Konten dari Pengguna

Kurangi Polusi dengan Transportasi Publik

Nur Taufik Al Ghifari
Blogger lepas dengan hobi fotografi dan seorang mahasiswa Ilmu Komunikasi
21 Agustus 2023 14:21 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nur Taufik Al Ghifari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Stasiun Mrt Blok M BCA. Foto: Dokumentasi Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Stasiun Mrt Blok M BCA. Foto: Dokumentasi Pribadi
ADVERTISEMENT
Polusi udara di Ibu kota Jakarta semakin parah disebabkan oleh faktor cuaca dan gas pembuangan dari pabrik, pembangkit listrik, hingga asap kendaraan bermotor, yang membuat beberapa masyarakat juga sangat merasakan bahwa udara Jakarta sekarang tidak baik-baik saja.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari situs pemantau udara IQAir, pada Senin 21 Agustus 2023 pukul 11.00 WIB, indeks udara Jakarta mencapai 155 AQI US yang bisa dikategorikan tidak sehat.
Ya, walaupun jika dibilang memang dampak dari udara yang tidak sehat ini tidak langsung dirasakan oleh masyarakat tetapi kasus ini bisa berdampak buruk kepada kesehatan jangka panjang yang sehari-hari beraktivitas di Jakarta.
Antrean penumpang di satsiun Manggarai.Foto: Dokumentasi Pribadi
Lalu, apa langkah pemerintah dalam menangani kasus udara yang menyelimuti kota Jakarta? Adalah dengan menerapkan sistem WFH (work from home) dan mendorong mobilitas masyarakat dalam menggunakan transportasi publik.
Sejumlah transportasi publik itu seperti MRT, KRL, LRT Jakarta, Transjakarta, LRT Jabodebek—yang kabarnya akan mulai beroperasi akhir Agustus ini—hingga Mikrotrans yang telah mengintegrasi banyak wilayah di Jakarta.
ADVERTISEMENT
Fasilitas transportasi publik kini juga lebih baik dan lebih nyaman bagi para penggunanya seperti yang kita rasakan yaitu hemat, cepat dan sudah terintegrasi ke berbagai transportasi yang lainnya yang otomatis memudahkan masyarakat dalam melakukan perjalanan.
Kegiatan mengetap Kartu ketika masuk dan keluar Stasiun Sumber : Foto Pribadi
Dan, yang paling bisa dinikmati ketika masyarakat menggunakan transportasi publik tersebut ialah tidak akan terjebak macet berjam-jam di jalan yang membuat para pekerja terlambat masuk kantor. Sebab, setiap armada sudah memiliki lintas jalurnya masing-masing dan sudah bisa diakses dengan beragam kartu elektronik seperti E-money, Flazz, TapCash, dan Brizzi.
Seharusnya pendorongan masyarakat dengan menggunakan transportasi publik harus lebih difokuskan karena akan lebih efektif dalam mengurangi angka polusi udara yang ada. Sebab, polusi yang paling banyak ditimbulkan adalah polutan emisi kendaraan bermotor.
ADVERTISEMENT
Dan ini harus sejalan dengan pengembangan dan penambahan jumlah armada transportasi agar nantinya tidak terjadi penumpukan penumpang pada setiap halte maupun stasiun yang ada.
Foto penumpang KRL yang menunggu kedatangan Kereta dengan tetap menggunakan maske. Foto: Dokumentasi Pribadi
Perlu diingat juga kasus polusi buruk membuat masyarakat tetap harus menggunakan masker diluar ruangan ke manapun mereka pergi guna menangkal partikel berbahaya yang berterbangan yang dapat menyebabkan gangguan saluran pernapasan, penyakit jantung, kanker hingga hipertensi (tekanan darah tinggi).
Maka dari itu, pemerintah dan masyarakat harus ikut berperan dalam menangani kasus polusi yang melanda, guna kesejahteraan belasan juta warga yang menggantukan nasib dan angan-angannya di kota Jakarta.