Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Pogba dalam Persimpangan Ketamakan Mino Raiola
8 Desember 2020 19:45 WIB
Tulisan dari Daniel Simanullang tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Gonjang-ganjing hari ini datang dari Mino Raiola, salah satu super agent pemain-pemain sepak bola, kali ini Mino memuntahkan sebuah keriuhan atas apa yang terjadi dengan salah satu klientnya yakni Paul Pogba. Mino mengatakan bahwa karier Pogba di Manchester United sudah habis. Tak pelak keriuhan yang ditimbulkan oleh Mino membuat berbagai elemen sepak bola di Eropa kasak kusuk.
ADVERTISEMENT
Tak dapat dipungkiri sejak kedatangan Bruno Fernandes ke Old Traford telah membuat klien Mino tersingkir dari sorotan baik dari strategi maupun berita. Ole dalam skema bermain yang ia terapkan cenderung menempatkan nama Bruno Fernandes sebagai otak serangan permainan di lini tengah MU. Pada sisi lain, Pogba harus menjadi penghangat bangku cadangan sejak pulih dari cidera dan bahkan ketika dalam kondisi fit. Sialnya pakem taktik Ole sangat menyatu dengan adanya nama Fred, Bruno Fernandes, McTominay dan Rashford yang kadang ditarik ke tengah. Praktis hal yang berkembang di MU membuat Mino gerah, Pogba sebagai salah satu pemain termahal dan juga bergaji fantastis sejak pulih dari cidera kebanyakan memulai aksinya dari bangku cadangan. Bagi Mino, klientnya disia-siakan oleh Mancheter United. Apa yang Mino lakukan hari ini tentu wajar bagi seorang agen, Mino menempatkan dirinya sebagai agent yang baik memperjuangkan pengejewantahan klientnya dalam tim. Namun dibalik semua itu ada sebuah hal yang kita pahami bersama bahwa Mino sudah mengamini dan mendorong agar Pogba pergi dari Old Traford dan membuktikan kualitas permainan dirinya di klub-klub yang berminat memakai jasa pemain Prancis ini.
ADVERTISEMENT
Tak ayal Juventus mantan klubnya, PSG, dan tentu saja Real Madrid sejak dari dulu berminat pada Pogba mulai memberi sinyal untuk merayu Pogba datang dengan ketentuan-kententuan yang sama-sama enak bagi ketiga belah pihak. Namun melihat kondisi ekonomi saat ini, Mino harus menahan dahaga "kerakusannya" dalam memanen pundi-pundi poundsterling dari fee transfer atau pembelian Pogba mengingat klub-klub tersebut tentu akan berpikir ulang mengeluarkan duit 80 juta pound plus tetek bengek lainnya terhadap Pogba. Kualitas Pogba memang diakui, tapi jika merujuk pada kondisi ekonomi saat ini akibat pandemi membeli Pogba dengan biaya seperti angka di atas adalah bunuh diri, terlebih kita tahu juga bahwa Mino adalah salah satu agent serakah di jagad sepak bola yang mana sosok ini juga yang menjadi salah satu inspirasi UEFA dan FIFA untuk mengeluarkan persentase fee maksimal seorang agent atas transfer pemain dengan klub.
ADVERTISEMENT
Jika kita melihat peluang-peluang tim yang ingin membeli dan memakai jasa Pogba tentu Mino harus membuang angka 80 juta pound demi karier klientnya. Angka 30-40 juta pound adalah harga yang realistis bagi tim-tim yang berminat untuk memakai jasa Pogba dengan garansi Pogba masuk sebagai rencana strategis tim dalam taktik dan formasi.
Juventus dikenal klub yang mengoptimalkan minimnya uang yang ada dalam membeli pemain kalau bisa mereka akan membeli pemain gratisan. Pogba dapat masuk ke tim lamanya ini dengan harga dibawah 80 juta pound dengan garansi akan menjadi otak permainan tim lewat taktik dan strategi Pirlo. Dapat dikatakan bahwa sedikit banyak Pogba dan Pirlo dapat sejalan dengan taktik yang akan dijalankan mengingat saat ini lini tengah Juventus sepertinya belum bisa menerjemahkan visi Pirlo. Jangan lupakan momen Pogba kala membela panji-panji Juventuss sebelum kembali ke Manchester United dapat menjadi garansi bagi Pogba untuk mengembalikan performa terbaiknya saat membela Juventus nantinya.
ADVERTISEMENT
Zidane dengan koneksi Prancisnya dapat menjadi salah satu strategi bagi Real Madrid mendatangkan Pogba. Untuk uang tentu saja Real Madrid berpikir keras untuk menebus Pogba dengan mahar di atas 40 juta pound karena pada dasarnya ya Real Madrid sedang mengencangkan dompet untuk renovasi Stadion Santiago Bernabeu dan juga tabungan untuk membeli Mbappe dan Erling Haaland di masa depan. Dari garansi bermain, Pogba masuk skema Zidane namun dia tidak akan seutama garansi Pirlo menurut saya mengingat core lini tengah Zidane ada Casemiro, Kroos, dan Modric. Hal yang susah diganggu namun garansi bermain bisa diberikan dan potensi Pogba akan keluar mengingat lini tengah Real Madrid sudah auto movement untuk melakukan defense awarness sejak ditangani Zidane yang mana sesuatu yang agak dibenci Pogba namun dia harus belajar untuk mengikuti budaya yang ada pada kultur Real Madrid di bawah Zidane. Kreativitas lini tengah Real Madrid pun akan bertambah karena secara skema bermain Kroos tinggal menjadi metronom, Casemiro sebagai filter, dan Modric atau Pogba akan menjadi pemian-pemian lini tengah yang bergerak ke depan, sesuatu yang disukai Pogba dan di sisi lain sudah agak kepayahan dilakukan oleh Modric karena usia.
ADVERTISEMENT
Bagaimana dengan PSG, ini jauh dari jangkauan saya karena uang yang mereka miliki begitu banyak, penurunan ekonomi akibat Covid sepertinya bukan masalah bagi mereka membayar mahar 80 juta pound.
Intinya adalah jika memang Mino berani mengatakan karier Pogba di MU sudah selesai, Mino juga harus berani meredam kerakusannya karena pada saat ini klub-klub yang berminat pada Pogba pada umumnya berpikir ulang untuk mengeluarkan uang 80 juta pound untuk Pogba namun jika Pogba ingin bener-benar menyelamatkan kariernya maka Pogba harus mengatakan bahwa Mino harus menerima tim yang berani memberikan garansi bermain tinggi dan untuk urusan uang harus sama-sama enak. Mungkin ini adalah momen agar Mino tidak terlalu serakah akan percikan-percikan uang dari klientnya. Jika memang tidak ada lagi titik temu mungkin opsi meminjamkan Pogba ke Real Madrid juga hal yang kami (Madridista) sukai.
ADVERTISEMENT
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 5 November 2024, 20:55 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini