Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Dari Pemuda untuk Bangsa: Usulan Kebijakan Publik yang Mendukung Ekonomi Hijau
23 Desember 2024 9:50 WIB
·
waktu baca 6 menitTulisan dari Nice Agustin Ahmad tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Era Globalisasi saat ini memfokuskan pertumbuhan ekonomi seluruh negara di dunia menjadi fokus utama. Seiring perkembangan pesat dari pertumbuhan ekonomi berbagai masalah lingkungan muncul akibat dampak dari tingginya produksi yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan untuk dapat bertahan dan terus mendapatkan keuntungan menyebabkan masalah lingkungan yang krusial dari penurunan kualitas udara dan air, kehilangan keanekaragaman hayati, dan perubahan iklmi yang esktrim.
ADVERTISEMENT
Salah satu kebijakan yang dilakukan untuk mengatasi dampak negatif dari adanya pertumbuhan ekonomi yang akan terus berkembang, banyak negara-negat yang menerapkan sebuah kebijakan ekonomi hijau. Kebijakan ekonomi hijau adalah serangkaian strategi yang bertujuan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dengan meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan. Indonesia, merupakan salah satu negara yang menerapkan kebijakan ekonomi hijau tersebut dengan menjadi anggota organisasi internasional Green Growth Institute (GGGI) dan Partnership for Action on the Green Economy (PAGE), yang bertujuan untuk mendukung negara-negara berkembang dalam green economy.
Berdasarkan laporan Partnership for Action on Green Economy, 2020 telah banyak upaya yang dilakukan oleh pemerintah dalam melakukan tugasnya diantaranya adaptasi proses kelembagaan, membangun kesadaran dan kapasitas kepemimpinan, meningkatkan kapasitas pelatihan, menciptakan akuntabilitas, menggabungkan ekonomi hijau ke dalam sistem akreditasi, mengarusutamakan pembelajaran ekonomi hijau ke dalam kebijakan, rencana, dan program reformasi, dan membangun kemitraan dengan organisasi eksternal. Namun dalam pengupayaan tersebut tak dapat dipungkri masih banyak tantangan yang perlu dihadapi seperti ketergantungan pada sumber daya alam, kurangnya kesadaran dan partisipasi publik, terbatasnya teknologi dan infrastruktur, dan kurangnya peraturan pendukung dan berlanjutnya kepentingan komersial yang dominan.
ADVERTISEMENT
Melihat tantangan yang dihadapi dalam penerapan kebijakan ekonomi hijau di Indonesia, salah satu solusi yang brilian dan terukur adalah memperkuat penggunaan teknologi keuangan hijau yang dapat diadopsi oleh komunitas (#UangKita) untuk mendukung banyaknya perkembangan usaha di Indonesia salah satunya terhadap UMKM. Teknologi ini memungkinkan generasi muda berperan sebagai pemotor perubahan, sekaligus mendorong inklusi keuangan yang berkelanjutan.
Komunitas #UangKita sebagai Wadah para Generasi Muda dalam Mendukung Ekonomi Berkelanjutan
Komunitas #UangKita (Komunita) adalah gerakan yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang pengelolaan keuangan negara, termasuk bagaimana dana yang terkumpul dari pendapatan negara digunakan untuk berbagai kepentingan seperti pendidikan, kesehatan, dan bantuan sosial. Melalui #UangKita, bangsa Indonesia diharapkan dapat lebih memahami bagaimana pengelolaan dana tersebut berperan dalam pembangunan negara dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, termasuk memberikan beasiswa bagi anak muda untuk mengembangkan potensi mereka. Gerakan ini berfungsi sebagai sarana untuk mencapai tujuan besar bangsa dalam mewujudkan kesejahteraan sosial dan ekonomi yang berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Harapan saya sebagai penulis komunitas #UangKita, diharapkan menjadi wadah bagi generasi muda nantinya untuk dapat ditunjuk langsung sebagai fasilitator untuk mendorong perubahan positif dalam dunia ekonomi berkelanjutan terutama terhadap para UMKM dalam mengakses layanan keuangan yang mendukung keberlanjutan dan ramah lingkungan. UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) adalah kelompok usaha yang memiliki skala usaha yang bervariasi, mulai dari yang paling kecil hingga yang relatif lebih besar, tetapi tetap berada dalam kategori usaha non-korporat. UMKM memainkan peran penting dalam perekonomian suatu negara, termasuk Indonesia, dengan memberikan kontribusi signifikan terhadap lapangan kerja, produksi, dan pendapatan nasional. Menurut data Kementerian Koperasi dan UKM, pada tahun 2019 tercatat sekitar 65,4 juta UMKM yang berkontribusi dalam menyerap sekitar 123,3 ribu tenaga kerja dan memberikan kontribusi sebesar 60,5% terhadap PDB Nasional Indonesia.
