Konten dari Pengguna

Representasi Kepahlawanan Perempuan dalam Film Captain Marvel 2019

novi rahmawati
Mahasiswa tingkat akhir yang mencoba berkarya.
30 Desember 2020 21:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari novi rahmawati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto By : Empireonline.com
zoom-in-whitePerbesar
Foto By : Empireonline.com
ADVERTISEMENT
Pengertian Perempuan secara Etimologis yaitu empu yang berarti tuan, yaitu orang yang berkuasa, kepala atau yang memiliki kekuasaan yang besar. Kata wanita dianggap berasal dari bahasa Sansekerta, dengan dasar kata Wan yang berarti nafsu, sehingga kata wanita mempunyai arti yang dinafsui atau merupakan objek seks. Akan tetapi, saat ini banyak film yang menggambarkan perempuan tidak hanya sebagai objek seks, akan tetapi sebagai karakter zero to hero. Artinya, dengan sifat yang cenderung feminine akan tetapi ia juga mampu memimpin dan karakter-karakter dalam film tersebut sebagai komodifikasi perempuan.
ADVERTISEMENT
Gita Aprinta E.B dalam artikel penelitiannya yang berjudul Representasi Girl Power Wanita Modern dalam Media Online (Studi Framing Girl Power dalam Rubrik Karir dan Keuangan Femina Online) yang dimuat dalam Jurnal The Messenger No. 2 Vol. 11 tahun 2011 menyebutkan bahwa representasi menunjuk pada proses maupun produk dari pemaknaan suatu tanda. Lebih jelasnya representasi adalah konsep yang di gunakan dalam proses sosial pemaknaan melalui sistem penandaan yang tersedia, seperti dialog, video, film, teks, fotografi. Representasi adalah produksi makna melalui bahasa. Sedangkan pengertian dari film sendiri adalah sebuah gambar yang hidup atau bergerak dan sering disebut sebagai movie, sedangkan film secara kolektif bisa disebut sebagai Sinema yang berasal dari kata kinematik atau gerak. Pengertian film secara harfiah adalah Cinemathographie yang berasal dari Cinema+Tho= phytos (cahaya)+graphie=grhap = (tulisan=gambar=citra), singkatnya adalah melukis gerak dengan cahaya dengan cara menggunakan alat khusus yang dikenal dengan kamera. Adapun jenis atau genre film yaitu, Drama, Romance, Action, Horror, Komedi, Fiksi ilmiah, Kriminal, Fantasi, Thriller, Animasi, Dokumenter, Misteri dan Biografi. Para film maker berlomba-lomba membuat sebuah karya film yang berkualitas dan dapat dinikmati serta diterima oleh masyarakat luas.
ADVERTISEMENT
Film tidak hanya menjadi hiburan saat ini tapi sudah menjadi hobi yang harus dinikmati setiap saat untuk melepas penat. Film yang laris dipasaran, menandakan berhasilnya produksi dan berhasilnya crew-crew film yang terlibat. Salah satu film yang laris dan menjadi topik berbincangan pada tahun 2019 lalu adalah film yang diproduksi oleh perusahaan produksi film ternama diseluruh dunia, yaitu Marvel Studios. Marvel Studios menjadi perusahaan produksi film ternama diseluruh dunia karena hasil-hasil produksinya yang mengangkat tokoh-tokoh superhero, salah satunya yaitu Captain Marvel yang diliris pada tahun 2019 lalu dan berhasil laris dipasaran. Film Captain Marvel merupakan film superhero perempuan bernama Carol Danvers yang awalnya merupakan seorang pilot luar angkasa yang memiliki kekuatan setara dengan Superman, dan konon ia mendapat kekuatan tersebut dari bangsa alien. Marvel Studios sudah banyak mengangkat film superhero, akan tetapi tak banyak menampilkan superhero perempuan sebagai pemeran utama.
