Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Magang Lintas Jurusan: Mengasah Pemahaman Interdisiplinaritas di Dunia Kerja
10 Desember 2024 17:09 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Nesha Adinda tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pengalaman magang di departemen Human Resources (HR) Toyota Nasmoco membawa warna baru dalam perjalanan saya sebagai mahasiswa dengan latar belakang pendidikan marketing. Beralih ke dunia HR bukan hanya menjadi tantangan, tetapi juga peluang emas untuk menggali insight segar yang dapat diadaptasi dan diterapkan di bidang marketing, begitu pula sebaliknya.
Melalui pengamatan selama magang, saya menyadari bahwa dunia profesional kini membutuhkan pendekatan yang semakin kompleks, dinamis, dan lintas disiplin. Sinergi antar bidang menjadi kunci untuk menyelesaikan masalah-masalah yang saling terhubung. Pendekatan interdisiplinaritas , atau kolaborasi lintas ilmu, memainkan peran penting dalam menciptakan solusi inovatif dan berdampak.
ADVERTISEMENT
Dalam konteks HR, yang menjadi jembatan antara perusahaan dan karyawan, saya menemukan banyak tantangan yang membutuhkan kolaborasi dengan bidang lain—terutama marketing. Berikut beberapa insight utama yang saya pelajari dari pengalaman memadukan pendekatan HR dan marketing selama magang:
1. HR Analytics dan Marketing Analytics: Dua Sisi Data yang Sama Penting
Pendekatan berbasis data menjadi pondasi penting di kedua bidang ini. Baik HR maupun marketing sama-sama mengandalkan data untuk menarik insight berharga yang mendukung pengambilan keputusan strategis. Salah satu proyek yang saya kerjakan adalah Employee Opinion Survey (EOS) Nasmoco 2024, yang fokus pada analisis kepuasan karyawan.
Dalam dunia marketing, survei semacam ini biasanya ditujukan untuk pelanggan. Namun, prinsip dasarnya serupa. Selama merancang EOS, saya mengadopsi pendekatan dari marketing, seperti memposisikan diri sebagai audiens—dalam hal ini, karyawan. Teknik ini membantu saya menyusun komponen pengukuran yang relevan, mulai dari perancangan pernyataan survei hingga pemilihan bahasa komunikasi yang efektif.
ADVERTISEMENT
Hasilnya, data yang terkumpul menjadi lebih akurat, memberikan insight mendalam tentang pandangan karyawan terhadap manajemen, budaya kerja, hingga kesejahteraan. Proses ini mirip dengan survei kepuasan pelanggan, yang bertujuan meningkatkan pengalaman dan loyalitas konsumen.
2. HR Campaign dan Marketing Campaign
HR tidak hanya tentang administrasi, tetapi juga mencakup program-program strategis yang membutuhkan keterlibatan aktif karyawan. Dalam mengelola proyek survei kepuasan, saya melihat potensi untuk menerapkan teknik kampanye marketing ke dalam program HR.
Sebagai contoh, saya merancang kampanye untuk meningkatkan partisipasi karyawan dalam EOS melalui aplikasi sistem informasi internal. Dengan membuat desain header yang menarik di aplikasi tersebut, saya memastikan pesan kampanye terlihat jelas dan relevan bagi audiens target. Teknik ini terinspirasi langsung dari strategi marketing yang berfokus pada visualisasi pesan dan pemanfaatan media komunikasi yang tepat.
3. Call to Action untuk HR
ADVERTISEMENT
Strategi Call to Action (CTA) yang biasa digunakan untuk menarik perhatian pelanggan di bidang marketing juga bisa diadaptasi dalam HR. CTA menjadi alat komunikasi yang efektif untuk mendorong karyawan mengambil tindakan tertentu, seperti berpartisipasi dalam program kesejahteraan atau pengembangan karier.
Misalnya, dengan menggunakan elemen CTA yang kuat dalam komunikasi internal, karyawan lebih termotivasi untuk mengikuti berbagai program HR. Hal ini sejalan dengan tujuan utama pemasaran yaitu menciptakan interaksi yang bernilai antara audiens dan perusahaan.
Dengan berbagai sinergi antara bidang HR dan marketing selama menjalani magang, saya belajar bahwa HR dan marketing memiliki kesamaan mendasar—keduanya berfokus pada manusia, baik itu karyawan maupun pelanggan. Dengan pendekatan interdisiplinaritas, tantangan di kedua bidang ini dapat diubah menjadi peluang untuk berinovasi dan menciptakan dampak positif, tidak hanya bagi perusahaan tetapi juga bagi orang-orang di dalamnya.
ADVERTISEMENT
Ke depannya, saya berharap semakin banyak profesional yang berani mengeksplorasi potensi kolaborasi lintas bidang, menciptakan solusi yang tidak hanya efektif tetapi juga inspiratif. Karena pada akhirnya, kesuksesan di dunia kerja adalah hasil dari transformasi yang didukung oleh keberanian untuk melihat dari sudut pandang yang berbeda.