Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Antusias Siswa-Siswi Kelas 1 SD BMD Pandeansari Yogyakarta belajar Pilah Sampah
25 Desember 2024 11:20 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Novi Dwi Asrianti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sekolah Dasar Budi Mulia (SD BMD) Pandeansari Yogyakarta menyelenggarakan kegiatan Parent’s Volunteer untuk mengisi agenda akhir semester tahun pelajaran 2024/2025. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada Orang Tua mengajarkan ilmu pengetahuan dan wawasan kepada siswa-siswi SD BMD Pandeansari sekaligus memberikan ruang silaturahmi antara Orang tua dan Guru Pendidik.
ADVERTISEMENT
Salah satu Kegiatan Parent’s Volunteer untuk kelas 1 diisi dengan kegiatan belajar pilah sampah yang dapat memupuk anak memiliki rasa kepedulian terhadap lingkungan. Pada kegiatan tersebut siswa-siswi belajar; Pertama, mengenal jenis sampah organik dan sampah anorganik. Kedua, siswa-siswi juga belajar mengidentifikasi tiga macam warna tempat sampah (merah, kuning, hijau) dan jenis sampahnya. Ketiga, mengembangkan kreativitas dengan membuat tempat sampah dari paper cup.
Saat ini pekerjaan rumah orang tua tidak lagi cukup sebatas mengajarkan anak untuk membuang sampah pada tempatnya tetapi juga membiasakan anak kelola sampah secara mandiri. Beragam aktivitas dapat dilakukan untuk mengedukasi anak kelola sampah di sekolah sekaligus memupuk rasa kepedulian anak terhadap lingkungan.
Pertama, kegiatan Parent’s Volunteer diisi dengan belajar pilah sampah sejak dini melalui dongeng tentang ‘Si Bino’ yang bercerita tentang antusias seorang anak terhadap ragam warna dan jenis tempat sampah. Siswa-siswi belajar mengidentifikasi warna tempat sampah merah, kuning, dan hijau. Warna merah untuk sampah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun), warna kuning untuk sampah anorganik guna ulang, dan hijau untuk sampah organik. Bahasa yang disampaikan juga sangat sederhana dengan mencontohkan sampah yang biasa anak-anak temukan di rumah, seperti, baterai bekas untuk tempat sampah warna merah, botol plastik untuk warna kuning dan kulit pisang atau kulit buah untuk tempat sampah warna hijau.
Selain itu, Siswa-siswi juga bermain games seru. Setiap anak akan bereksperimen memasukkan kertas yang bertuliskan jenis sampah ke dalam tempat sampah sesuai warnanya. Permainan ini memberikan pengalaman kepada anak-anak agar dapat memilah sampah sesuai dengan jenisnya. Anak-anak bersemangat mengambil kertas pada fish bowl lalu memasukkan kertas ke tempat sampah mainan yang tersedia di atas meja.
Selanjutnya siswa akan berkreasi dengan membuat tempat sampah dari paper cup yang dibantu oleh orang tua dan guru. Anak-anak sangat antusias berkreasi membuat tempat sampah sekaligus mengasah kreativitas dan imajinasi anak-anak. Beragam aktivitas di atas dapat dilakukan orang tua dan guru untuk mengedukasi anak kelola sampah di sekolah. Anak-anak akan belajar rasa tanggung jawab terhadap sampah yang dihasilkannya sekaligus menumbuhkan rasa peduli anak akan pentingnya memelihara lingkungan. Salam Zero Waste!
ADVERTISEMENT