Konten dari Pengguna

Kesehatan Mental di Kalangan Remaja

Ni Made Susilawati
Mahasiswa Penerbitan (Jurnalistik) Politeknik Negeri Jakarta
13 Juli 2022 20:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ni Made Susilawati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
www.unsplash.com/DanMeyers/Sayangilah Dirimu
zoom-in-whitePerbesar
www.unsplash.com/DanMeyers/Sayangilah Dirimu
ADVERTISEMENT
Masa remaja merupakan masa dimana kita harus mulai survive pada kehidupan yang penuh tantangan dan pengalaman baru, sehingga tak menutup kemungkinan menyebabkan gangguan kesehatan mental karena ketidaksiapan.
ADVERTISEMENT
Kesehatan mental sekarang ini, seringkali menjadi perbincangan hangat di masyarakat, khususnya remaja. Untungnya, remaja sekarang sangat peduli dengan kesehatan mental. Hal ini terlihat dari pelaksanaan webinar-webinar melalui media sosial yang membahas tentang kesehatan mental atau mental health.
Menurut Badan Kesehatan Dunia, World Health Organization (WHO) 1 dari 4 remaja menderita gangguan kesehatan mental yang disebabkan oleh perubahan pola hidup yang baru. Perkembangan tubuh dari anak-anak ke remaja yang masih mengembangkan sel hormon reproduksi, serta sel perkembangan otak juga mengakibatkan terbentuknya emosional yang tidak stabil.
Tuntutan kehidupan yang semakin banyak serta persoalan yang terus berdatangan menyebabkan banyak remaja mengalami ganguan kesehatan mental, seperti depresi, kecemasan berlebih, pola makan yang tidak tepat, melukai diri sendiri, insomnia, atau paling parah dengan bunuh diri.
ADVERTISEMENT
WHO menyatakan bahwa 75% gangguan mental emosional, umum terjadi sebelum usia 24 tahun atau rentang usia remaja.
Sayangnya, respon yang diberikan orang tua pada kesehatan mental anak-anaknya sangat mengecewakan. Seperti sesederhana halnya anak mengeluh cape, akan selalu ditanya “Cape ngapain?” padahal, bukankah wajar setiap manusia memiliki rasa cape? Apakah seorang anak tidak boleh mengeluh?
Hal inilah yang membuat mereka malas untuk menyampaikan perasaannya pada keluarga, sehingga memilih untuk memendam semua masalahnya karena merasa tidak ada yang mengerti.
Maka dari itu terdapat beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan mental tetap stabil:
ADVERTISEMENT
Namun, sudah seharusnya sebagai mahluk sosial kita harus peduli dengan lingkungan sekitar, khususnya pada individu yang mengalami gangguan kesehatan mental, karena dengan kondisi mental yang sehat maka akan memberikan manfaat pada diri sendiri maupun orang lain.