Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Mencermati Sifat-Sifat Seorang Pemimpin dalam Novel Divergent
10 Oktober 2024 8:50 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari nisfkh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kehidupan masyarakat di dalam cerita yang dikreasikan oleh Veronica Roth terbagi me
njadi lima faksi yaitu: Erudite, Amity, Candor, Dauntless, dan Abnegation. Faksi Erudite merupakan orang-orang pintar dan menjalankan peran teknologi dan menciptakan sistem dalam berbagai aspek kehidupan. Faksi Amity adalah mereka yang penuh kasih dan kehangatan, menjalankan peran pertanian. Dauntless adalah faksi yang menjalankan fungsi sebagai penjaga perdamaian/tentara. Faksi Candor adalah mereka yang memegang teguh nilai kejujuran dan menjalankan fungsi sebagai penegak hukum. Terakhir, faksi Abnegation yang menjalankan fungsi menjalankan pemerintahan, dengan sifat alamiah mendahulukan orang lain dan ketidakegoisan. Berikut beberapa sifat dan nilai yang dijunjung dalam faksi Abnegation sehingga mereka dapat menjalankan fungsinya dengan penuh tanggung jawab.
ADVERTISEMENT
1. Mereka hanya boleh menatap pada cermin sekali dalam tiga bulan.
Menatap pada cermin dianggap sebagai pengaguman terhadap diri sendiri dan dianggap tak perlu. Hal ini juga berkaitan dengan kesederhanaan mereka dalam berbagai hal, termasuk dalam penampilan. Oleh karena itu, sangat wajar bagi mereka untuk tak bercermin, karena menurut mereka menampilkan keindahan itu terlalu egois dan tak perlu. Dari hal ini kita mempelajari bahwa untuk menjadi seorang pemimpin, maka kepentingan orang lain itu lebih didahulukan dibanding diri sendiri. Maka hal-hal sekecil menahan keegoisan itu dilatih dan dibiasakan sejak dini serta menjadi sebuah nilai yang diterapkan dalam menjalani sehari-hari.
2. Berpenampilan sederhana dan tidak menarik perhatian.
Poin ini masih berkaitan erat dengan poin yang pertama tadi. Menjadi Abnegation artinya harus menyembunyikan keindahan dalam dirimu. Kamu tidak boleh mencolok dan menjadi pusat perhatian. Hal ini menunjukkan bahwa saat kita sudah menjadi penjalan pemerintahan, maka tugas dan tanggung jawab kita adalah tentang orang lain, kepentingan bersama.
ADVERTISEMENT
3. Menolong orang lain tanpa berpikir panjang.
Keluarga Abnegation selalu mengajari anak-anak mereka untuk mendahulukan kepentingan orang lain dibanding diri sendiri. Kebahagiaan mereka adalah saat bisa membantu orang lain. Mereka akan memberikan tempat duduk kepada orang lain saat di dalam bus. Mereka juga terbiasa memberikan makanan kepada yang membutuhkan (orang-orang yang terlantar di jalanan).
4. Kesopanan
Kesopanan sangat dijunjung di faksi ini. Biasanya anak-anak Abnegation akan diam sambil mendengarkan orang tua mereka saat makan bersama keluarga. Mereka menghindari untuk mengajukan pertanyaan atau mengatakan sesuatu kecuali ditanya. Dalam pergaulan dengan orang lain pun mereka cenderung tidak banyak menunjukkan keingintahuan akan urusan orang lain.
5. Mereka sering dijuluki “the Stiff” oleh faksi lain
ADVERTISEMENT
Hal ini mungkin dikarenakan penampilan mereka yang monoton dan terkesan kaku. Ditambah dengan sifat mereka yang sederhana, rendah hati, tidak aneh-aneh, sangat bersahaja. Nilai-nilai kesederhanaan dan pengabdian membentuk anggota faksi ini menjadi seorang yang serius dan kaku.
6. Mereka memakai baju berwarna abu-abu
Warna baju yang merepresentasikan faksi ini adalah abu-abu. Bahkan dalam hal yang sekecil simbol sebuah warna pun, mereka menerapkannya. Hal ini bisa terjadi karena pembiasaan, pengulangan, aturan yang telas, serta konsistensi untuk menerapkannya maka akan tercipta lingkup masyarakat yang kondusif dan tertata.
7. Mereka menolak kemewahan
Pembiasaan terhadap nilai-nilai kesederhanaan dan ketidakegoisan yang diterapkan sejak kecil bertujuan untuk membentuk anak-anak Abnegation menjadi seorang yang tidak mudah tergiur dengan gelimpang harta benda dan segala bentuk kemewahan yang melalaikan. Karena mereka dipersiapkan untuk menempati posisi sebagai penjalan pemerintahan. Mereka diharuskan untuk bekerja dan mengabdi kepada masyarakat bukan memperkaya dan menyamankan diri sendiri dan kelompoknya.
ADVERTISEMENT