Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Novel Layangan Putus Karya Mommy ASF Menggunakan Metode Strukturalisme Genetik
18 Mei 2022 18:22 WIB
Tulisan dari Rabika Rabbil tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Karya sastra merupakan hasil imajinasi manusia yang mengambil kehidupan manusia sebagai sumber inspirasinya dan kreativitas seseorang terhadap ide, pikiran, dan perasaan yang dimilikinya. Salah satu teori yang sering dibahas adalah teori Strukturalisme Genetik. Apa itu strukturalisme genetik? Berdasarkan sejarahnya, teori strukturalisme genetik muncul sebagai tanggapan atau reaksi atas teori sebelumnya, yaitu teori strukturalisme murni. Teori strukturalisme murni menganggap bahwa sebuah karya sastra dikaji hanya di ranah karya sastra itu sendiri tanpa melibatkan latar belakang sejarah di dalamnya.
ADVERTISEMENT
Kali ini, saya akan sedikit membedah suatu novel dengan teori tersebut. Novel yang saya bedah ini berjudul Layangan Putus karya Mommy ASF terbitan RDM Publishers pada tahun 2020. Memang pada awal peluncuran, novel ini sempat booming karena mengisahkan tentang orang ketingga didalam sebuah rumah tangga. Akan tetapi, ketika saya membaca novel ini, novel ini sarat akan makna dan pesan moral.
Layangan Putus merupakan novel yang di dalamnya mempunyai tokoh utama yang memiliki masalah dengan rumah tangganya. Tokoh utama yang merupakan istri yang di selingkuhi oleh sang suami dan sang suami menikah secara diam-diam.
Dalam novel tersebut, tokoh utama bernama Kinan yang mempunyai penokohan sabar, lemah lembut, tegas, penyayang. Terdapat pula tokoh tambahan yaitu Aris (suami Kinan) dengan penokohannya yang dapat diajak berdiskusi dan menyayangi keluarga namun egois. Yang kedua ada Lidya, orang yang terbuka untuk diajak berdialog namun licik. Yang ketiga ada Dita, Lola, Andre sahabat baik Kinan.
ADVERTISEMENT
Bali merupakan tempat tokoh utama atau Ayu melanjutkan kuliah setelah lulus Sekolah Menengah Atas (SMA) dan menetap setelah menikah dengan Aris.
Latar waktu mengacu pada saat terjadinya peristiwa dalam alur secara historis. Seluruh peristiwa yang terjadi dalam cerita tidak dapat dilepaskan dari perjalanan waktu, zaman tertentu yang melatarbelakanginya, sepertinya halnya dalam novel Layangan Putus karya Mommy ASF. Latar waktu novel Layangan Putus diperkirakan terjadi tahun 2018.
Latar sosial yang ditemukan dalam novel Akulah Istri Teroris adalah latar masyarakat yang menunjukkan kelompok sosial menengah.
Sudut Pandang dalam novel Layangan Putus
Jika dilihat dari sudut pandang cerita, tokoh sentral di novel Layangan Putus mengambil sudut pandang Kinan. Cerita di novel tersebut berfokus dari Kinan yang menjalani kehidupan rumah tangga dan konflik di dalamnya.
ADVERTISEMENT
Nilai Pendidikan Karakter dalam novel Layangan Putus
Nilai karakter yang terdapat dalam novel Novel Layangan Putus meliputi religius, jujur, toleransi, disiplin, demokratis, rasa ingin tahu, rasa sayang, bersahabat/ komunikatif, kesedihan, pengkhianatan.
Amanat yang terdapat dalam novel Layangan Putus
Layangan Putus mengajarkan pada kita bahwa setia tidak harus dengan menghindar dari lawan jenis, akan tetapi bagaimana kita mensyukuri apa yang kita punya. Jika rasa syukur itu ada, sebesar apapun godaan yang datang pasti tidak akan goyah.
Demikianlah sedikit bedah novel Layangan Putus menggunakan teori strukturalisme genetik. Adapun penggunaan teori ini erat hubungannya dengan perkembangan novel masa kini. Mengingat novel masa kini sudah banyak mengalami perkembangan dan semakin variatif, maka mudah saja untuk dikaji ke dalam teori strukturalisme genetik yang secara tidak langsung juga memberikan 'panggung' kepada sang pengarang untuk dikulik mengenai latar belakang dan alasan dibalik pembuatan karya sastra mereka.
ADVERTISEMENT