Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Pengaruh Elastisitas Permintaan dan Penawaran pada Perusahaan
8 Januari 2023 14:20 WIB
Tulisan dari Imamnurfausi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Elastisitas permintaan dan penawaran sangat penting bagi perusahaan karena dapat mempengaruhi keputusan harga yang diambil oleh perusahaan. Elastisitas permintaan menunjukkan seberapa sensitif konsumen terhadap perubahan harga suatu barang, sedangkan elastisitas penawaran menunjukkan seberapa mudah atau sulit suatu perusahaan mengubah jumlah barang yang diproduksi.
ADVERTISEMENT
Jika permintaan terhadap suatu barang elastis, maka perusahaan harus lebih berhati-hati dalam menaikkan harga produknya, karena perubahan harga yang kecil dapat menyebabkan penurunan yang signifikan dalam jumlah produk yang terjual. Sebaliknya, jika permintaan terhadap suatu barang tidak elastis, maka perusahaan mungkin lebih agresif dalam menaikkan harga produknya, karena perubahan harga yang kecil tidak akan mempengaruhi jumlah produk yang terjual secara signifikan.
Sama halnya dengan elastisitas penawaran, perusahaan juga harus mempertimbangkan seberapa mudah atau sulit produknya dapat dijadikan oleh pesaing. Jika produk perusahaan mudah ditiru oleh pesaing, maka penawaran akan cenderung elastis, dan perusahaan harus lebih berhati-hati dalam menaikkan harga produknya. Sebaliknya, jika produk perusahaan sulit ditiru oleh pesaing, maka penawaran akan cenderung tidak elastis, dan perusahaan mungkin lebih agresif dalam menaikkan harga produknya.
ADVERTISEMENT
Berikut penulis akan menjelaskan pengertian serta faktor dari elastisitas permintaan serta penawaran:
Elastisitas permintaan
Elastisitas permintaan adalah ukuran seberapa besar perubahan harga suatu barang akan mempengaruhi jumlah barang yang dibeli oleh konsumen. Jika permintaan terhadap suatu barang elastis, maka perubahan harga akan memiliki efek yang besar pada jumlah barang yang dibeli, sedangkan jika permintaan tidak elastis, maka perubahan harga akan memiliki efek yang lebih kecil pada jumlah barang yang dibeli.
Elastisitas permintaan dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
Elastisitas permintaan = (% perubahan jumlah yang dibeli) / (% perubahan harga)
Jika elastisitas permintaan bernilai lebih dari 1, maka permintaan terhadap barang tersebut elastis. Jika elastisitas permintaan bernilai kurang dari 1, maka permintaan terhadap barang tersebut tidak elastis. Jika elastisitas permintaan bernilai sama dengan 1, maka permintaan terhadap barang tersebut elastis unitari.
ADVERTISEMENT
Menurut penulis, berikut ini adalah beberapa faktor yang mempengaruhi elastisitas permintaan:
Substitusi.
Jika ada banyak barang yang dapat menjadi substitusi yang efektif untuk suatu barang, maka permintaan terhadap barang tersebut akan cenderung lebih elastis. Sebagai contoh, jika harga kopi naik, maka kemungkinan orang akan beralih ke teh sebagai substitusi yang lebih murah, sehingga permintaan terhadap kopi akan menjadi lebih elastis.
Persentase Pendapatan yang Digunakan untuk Membeli Barang.
Jika suatu barang merupakan bagian kecil dari total pendapatan seseorang, maka permintaan terhadap barang tersebut akan cenderung lebih elastis. Sebagai contoh, jika harga mobil naik, maka kemungkinan orang akan lebih mudah mengurangi pembelian mobil karena mobil merupakan bagian kecil dari total pendapatan mereka.
ADVERTISEMENT
Kebutuhan.
Jika suatu barang merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi seseorang, maka permintaan terhadap barang tersebut akan cenderung tidak elastis. Sebagai contoh, jika harga obat-obatan naik, maka kemungkinan orang akan tetap membeli obat-obatan tersebut karena obat-obatan merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi kesehatan mereka.
Waktu.
Semakin lama waktu yang tersedia bagi seseorang untuk merespon perubahan harga suatu barang, maka permintaan terhadap barang tersebut akan cenderung lebih elastis. Sebagai contoh, jika harga tiket pesawat naik, maka kemungkinan orang akan lebih mudah mengganti rencana perjalanan mereka karena ada cukup waktu untuk merespon perubahan harga tersebut.
Elastisitas penawaran
Elastisitas penawaran adalah ukuran seberapa besar perubahan harga suatu barang akan mempengaruhi jumlah barang yang dijual oleh produsen. Jika penawaran terhadap suatu barang elastis, maka perubahan harga akan memiliki efek yang besar pada jumlah barang yang dijual, sedangkan jika penawaran tidak elastis, maka perubahan harga akan memiliki efek yang lebih kecil pada jumlah barang yang dijual.
ADVERTISEMENT
Elastisitas penawaran dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
Elastisitas penawaran = (% perubahan jumlah yang dijual) / (% perubahan harga)
Jika elastisitas penawaran bernilai lebih dari 1, maka penawaran terhadap barang tersebut elastis. Jika elastisitas penawaran bernilai kurang dari 1, maka penawaran terhadap barang tersebut tidak elastis. Jika elastisitas penawaran bernilai sama dengan 1, maka penawaran terhadap barang tersebut elastis unitari.
Menurut penulis, berikut ini adalah beberapa faktor yang mempengaruhi elastisitas penawaran:
Persediaan.
Jika produsen memiliki persediaan barang yang tinggi, maka penawaran terhadap barang tersebut akan cenderung lebih elastis. Sebagai contoh, jika harga jagung naik, maka produsen yang memiliki banyak persediaan jagung mungkin akan lebih mudah meningkatkan jumlah jagung yang dijual untuk mengambil keuntungan dari harga yang lebih tinggi.
ADVERTISEMENT
Kelenturan Produsen.
Jika produsen mudah mengubah jumlah barang yang diproduksi, maka penawaran terhadap barang tersebut akan cenderung lebih elastis. Sebagai contoh, jika harga gula naik, maka produsen yang memiliki kemampuan untuk dengan cepat meningkatkan produksi gula mungkin akan lebih mudah meningkatkan jumlah gula yang dijual.
Waktu.
Semakin lama waktu yang diperlukan oleh produsen untuk mengubah jumlah barang yang diproduksi, maka penawaran terhadap barang tersebut akan cenderung tidak elastis. Sebagai contoh, jika harga besi naik, maka produsen yang membutuhkan waktu yang lama untuk mengubah produksi besi mungkin tidak akan dengan cepat meningkatkan jumlah besi yang dijual.
Ketergantungan Produsen pada Barang Tersebut.
Jika produsen sangat tergantung pada penjualan suatu barang, maka penawaran terhadap barang tersebut akan cenderung tidak elastis. Sebagai contoh, jika harga minyak naik, maka produsen minyak yang sangat tergantung pada penjualan minyak mungkin tidak akan dengan cepat mengurangi jumlah minyak yang dijual meskipun harga minyak lebih tinggi.
ADVERTISEMENT
Dengan mempertimbangkan elastisitas permintaan dan penawaran, perusahaan dapat menentukan harga produk yang tepat yang dapat meningkatkan keuntungan perusahaan sekaligus memenuhi kebutuhan konsumen.