3 Fakta Menarik tentang Brunei

Nyamannya tinggal di Brunei. Apa saja sih fakta menarik mengenai negara ini yang membuatnya nyaman untuk ditinggali? Yuk, kita simak!

Hotel The Empire Brunei. Foto: Koleksi Pribadi Penulis.

Kali ini, saya akan berbagi 3 fakta menarik dari sisi kebijakan di negara yang dipimpin oleh Sultan Hassanal Bolkiah ini – tentunya berdasarkan pengalaman masa penugasan saya sebagai diplomat selama 3 tahun di Brunei.

Bagi warga +62, negara kecil yang terletak di pucuk Pulau Borneo ini memang tidak sepopuler negara-negara tetangga lainnya seperti Singapura, Malaysia atau Thailand yang selalu menjadi destinasi favorit bagi pelancong asal Indonesia.

Taman Haji Sir Muda Omar 'Ali Saifuddien. Foto: koleksi pribadi penulis.

Padahal, Brunei menyimpan sejuta pesona tersembunyi. Tidak hanya pesona pangeran tampan nan rupawan yang menjadi pemersatu kaum perempuan seantero jagat – Ya, Prince Mateen. Negara yang kini menjabat keketuaan ASEAN ini juga memiliki banyak fakta menarik dari segi kebijakan Pemerintah setempat, budaya dan warganya - yang membuat Brunei menjadi negara yang nyaman untuk ditinggali. Apa saja? Ini 3 di antaranya.

Kecelakaan Lalu Lintas Anti Konflik

Pernah lihat orang bertikai saling menyalahkan di jalan karena kendaraan mereka saling bersinggungan? Di Brunei, kejadian seperti itu termasuk langka. Kebijakan pemerintah terkait asuransi mengurangi potensi konflik saat terjadi kecelakaan yang melibatkan dua kendaraan atau lebih.

Di negara ini, sebuah kendaraan tidak akan digunakan jika tidak memiliki asuransi. Pemerintah pun memiliki kebijakan yang mewajibkan setiap pengendara memiliki asuransi sebelum membayar pajak. Artinya, tanpa asuransi, kendaraan di Brunei tidak akan bisa diperpanjang masa penggunaannya.

Contoh sticker road tax kendaraan (sticker ini bisa diperoleh setelah pemilik memiliki asuransi dan membayar pajak kendaraan). Foto: koleksi pribadi penulis.

Kebijakan ini akhirnya memaksa setiap orang yang memiliki kendaraan untuk memiliki asuransi dan berujung pada kenyamanan dan ketenangan saat berkendara. Terlepas dari kesadaran akan disiplin lalu lintas warga Brunei, beberapa kecelakaan tetap terjadi.

Di beberapa kejadian, saya melihat mereka yang terlibat kecelakaan dua atau lebih kendaraan, memilih untuk menepi dan berbicara sambil menunggu polisi dan petugas asuransi datang, ketimbang harus saling menyalahkan dan menuntut ganti rugi.

Tidak hanya itu, premi asuransinya pun terbilang cukup murah. Sebagai contoh, untuk kendaraan jenis Ford Fiesta tahun 2012, pemiliknya cukup merogoh kocek sebesar $220 Dolar Brunei atau sekitar 2,2 juta rupiah per tahun untuk jenis asuransi all risk (simulasi tahun 2017). Dan yang paling penting lagi, cara klaimnya mudah dan anti ribet.

Kredit Nol Persen

Memiliki rumah dan kendaraan tentu menjadi impian setiap orang. Di beberapa negara, impian tersebut harus pupus karena bunga kredit yang terlalu tinggi dan masa waktu pinjaman yang terbatas. Tapi tidak di Brunei.

Bagi pegawai pemerintah, terdapat skema unik untuk pinjaman rumah dan kendaraan. Mereka yang berstatus PNS/ASN akan mendapatkan pinjaman langsung dari pemerintah dengan bunga nol persen. Jumlah yang dibayarkan setiap bulan disesuaikan dengan usia dan sisa masa kerja. Artinya, pinjaman ini boleh dilunaskan selama yang bersangkutan belum mencapai usia pensiun.

Bunga nol persen ini tidak hanya berlaku untuk rumah yang sudah disediakan pemerintah, tapi juga untuk rumah baru yang dibangun sendiri.

Apartemen di Brunei. Foto: Koleksi pribadi

Kebersihan Restoran

Kebersihan restoran mencerminkan kualitas makanan yang disajikan. Beberapa orang mungkin bertanya-tanya, apakah makanan yang disajikan memenuhi standar kebersihan nasional atau tidak. Tapi pertanyaannya, adakah standar kebersihan nasional? Brunei memilikinya.

Setiap kali masuk ke dalam sebuah restoran atau food court di dalam pusat perbelanjaan di Brunei, mata kita akan langsung terfokus ke label hijau dengan sebuah alphabet besar yang melekat di jendela luar, kasir atau tempat mana pun yang mencolok untuk dilihat. Label tersebut adalah food grading, sebuah nilai yang menunjukkan tingkat kebersihan, hygine, penyimpanan bahan baku, proses penyajian, manajemen sampah dan sanitasi restoran tersebut.

Salah satu Cafe di Brunei. Kredit foto: bruneitourism.com

Penilaian dilakukan oleh Minsitry of Health (MoH)/Kementerian Kesehatan Brunei di bawah divisi safety and quality control. Nilai A menunjukkan excellent, restoran memiliki nilai tertinggi dalam standar nasional. B, sangat baik dan C, Baik. Restoran yang memiliki nilai di bawah C tidak akan diberikan label dan diberi waktu untuk memperbaiki standarnya.

Masa berlaku label ini adalah enam bulan. Namun, dari pengakuan beberapa pemilik restoran yang saya kenal, para agen dari MoH akan muncul tanpa pemberitahuan, bisa lebih cepat, bisa lebih lambat. Tidak ada kesempatan bagi pihak restoran untuk bersiap-siap karena jadwal sidak yang bocor.

Label ini bisa menjadi pertimbangan tersendiri untuk para food lover. Saya sendiri lebih memilih makan di tempat yang memiliki label A atau B, terutama saat makan bersama keluarga.

Tinggal di Brunei selama 3 tahun memang sangat berkesan. Selain ketiga fakta di atas, masih banyak hal-hal menarik lainnya yang bisa saya ceritakan pada kesempatan lainnya. Terima kasih sudah membaca ya, sampai jumpa!

Kampung Aer, Brunei. Foto: Koleksi Pribadi Penulis.