ADVERTISEMENT
Perkembangan UMKM yang pesat ini mendorong mereka untuk terus beradaptasi dengan perubahan zaman, salah satunya adalah dengan diversifikasi usaha. Banyak UMKM yang mulai mengubah model bisnis mereka agar tetap relevan dengan kebutuhan pasar yang terus berkembang, termasuk dengan memanfaatkan teknologi untuk transformasi digital. Hal ini membantu UMKM untuk lebih efisien dalam operasional mereka dan memperluas jangkauan pasar global. Dengan kemajuan ini UMKM tentunya menghadapi tantangan baru untuk meningkatnya kebutuhan untuk menerapkan praktik yang lebih ramah lingkungan. Di sinilah muncul potensi untuk menggunakan keuangan hijau atau fintech hijau sebagai solusi. Melalui inovasi ini, UMKM bisa mendapatkan akses ke layanan keuangan yang mendukung keberlanjutan, yang berfokus pada praktik ramah lingkungan dan penggunaan teknologi yang lebih efisien.
ADVERTISEMENT
Fintech Hijau untuk Meningkatkan Ekonomi Berkelanjutan
Fintech hijau merupakan konsep inovatif dalam dunia keuangan yang menggabungkan teknologi digital dengan prinsip keberlanjutan lingkungan. Konsep ini bertujuan untuk mengembangkan solusi keuangan yang tidak hanya efisien, tetapi juga ramah lingkungan. Salah satu aspek utama dari fintech hijau adalah pemberian akses dana kepada UMKM yang mengadopsi prinsip-prinsip ramah lingkungan, seperti penggunaan bahan daur ulang atau teknologi hemat energi. Di sinilah peran platform berbasis komunitas #UangKita sangat penting. Dengan memanfaatkan teknologi keuangan yang bersifat inklusif, platform ini memberikan kesempatan kepada UMKM untuk mengakses modal dengan insentif khusus yang memotivasi mereka untuk menerapkan praktik ramah lingkungan.
Adopsi fintech hijau ini di Indonesia memiliki potensi yang sangat besar dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Melalui pemanfaatan teknologi finansial yang terintegrasi dengan prinsip keberlanjutan, fintech hijau dapat membantu UMKM Indonesia mengakses berbagai layanan keuangan yang tidak hanya mendukung keberlanjutan usaha mereka, tetapi juga memberikan dampak positif bagi lingkungan. Dengan dukungan dari platform seperti #UangKita, yang memfasilitasi UMKM untuk memperoleh pembiayaan dengan syarat ramah lingkungan, proses transformasi menuju ekonomi hijau menjadi lebih terjangkau dan mudah dijangkau oleh berbagai lapisan masyarakat.
ADVERTISEMENT
Selain itu, implementasi fintech hijau juga sejalan dengan upaya pemerintah Indonesia dalam mendorong ekonomi hijau melalui kebijakan dan regulasi yang mendukung investasi pada sektor-sektor ramah lingkungan. Untuk mendukung perkembangan fintech hijau, pemerintah dapat mengambil beberapa langkah kebijakan, seperti: (1) Pembuatan Insentif Pajak untuk Fintech Hijau: Memberikan keringanan pajak kepada startup fintech yang berfokus pada solusi keuangan ramah lingkungan untuk UMKM. (2) Program Literasi Keuangan Digital Berbasis Pemuda: Melibatkan generasi muda sebagai agen literasi untuk mendidik masyarakat mengenai pentingnya pengelolaan keuangan yang ramah lingkungan. (3) Dana Khusus untuk Proyek UMKM Hijau: Menyediakan akses pembiayaan dengan bunga rendah bagi UMKM yang mengimplementasikan praktik ramah lingkungan, bekerja sama dengan platform fintech berbasis komunitas. (4) Integrasi dengan Teknologi Blockchain untuk Transparansi: Memanfaatkan teknologi blockchain untuk memastikan transparansi dalam penggunaan dana oleh UMKM dan memastikan dana tersebut digunakan untuk kegiatan yang mendukung keberlanjutan.
ADVERTISEMENT
Kesimpulan
Penerapan kebijakan ekonomi hijau dan fintech hijau di Indonesia dapat mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dengan memberdayakan UMKM untuk mengakses layanan keuangan yang ramah lingkungan. Melalui platform seperti #UangKita, generasi muda dapat berperan aktif dalam memfasilitasi perubahan ini. Fintech hijau membantu UMKM mengadopsi teknologi yang lebih efisien dan ramah lingkungan, serta mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Dukungan kebijakan pemerintah, seperti insentif pajak dan literasi keuangan berbasis pemuda, dapat mempercepat adopsi fintech hijau.
- Dari pemuda, oleh pemuda, dan untuk bangsa bersama wujudkan ekonomi berkelanjutan! -