Konten dari Pengguna

Bersama KMM Gunung Kidul, mahasiswa KPI UMY belajar Kelola Dakwah

Komunikasi dan Penyiaran Islam UMY
Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
14 Desember 2022 13:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Komunikasi dan Penyiaran Islam UMY tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (KPI UMY) mengadakan kuliah tamu mata kuliah Manajemen Dakwah pada Rabu (7/12) secara luring yang dilaksanakan di Gedung AR Fachrudin B lantai 5. Kuliah tamu yang menghadirkan Korp Mubaligh Muhammadiyah (KMM) ini pesertanya adalah seluruh Mahasiswa KPI UMY yang mengikuti mata kuliah Manajemen Dakwah, baik konsentrasi komunikasi, maupun konseling yang berjumlah kurang lebih 120 orang.
ADVERTISEMENT
Kuliah tamu kali ini mengangkat 3 tema yaitu, Dinamika Dakwah, Manajemen Korps Mubaligh Muhammadiyah, dan Fundraising di Muhammadiyah Gunung Kidul. Kuliah tamu ini, turut mengundang tiga pemateri yaitu H. Budi Harjo, SH.MH, Ust H.Sandirohman, S.Ag., dan Wahyudiyono, S.Pd. I, M.Pd.I. Dr. Siti Bahiroh.,M.Si selaku dosen mata kuliah manajemen dakwah menyampaikan mengenai pentingnya mempelajari bagaimana mengelola dawah dengan baik. “Kita harus memantapkan ajaran agama Islam melalui media-media yang ada, oleh karena itu perlu adanya dai dan mubaligh untuk melihat dan mempelajari apa yang ada di Korps Mubaligh Muhammadiyah” ujarnya.
Pemateri sedang menyampaikan mengenai fundrising di LazisMu Gunung Kidul. (Sumber : Dokumentasi panitia)
zoom-in-whitePerbesar
Pemateri sedang menyampaikan mengenai fundrising di LazisMu Gunung Kidul. (Sumber : Dokumentasi panitia)
Wahyudiyono, S.Pd. I, M.Pd.I, selaku pemateri pertama menjelaskan mengenai perbedaan Dai dan Mubaligh. “Dai itu mengajak kebaikan dan mubaligh itu menyampaikan. Jika kita mengajak kebaikan juga kita akan mendapat kebaikan.” Dalam dinamika Dakwah di PDM Gunung Kidul, pendekatan yang diberikan kepada masyarakat desa adalah dengan metode yang sesuai dengan pemikiran mereka, kemudian, menurutnya kita harus memaparkan dengan aqidah dan keyakinan, supaya budaya-budaya yang bertentangan nantinya akan dapat dipahami dan dimengerti oleh sendirinya.
ADVERTISEMENT
Acara yang dimoderatori oleh Rhafidilla Vebrynda, M.I.Kom ini, dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab bersama pemateri dan diakhiri dengan foto bersama. Salsa Ahleydia selaku Mahasiswi KPI yang sekaligus menjadi peserta kuliah tamu kali ini menyampaikan bahwa materi yang disampaikan membuat lebih paham lagi mengenai dakwah, “Saya mendapat banyak ilmunya yang membuat kita jadi paham, pihak Muhammadiyah menjadi ladang dakwah untuk orang-orang dan juga bisa memberikan banyak manfaat unuk orang-orang, seperti tadi ada lazismu, KMM, dan mereka udah mau berbagi strategi-strategi yang mereka punya ke kita sebagai mahasiswa KPI” Ujarnya (Marsya & Yumna).