Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Pekan Riset dan Inovasi: IPB Mendapat Apresiasi sebagai Top 1 Kolaborator BRIN
19 Desember 2024 9:02 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pekan Riset dan Inovasi IPB 2024 resmi dibuka. Acara ini menghadirkan inovasi terkini IPB University di bidang pangan dan kesehatan, yakni Kopi Luwak Enzimatis (Prof Erliza Noor), Bayi Tabung untuk Hewan Langka (Prof Arief Boediono), dan Domba Premium (Prof Asep Gunawan).
ADVERTISEMENT
Dalam pembukaan Pekan Riset dan Inovasi IPB 2024, Senin (16/12), IPB University mendapatkan penghargaan dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sebagai Top 1 Kolaborator BRIN 2024. Penghargaan diterima oleh Wakil Rektor bidang Riset, Inovasi, dan Pengembangan Agromaritim, Prof Ernan Rustiadi di IPB International Convention Center (IICC).
Dikutip dari laman resmi BRIN, penghargaan tersebut diberikan atas kolaborasi yang terjalin antara BRIN dan IPB University dalam hal publikasi riset bersama sejak tahun 2021 hingga 2024. Kolaborasi riset ini telah menghasilkan 1.131 publikasi di jurnal ilmiah dengan dua bidang utama, yaitu Agricultural and Biological Sciences dan Environmental Science.
Pada kesempatan sama, penghargaan juga diberikan kepada sejumlah peneliti IPB University sebagai author dengan publikasi terbanyak bersama BRIN. Mereka adalah Prof Anuraga Jayanegara (56 publikasi bersama), Dr Obie Farobie (26 publikasi bersama), dan Dr Rita Kartika Sari (25 publikasi bersama).
ADVERTISEMENT
Penghargaan juga diberikan kepada Dr Widya Fatriasari, author BRIN dengan publikasi terbanyak bersama IPB University. Ia merupakan alumnus IPB University yang kini berkarier sebagai peneliti di Pusat Riset Biomassa dan Bioproduk BRIN.
“Momen ini semakin melengkapi bahwa IPB University memiliki peneliti yang sangat produktif baik di skala nasional maupun internasional,” ujar Prof Ernan Rustiadi, Wakil Rektor IPB University bidang Riset, Inovasi, dan Pengembangan Agromaritim.
Hal itu turut berkontribusi terhadap capaian IPB University di kancah global, salah satunya sebagai perguruan tinggi terbaik bidang pertanian di Asia Tenggara dan nomor 7 di Asia. Capaian ini, sebut Prof Ernan, sudah dipertahankan IPB University sejak tahun 2018 hingga saat ini.
“Pengakuan juga datang dari Science Rankings 2025 yang menempatkan IPB University di peringkat 1 di Indonesia. Dan saat ini oleh BRIN sebagai Top 1 Kolaborator BRIN 2024 dan mendapat pendanaan kompetitif terbanyak, yaitu berjumlah 372,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Prof Ernan menjelaskan, Pekan Riset dan Inovasi IPB 2024 merupakan agenda tahunan yang sudah dimulai sejak tahun 80-an. Acara ini merupakan wadah bagi para periset untuk mempresentasikan inovasinya. “Ini merupakan suatu tradisi yang terus dipertahankan,” ucapnya.
Terkait capaian riset IPB University tahun 2024, Prof Ernan menyampaikan, ada 1.407 hasil riset yang didominasi penelitian bidang pangan, kesehatan, dan teknologi rekayasa. Saat ini, tren publikasi juga meningkat dengan 2.200 penelitian yang terindeks Scopus.
“Dalam hal fasilitas infrastruktur, banyak pengadaan alat laboratorium dan fasilitas infrastruktur yang sebagian besar merupakan hasil kerja sama,” tambahnya..
Atas pencapaian tersebut, Dr Mohamad Fauzan Adziman, Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) menyampaikan apresiasi.
ADVERTISEMENT
“Pekan Riset dan Inovasi ini bisa meningkatkan kualitas dan kuantitas riset. Selain itu, kami berharap mampu mendorong tumbuhnya budaya inovasi di Indonesia dan IPB University menjadi panutan teladan bagi perguruan tinggi lainnya,” tutur dia.
Kepala BRIN, Dr Laksana Tri Handoko turut menyampaikan selamat untuk IPB University sebagai Top 1 Kolaborator BRIN dalam publikasi bersama periode 2021-2024.
“BRIN siap mendukung pelaku aktivitas riset dan inovasi. Orientasi kami memperkuat realisasikan ekonomi berbasis riset. Mari bersama-sama mencari pola apa yang bisa dilakukan bersama, perlu terus memperkuat gotong royong untuk menghasilkan riset terbaik, skema terbaik yang bisa memberikan kontribusi terbaik,” ajak Handoko. (*/Rz)