Konten dari Pengguna

Mengenal Suku Betawi

Nurbaiti
Sastra Indonesia, Universitas Pamulang
4 April 2022 12:08 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nurbaiti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Rumah Adat Khas Suku Betawi Yang Berada Di Setu Babakan. Dokumen Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Rumah Adat Khas Suku Betawi Yang Berada Di Setu Babakan. Dokumen Pribadi
ADVERTISEMENT
Suku Betawi adalah sebuah suku yang berasal dari Ibukota Jakarta. Suku yang menempati wilayah Jakarta ini berasal dari perkawinan antar etnis dan bangsa. Suku Betawi ini sendiri memiliki ciri khas yang unik, baik dari gayanya atau nada bicaranya.
ADVERTISEMENT
Nada bicara Suku Betawi umumnya agak cempreng, Suku Betawi juga mempunyai kepribadian yang ceplas ceplos dan tidak mau mengalah. Jargon andalan Suku Betawi adalah "Seri aje gue ogah, apelagi kalah".
Ciri lain dari Suku Betawi juga ada pada bahasa dan pelafalannya. Bahasa Betawi sebenernya adalah Bahasa Indonesia pada umumnya, yang membedakan ada pada dialek pelafalannya. Setiap kata yang terucap dari Suku Betawi berakhiran huruf 'e'. Sebagai contoh: Apa --> Ape Kenapa --> Kenape Iya --> Iye Bagaimana --> Begimane Gapapa --> Gapape
ADVERTISEMENT
Mayoritas Suku Betawi memeluk agama islam, tidak heran para pria dari Suku Betawi baik yang muda sampai yang tua selalu memakai peci untuk menutupi kepala mereka. Untuk pakaian adat Betawi perempuan adalah kebaya kerancang yang sampai sekarang kebaya ini masih banyak digemari. Ajaran agama islam sangat kuat di Suku ini, para orang tua dari Suku Betawi sudah menanamkan nilai-nilai ajaran agama islam kepada anaknya sejak kecil. Suku Betawi juga dikenal dengan Suku yang tidak pernah merasakan mudik. Karena kampungnya sendiri berada di Ibukota yang menyebabkan mereka dianggap tidak punya kampung halaman.
Di daerah Jagakarsa tepatnya Setu Babakan terdapat Museum Betawi yang disahkan oleh Gubernur DKI Jakarta ke 10 yaitu Sutioso. Di Museum ini terdapat banyak hal-hal yang berkaitan dengan kesenian Suku Betawi. Terdapat juga pabrik pembuatan ondel-ondel yang menjadi ikon Kota Jakarta.
ADVERTISEMENT
Di Setu Babakan juga ada perkampungan Betawi, masyarakat asli Jakarta masih mendiami daerah Setu Babakan sehingga tidak heran di Setu Babakan ini daerahnya masih asri dan rindang dengan adanya pohon-pohon di sepanjang jalan, tempat ini pun masih sangat kental akan budaya Betawinya.
Seniman yang berasal dari Suku Betawi yang terkenal adalah Benyamin Sueb. Warga asli Jakarta sangat mencintai dan menghormati Benyamin Sueb, bahkan namanya diabadikan menjadi nama jalan di Kemayoran. Serialnya yang terkenal adalah Si Doel Anak Betawi, di sana Ia beradu akting dengan Mandra, keduanya adalah anak Suku Betawi asli. Gaya berpakaian dan kehidupan sehari-hari pemerannya sangat mencerminkan Suku Betawi.
Suku Betawi juga mempunyai kesenian khas yaitu Lenong. Acara Lenong masih sering digelar di Taman Mini Indonesia Indah dan Setu Babakan. Di Setu Babakan pertunjukan Lenong diadakan setiap minggu. Pertunjukan Lenong adalah pertunjukan yang penuh lakon dan membuat gelak tawa penontonnya. Tak heran acara Lenong ini sangat menghibur dan disenangi warga DKI Jakarta. Pelawak Lenong yang terkenal adalah Mpok Nori, Omas, Bokir, dan masih banyak lagi.
ADVERTISEMENT
Kerak telor adalah makanan khas Suku Betawi. Kerak telor ini biasa disebut sebagai omeletnya Betawi. Kerak telor banyak ditemukan di sekitar jalan Monas, Setu Babakan, dan beberapa tempat wisata lainnya. Umumnya penjual kerak telor memakai pakaian khas Betawi yang mencerminkan bahwa makanan ini adalah makanan khas Suku Betawi.
Daerah yang cukup dikenal dengan daerah Betawinya adalah Condet Jakarta Timur. Warga asli Jakarta atau Suku Betawi banyak yang menetap di Condet. Tidak heran cara pelafalan warga Condet sangatlah ceplas ceplos dan nyablak, salah satu ciri dari Suku Betawi.
Banyak yang berasumsi bahwa warga Suku Betawi asli adalah pemalas. Karena mereka hanya mengandalkan warisan tanah orang tua yang dijadikan sebagai kontrakkan. Walau asumsi itu dianggap benar namun tidak jarang juga masyarakat Betawi yang sukses dalam pekerjaannya.
ADVERTISEMENT