belakang tubuh? Pada artikel kali ini akan dibahas secara tuntas mengapa kasus demikian bisa terjadi.
Sebelum kita membahas lebih jauh, alangkah baiknya kita berkenalan terlebih dahulu dengan luka tersebut. Secara medis luka tersebut bernama ulcus decubitus (luka dekubitus) dan ada yang menyebutnya pressure ulcer (luka tekan). Ulcus decubitus adalah kerusakan/kematian kulit sampai jaringan dibawah kulit, bahkan menembus otot sampai mengenai tulang akibat adanya penekanan pada suatu area secara terus menerus dalam waktu lama sehingga mengakibatkan gangguan sirkulasi darah setempat.
Luka dekubitus di bagian bokong (sarkum). Foto: Eko Widianto
Jadi apa hubungan beberapa penyakit diparagraf pertama dengan luka dekubitus? Beberapa penyakit tersebut mengakibatkan penderita harus tirah baring lama. Beberapa kasus perawatan di rumah, keluarga tidak secara berkala mengubah posisi (mobilisasi) penderita dengan cara miring kanan, terlentang dan miring kiri.
ADVERTISEMENT
Akibat pasien yang tidak dimobilisasi berkala, menyebabkan bagian tubuh yang diatasnya terdapat tulang menonjol akan tertekan dan bergesek secara terus menerus dalam waktu lama sehingga membentuk sebuah luka tekan atau luka dekubitus. Bagian tubuh yang berpotensi untuk terbentuk luka dekubitus diantaranya bagian tumit, siku, kepala, area punggung sepanjang tulang belakang dan yang paling sering dan mudah terbentuk di area bokong (sarkum).
Pertanyaan selanjutnya mengapa tekanan yang lama akan menimbulkan luka dekubitus? Kulit akan tetap utuh karena sirkulasi darah terjaga. Apabila kulit mendapat tekanan tetap yang cukup lama, akan menyebabkan sirkulasi darah ke kulit dan jaringan berkurang hingga berhenti. Hal tersebut menyebabkan kulit dan jaringan terdampak mengalami iskemik dan bila berlanjut akan terjadi nekrosis jaringan kulit sehingga membentuk luka dekubitus.
ADVERTISEMENT
Selain faktor tekanan, ada beberapa faktor mekanik lainnya yang dapat menyebabkan luka dekubitus yaitu pergeseran kulit dan adanya gesekan antara kulit dan tempat tidur. Itulah yang mendasari pasien dengan tirah baring lama tanpa dilakukan mobilisasi berkala bisa menyebabkan timbulnya luka dekubitus. Namun tidak dipungkiri ada beberapa faktor lain yang mendukung timbulnya luka, diantaranya peningkatan kelembaban, usia, status nutrisi, kondisi kulit dan perfusi jaringan.
Penjelasan diatas dapat terjadi apabila selaku keluarga atau yang merawat pasien dengan tirah baring lama tidak melakukan tindakan-tindakan preventif untuk mencegah luka dekubitus. Luka dekubitus dapat dicegah dengan cara-cara berikut ini, antara lain:
Gunakan Kasur/Matras Dekubitus
Penggunaan kasur/matras merupakan hal yang tepat bagi penderita tirah baring lama dalam membantu mencegah luka dekubitus. Alas tempat tidur ini disebut kasur dekubitus. Kasur dekubitus memiliki sistem kerja yang unik. Pada dasarnya kasur ini berisi udara yang dipompa dan mengempis secara sistematis oleh sebuah mesin pompa udara yang merupakan satu komponen dari kasur ini. Kantong-kantong udara yang kecil saling berkaitan dan membentuk sebuah kasur/matras tempat tidur.
ADVERTISEMENT
Dari sistem kerja ini memungkinkan untuk penderita tirah baring memiliki waktu yang cukup untuk meregulasi kulit dan jaringan yang tertekan saat menopang tubuhnya. Maka dari itu diharapkan tidak terjadi iskemik dan berlanjut nekrosis pada kulit dan jaringan tubuh tersebut.
Lakukan Perubahan Posisi Tubuh Berkala
Mengubah posisi tubuh secara berkala bagi penderita tirah baring lama sangat efektif untuk mencegah luka dekubitus. Mengubah posisi tubuh secara berkala hampir sama dengan prinsip pemasangan kasur/matras dekubitus. Hanya saja cara ini dilakukan secara manual oleh keluarga atau orang yang merawat penderita. Lantas berapa waktu ideal untuk mengubah posisi tubuh? Banyak penelitian mengatakan waktu yang direkomendasikan untuk mengubah posisi adalah setiap 2 jam sekali. Kulit dan jaringan yang tertekan kurang dari 2 jam akan tetap hidup dan teregulasi oleh darah. Maka perlu ada pencatatan bagi keluarga untuk memastikan bahwa tidak mengubah posisi tubuh lebih dari 2 jam.
ADVERTISEMENT
Lalu posisi apa yang dimaksud? Penderita diposisikan miring kanan atau miring kiri hampir sama dengan recovery position. Posisikan penderita senyaman mungkin. Hindari tekukan yang bermakna pada leher. Pastikan jalan napas dalam kondisi paten. Berikan tumpuan pada sekitar tonjolan tulang menggunakan benda yang lembut. Misalnya menggunakan bantal.
Pertahankan Kondisi Kulit
Semakin tinggi kelembaban kulit maka akan semakin tinggi munculnya luka. Faktor kebersihan juga memengaruhi tingkat kelembaban kulit. Tirah baring lama disertai udara yang hangat membuat penderita berkeringat. Keringat yang berlebihan akan meningkatkan tingkat kelembaban pada tubuh.
Sebagai keluarga penderita harus lebih care bila menemukan kondisi seperti ini. Apabila penderita dalam kondisi tersebut kita harus segera bertindak. Hal sederhana yang dapat kita lakukan diantaranya, mengganti pakaian dan popok secara berkala, memandikan (menyeka) penderita dan memberikan lotion pada tubuhnya.
ADVERTISEMENT
Hindari Terjadinya Gesekan dan Pergeseran
Gesekan dan pergeseran dapat menyebabkan luka. Luka akan jadi lebih bermakna bila dilakukan terus menerus. Kehati-hatian sangat kita perhatikan saat kita melakukan manuver pada tubuh penderita. Dengan menghindari gesekan dan pergeseran akan meminimalisir terbentuknya luka dekubitus.
Perawatan Luka yang Adekuat
Apabila kita tidak bisa menghindari dan mencegah luka secara maksimal, tentunya mau tidak mau kita harus melakukan perawatan luka yang adekuat. Bagaimana caranya untuk melakukannya? Secara prinsip hampir sama dengan artikel sebelumnya yang berjudul "Pertolongan pertama pada luka saat di rumah".
Ilustrasi merawat luka. Foto: pexels.com
Perawatan luka yang adekuat sangat kursial dalam penyembuhan luka dekubitus. Mulai dari cara mencuci luka hingga cara memilih balutan luka yang tepat. Namun anda tidak perlu memikirkan hal tersebut apabila anda tidak kompeten. Anda hanya perlu mencari seorang perawat yang tersertifikasi pelatihan perawatan luka modern.
ADVERTISEMENT
Kepedulian dan tindakan nyata dari keluargalah yang diperlukan oleh penderita tirah baring lama dalam mencegah luka dekubitus pada dirinya. Jangan sampai kebahagian anda dan keluarga menghilang saat luka dekubitus datang. Ulasan diatas saya rasa sudah sangat cukup untuk bekal ilmu bagi keluarga dalam mencegah luka dekubitus selanjutnya yang tidak sabar untuk menunggangi penderita tirah baring lama.