Representasi Toleransi Agama dalam Program Log In

Sumber gambar: SS You Tube/closethedoor

Tiap tahun umat muslim melaksanakan ibadah puasa yang biasa kita sebut puasa Ramadhan. Puasa di bulan Ramadhan hukumnya wajib bagi umat muslim yang dilakukan selama satu bulan ditutup dengan hari raya Idul Fitri kecuali bagi perempuan yang haid, orang hamil/menyusui, orang sakit, dan musafir diperbolehkan tidak berpuasa. Di Indonesia yang mayoritas muslim, Ramadhan sudah tak asing di masyarakat. Apalagi dengan adanya Ramadhan, biasanya banyak acara-acara islam baik secara offline maupun online seperti halnya di Televisi biasanya ada acara buka bersama, sahur bareng, dan kajian lain tentang islami.

Sudah mulai banyak masyarakat yang lebih suka menonton media sosial atau You Tube dibandingkan menonton Tv. Apalagi bagi anak kosan yang tak punya Tv, biasanya lebih suka menonton You Tube sebagai hiburan atau tontonan pengganti Tv. Dan dengan banyaknya pengguna digital yang lebih menyukai tontonan You Tube, maka banyak pula para influencer atau pun para artis yang memiliki You Tube dan berlomba-lomba mencari keuntungan melalui You Tube. Dengan konsep Ramadhan, ada program acara Log In di kanal You Tube Deddy Corbuzier yang tokoh utama dalam acara tersebut adalah Habib Husein Ja’far Al-Hadar selaku tokoh agama atau pendakwah islam didampingi Onadio Leonardo selaku host acara. Acara tersebut baru diadakan pada tanggal 23 Maret 2023 sampai 21 April 2023 sesuai bulan Ramadhan ada 30 hari maka tayangan program tersebut ada 30 episode.

Dalam acara tersebut, bisa dikatakan sebuah tontonan sebagai tuntunan. Selain berisi dakwah tentang islam, acara tersebut memiliki tujuan adanya toleransi yang mana Indonesia memiliki banyak suku serta memiliki perbedaan agama. Kita sebagai warga negara bukan hanya tentang mayoritas. Namun, setiap warga memiliki hak dan kewajibannya sebagai warga Indonesia. Walaupun berbeda tetapi tetap satu. Apalagi dengan hal agama masih banyak di media sosial belum adanya toleransi antar agama. Maka dari itu, acara Log In ingin mengajak semua warga Indonesia saling menerapkan toleransi pada sesama manusia. Seperti yang dikatakan oleh Habib Husein Ja’far Al-Hadar dalam episode 13 bahwa toleransi bukan hanya tema, tapi ada aksi yang harus dilakukan. Dalam program acara Log In, Onad yang beragama Katholik, dia tak mewakili sebagai Katholik melainkan orang yang memiliki latar belakang musik yang masih awam tentang agama. Onad mewakili para penonton yang sekiranya memiliki pertanyaan yang belum pernah ditanyakan pada pemuka agama atau tokoh agama baik dari agama Islam maupun non islam. Banyak komentar positif pada program tersebut apalagi mengundang perwakilan beberapa tokoh agama yang ada di Indonesia. Dari acara tersebut, kita bisa belajar beberapa kebaikan yang ada di berbagai agama serta perbedaan yang ada di dalamnya. Serta tak membosankan juga saat menontonnya karena acara tersebut dibalut dengan komedi. Maka, penonton menikmati tayangan tersebut. Orang-orang yang mulanya tidak mengetahui suatu hal dalam agamanya sendiri atau pun dari agama lain mengetahui karena acara tersebut.

Log In ini selain mengangkat tema toleransi dan pengetahuan tentang agama, hal ini bisa untuk spiritual journey. Karena, dalam acara tersebut harapannya orang-orang mendalami agamanya sendiri agar tidak semakin jauh dengan Tuhan dan mengimplementasikan ajaran agama. Orang yang belum menonton secara full mengira acara Log In ini untuk acara islam yang ingin mengislamkan non islam apalagi Onad selaku host dijadikan bahan candaan untuk Log In dalam artian masuk islam. Tapi, kenyataannya acara tersebut untuk spiritual journey dan toleransi. Setelah acara ini selesai banyak yang menginginkan acara tersebut tetap diadakan karena acara yang positif tentunya akan menghasilkan yang positif. Penonton juga terharu saat episode terakhir Habib Ja’far berpelukan dengan Onad sehingga penonton ikut merasakan kehangatan toleransi. Dan kini tahun 2024 diadakan kembali acara Log In di bulan ramadhan. dan tak menyangka tayangan tersebut banyak yang menantikannya baik yang sesama agama maupun beda agama.