Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Konsumsi Halal dan Pengaruhnya pada Pertumbuhan Ekonomi: Tinjauan Makroekonomi
15 Maret 2024 15:32 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Nurul Hidayati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam kehidupan, seorang muslim tidak dapat memenuhi kewajiban ruhaniyah (spiritual) dan Maliyah (material) sebelum terpenuhinya kebutuhan primer seperti makan, minum, tempat tinggal, dan pakaian. Konsumsi bagi seorang muslim hanya sekadar perantara untuk menambah ketaatan dalam mentaati Allah. Hal tersebut memiliki indikasi positif dalam kehidupannya.
ADVERTISEMENT
Tujuan konsumsi seorang muslim adalah sebagai sarana penolong untuk ibadah kepada Allah. Mengkonsumsi sesuatu dengan niat untuk meningkatkan stamina dalam ketaatan pengabdian kepada Allah akan menjadikan konsumsi itu bernilai ibadah yang dengannya manusia mendapatkan pahala.
Dalam ekonomi islam, konsumsi bukan hanya untuk mencapai kepuasan, tetapi untuk mencapai maslahah yaitu terpenuhi kebutuhan baik fisik maupun spiritual. Seorang muslim dalam konsumsi selalu mempertimbangkan barang yang dikonsumsi halal, baik dari cara memperolehnya, bahan yang terkandung, maupun kebermanfaatannya.
Allah SWT memerintahkan manusia untuk memakan makanan yang halal. Berikut bunyi firman Allah SWT dalam Surat Al-Baqarah ayat 168:
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ كُلُوۡا مِمَّا فِى الۡاَرۡضِ حَلٰلًا طَيِّبًا ۖ وَّلَا تَتَّبِعُوۡا خُطُوٰتِ الشَّيۡطٰنِؕ اِنَّهٗ لَـكُمۡ عَدُوٌّ مُّبِيۡنٌ
ADVERTISEMENT
Teori konsumsi lahir karena adanya teori permintaan akan barang atau jasa. Sedangkan permintaan akan barang timbul karena adanya keinginan (want) dan kebutuhan (need) oleh konsumen. Penegasan antara keinginan (want) dan kebutuhan (need) sangat penting untuk menjadikan konsumsi dalam perspektif islam lebih terarah dan terkendali.
Berdasarkan teori konsumsi islam, penduduk muslim hanya akan mengkonsumsi barang yang halal. Indonesia merupakan negara dengan populasi penduduk muslim terbesar di dunia atau lebih dari 230 juta jiwa atau sekitar 87% dari total populasi, maka Indonesia memiliki pasar produk halal yang besar.
ADVERTISEMENT
Hal ini juga berarti Indonesia memiliki potensi besar sebagai sumber pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan melalui perkembangan dan pertumbuhan ekonomi halal. Berdasarkan Indonesia Halal Markets Reports 2021/2022, ekonomi halal dapat meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia sebesar USD 5,1 miliar per tahun melalui peluang ekspor dan investasi.
Ekspor produk halal periode Januari hingga Oktober 2023 mencapai USD 42,3 miliar atau setara dengan Rp656 triliun (asumsi kurs Rp15.511). Yang lebih menarik, surplus di dalam neraca perdagangan untuk produk halal mencapai USD 31,23 miliar.
Dengan demikian, pada periode Januari hingga Oktober 2023, produk halal menyumbang 87% surplus neraca perdagangan nasional. Hal tersebut membuktikan bahwa produk halal memiliki potensi memperkuat perekonomian nasional Indonesia.
ADVERTISEMENT
Industri halal telah tumbuh positif di tengah tantangan global. Terdapat 1,9 miliar muslim di seluruh dunia yang menghabiskan sekitar USD 2 triliun untuk produk halal pada tahun 2021. Pada tahun 2025, pengeluaran umat muslim di sektor halal diperkirakan akan tumbuh sebesar 7,8 persen atau mencapai sekitar USD 3 triliun dan ekonomi halal global sendiri diperkirakan akan mencapai USD 4,96 triliun pada tahun 2030.
Berdasarkan laporan State of the Global Islamic Economy (SGIE) 2023, Indonesia menduduki peringkat ketiga pada Global Islamic Economy Indicators (GIEI). Hal tersebut membuktikan Indonesia telah berhasil mengerahkan daya saing pasar halal dan potensinya dengan menjadi pemain penting produk halal secara global.
Meningkatnya permintaan terhadap produk dan layanan halal serta posisi strategis Indonesia di pasar global telah memberikan potensi pertumbuhan yang pesat dan ruang pengembangan yang luas bagi perekonomian halal Indonesia. Dengan adanya konsumsi produk halal dan investasi pada ekonomi yang terus bertumbuh positif, maka akan meningkatkan PDB dan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan meningkat.
ADVERTISEMENT