ADVERTISEMENT
Representasi perempuan sering dikaitkan dengan konsep seks (jenis kelamin) dan konsep gender, pemahaman dan perbedaan keduanya sangat diperlukan untuk melakukan analisis memahami permasalahan ketidakadilan sosial yang menimpa perempuan. Untuk memahami konsep gender terlebih dahulu bedakan kata gender dan jenis kelamin (sex), jenis kelamin adalah pensifatan atau pembagian dua jenis kelamin tertentu. Contohnya, bahwa laki-laki memiliki penis, memproduksi sperma, sedangkan perempuan memiliki alat reproduksi seperti Rahim, memproduksi telur, vagina dan alat menyusui. Sedangkan konsep gender yaitu sifat yang melekat pada laki-laki dan perempuan baik secara structural maupun kultural. Contohnya, laki-laki dianggap kuat berotot, rasional, jantan dan perkasa, sedangkan perempuan lebih lembut, cantik, emosional dan keibuan.
Tokoh Captain Marvel yang diperankan seorang berempuan bernama asli Brie Larson ini, disebut-sebun menjadi superhero terkuat diantara seluruh karakter superhero di Marvel Cinematic Universe. Film Captain Marvel juga menjadi film dari Marvel Cinematic Universe pertama yang disutradari oleh seorang perempuan yaitu Anna Boden yang berkerja sama dengan Ryan Fleck. Captain Marvel memiliki setting waktu 90-an dimana diceritakan belum ada film-film superhero dari Marvel Studios lainnya atau sebagai film pembuka superhero-superhero dari Marvel Cinematic Universe. Menurut sumber yang beredar, film Captain Marvel ini tidak serius digarap oleh Marvel Studios dan film tersebut dibuat hanya untuk menjembatani antara film Infinity War dengan Avengers : Endgame. Meski begitu film tersebut cukup laris diterima masyarakat khususnya penggemar karya Marvel Studios, Sutradara dan pemeran utama yaitu Brie Larson (Captain Marvel) memang ingin mengangkat kepahlawanan perempuan dan menentang Feminisme.
ADVERTISEMENT
Kepahlawanan perempuan dalam film sering disebut-sebut sebagai bahan propaganda agar para wanita melawan atau menyaingi laki-laki. Film Captain Marvel juga banyak menuai pro dan kontra karena dianggap tidak masuk akal seorang perempuan memiliki kekuatan super melebihi superhero-superhero Marvel Cinematic Universe lainnya yang dominan laki-laki. Perempuan yang direpresentasikan sebagai makhluk lemah lembut dan tidak memiliki otot dipercaya tidak bisa memerankan tokoh Captain Marvel yang memiliki kekuatan super setara dengan Superman. Superhero-superhero perempuan selain Captain Marvel, digambarkan menggunakan kostum yang terlalu terbuka, ketat dan memperlihatkan keseksian. Contohnya superhero Wonder Women ketika dimedan perang ia berpakaian kostum terlalu terbuka, dengan warna kostum sedikit gelapa khas film DC Extended Universe dan berwajah sangar, sedangkan ketika beraktifitas sebagai Diana ia berpakaian gaun feminim dan memakai rias wajah yang begitu tebal. Hal tersebut memancing representasi kepahlawanan perempuan dimata masyarakat hanya untuk menerik perhatian para lelaki.
ADVERTISEMENT
Akan tetapi, Captain Marvel berbeda dengan Wonder Women dari berbagai aspek. Captain Marvel digambarkan sebagai mantan Pilot yang berpakaian seperti laki-laki, memakai jaket kulit, kaos, kemeja flannel, celana jeans, mengendarai Harley Davidson yang ia dapat dari mencuri. Kostum yang ia gunakan pun juga sangat tertutup, sepanjang film juga Captain Marvel memasang wajah kaku yang jarang tersenyum dan penuh emosional. Dalam film Avengers : Endgame juga ia berpenampilan dengan rambut pendek cepak seperti laki-laki, menambah kesan bahwa ia ingin menyetarakan antara superhero laki-laki dan perempuan. Hal ini membuktikan representasi kepahlawanan perempuan tidak hanya menjauhi standar dari segi berpakaian saja, akan tetapi dari segi perilaku dan sikap tegas yang menggambarkan superhero perempuan tidaklah lemah dan bisa setara dengan superhero laki-laki bahkan bisa lebih kuat.
ADVERTISEMENT
Novi Rahmawati, Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan