Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Semangat Bangkit Kembali bareng JNE dan Tiara Handicraft
22 Mei 2023 11:08 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Nurul Rahmawati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Hidup adalah kobaran api semangat yang terus dijaga! Inilah filosofi yang harus bersemayam dalam jiwa dan lubuk hati kita. Life is a rollercoaster, banyak kejutan yang datang dalam hidup, terkadang takdir membawa kita mengangkasa, namun di lain waktu kita terpuruk menukik jatuh ke dasar bumi. Yah, hidup memang se-mengejutkan itu, termasuk manakala kita semua digempur habis-habisan oleh pandemi covid yang berlangsung cukup lama. Banyak yang kolaps, tak mampu bertahan, lalu lenyap di blantika bisnis, seiring dengan massifnya dampak pandemi.
ADVERTISEMENT
Namun, di sisi lain, kita meyakini sebuah spirit: manusia adalah pejuang! Apapun kondisi sulit yang kita hadapi, manusia dibekali skill adaptasi dan terus sama-sama bergerak dan berjuang untuk bangkit!
Semangat “Bangkit Kembali pasca Pandemi” saya gapai manakala bersua dengan ibu Titik Winarti, selaku owner Tiara Handicraft sekaligus mentor kerajinan tangan untuk para penyandang disabilitas. Yap, ibu Titik adalah sosok visioner, dengan kelembutan hati sekaligus daya juang yang meledak. Beliau begitu yakin bahwa membersamai kalangan disabilitas adalah keputusan tepat. Memberikan mereka skill untuk survive menjalani hidup, sekaligus menunjukkan pada masyarakat umum bahwa “There is no impossible. The word itself is I’m Possible.”
Workshop Tiara Handicraft berlokasi di Jalan Sidosermo Surabaya. Kepada para penyandang disabilitas ini, Bu Titik memberikan pelatihan serta kesempatan untuk berkarya. Jangan pandang sebelah mata terhadap karya yang mereka hasilkan. Justru, saudara-saudara kita ini bekerja dengan hati-hati, sekaligus “dengan hati”. Hasil karya mereka sama sekali tak asal-asalan, dilahirkan dengan rahim cinta. Sebuah syukur, yang teralamatkan pada Yang Maha Kuasa, karena telah memberikan semangat tak kunjung padam, kendati fisik mereka boleh dibilang “istimewa”.
Tak habis rasa hormat, respek dan salut saya pada perempuan tangguh satu ini. Dengan modal semangat dan ikhlas yang merubungi sekujur sukma, ia terus berupaya. Memberikan diferensiasi pada aneka produk handicraft, yang ia bidani. Workshop-nya terbilang sederhana. Namun, aura humanisme, saling setia kawan, kehangatan, senantiasa meruap dari lokasi workshop sekaligus merangkap tempat tinggal/ mess para karyawannya.
Bangkit Pasca Pandemi
Tentu saja, sama seperti para pegiat UMKM lainnya, pandemi covid menghantam penjualan Tiara Handicraft. Jumlah pesanan menurun drastis, dikarenakan kondisi ekonomi yang jauh dari kata stabil. Meski demikian, bu Titik pantang menyerah. Bersama timnya, ia terus melejitkan asa, serta mengatur strategi agar hasil karya para penyandang disabilitas ini bisa bertemu dengan ‘jodohnya’.
Kolaborasi adalah kata kunci. Bu Titik melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak secara optimal. Para perajin ini menggarap aneka produk pesanan korporat dan sejumlah komunitas. Bukan hanya itu, marketing online pun digarap secara massif. Beberapa lokapasar (e-commerce) menjadi sarana berjualan yang cespleng bagi tim Tiara Handicraft. Tentu, bu Titik dan tim mengandalkan JNE sebagai mitra untuk pengiriman produk. Layanan JNE yang kredibel dan sangat diandalkan, membuat bisnis Tiara Handicraft bisa bangkit dan survive melampaui badai pandemi.
ADVERTISEMENT
Yap, dalam dunia bisnis, pelaku UMKM harus sigap dan tanggap untuk memberikan value atau nilai lebih terhadap produk yang dihasilkan. Seperti yang diterapkan oleh bu Titik, manakala beliau menyisipkan pesan istimewa bagi para konsumennya.
“Beberapa konsumen sekarang sudah mengalami perubahan preferensi. Mereka tidak lagi tergila-gila beli barang branded yang harganya selangit. Justru, konsumen (terutama yang dari luar negeri) malah suka dengan produk kami, karena ada personal story-nya di balik pembuatan produk-produk handicraft ini. Misalnya, konsumen beli tas produk Tiara. Di label harga, kami jelaskan bahwa produk ini digarap oleh penyandang tuna daksa. Maka, konsumen akan dengan senang hati bercerita ke rekan-rekannya bahwa ‘Hei, ini lho, saya pakai tas yang dibikin oleh penyandang disabilitas.’ Ini yang membuat produk itu bersifat handmade, eksklusif, ada pencantuman identifikasi pembuat produk,” ujar Bu Titik.
Yap… inilah yang menjadi diferensiasi kuat produk Tiara. Kalau sekadar beli produk kerajinan tangan (handicraft) banyak sekali pilihannya; tapi Tiara memberikan value dan buying experience yang berbeda. Manakala kita membeli produk Tiara, sama artinya kita memberikan trust sekaligus kebanggaan pada para penyandang disabilitas, bahwa mereka BISA menghasilkan karya yang luar biasa.
ADVERTISEMENT
Dukungan JNE untuk UMKM Bangkit!
Angkat topi untuk Bu Titik Winarti yang terus melesatkan asa agar UMKM Bangkit Kembali Pasca Pandemi! Tentu kita belajar banyak dengan keuletan dan semangat berbagi manfaat, yang selalu beliau lakukan. 'Personal story' yang melekat pada produk-produk kerajinan Tiara Handicraft menjadi ciri khas dan diferensiasi. Hal ini diapresiasi oleh banyak konsumen di belahan dunia lain (tempat produk Tiara Handicraft dipasarkan), seperti di Brasil, Amerika, Islandia, Jepang, hingga Belanda.
Tentu kita juga mengapresiasi JNE yang selalu menjadi mitra kolaborasi jitu bagi para UMKM Indonesia. JNE telah didukung oleh delapan ribu jaringan yang terus bertumbuh dan memberikan manfaat terbaik demi kebangkitan Indonesia. JNE senantiasa menjadi pilihan paripurna #ConnectingHappiness, manakala bu Titik mengirimkan hasil karya para perajin Tiara, ke berbagai tujuan. Semoga semangat dan kerja keras ini bisa menyuntikkan asa kita semua, agar bangkit bersama pasca pandemi!
ADVERTISEMENT
#JNE32tahun
#JNEBangkitBersama
#jnecontentcompetition2023
#ConnectingHappiness