Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Cerita Pengasuh: Eril Anak Mandiri dan Tak Pernah Mengeluh
1 Juni 2022 19:12 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Okky Ardiansyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ingatan Hendar Zaehanan akan sosok Emmeril Kahn Mumtadz masih melekat meski tidak sepenuhnya utuh. Saat itu, Eril --sapaan Emmeril-- masih berusia 8 tahun. Tapi, putra sulung Gubernur Jabar Ridwan Kamil itu sudah begitu tekun mencari ilmu dari satu tempat ke tempat lain.
ADVERTISEMENT
Sepulang sekolah, misalnya. Eril langsung mengikuti les. Sedangkan pada akhir pekan, Eril akan berlatih renang. Hendar sendiri bertugas mengantar-jemput dan mengurus keperluan Eril sejak 2007.
Bagi Hendar, Eril adalah anak yang mandiri, cerdas, dan tekun. Meski sibuk menimba ilmu di sejumlah tempat, katanya, Eril tidak pernah lupa akan kewajibannya. Ia mengingat betul kapan ia harus les atau berlatih renang.
"Dia juga suka mengingatkan gini, 'A Hendar nanti aku les, ya. Pulang sekolah langsung ke tempat les aja.' Kadang juga, dia suka nyuruh saya pulang dulu dan jemput saat les sudah selesai. Tapi, saya enggak mau. Saya nunggu saja sampai beres," kata Hendar di Kota Bandung.
Berbekal ketekunan dan keuletan itu, Eril selalu berprestasi secara akademis, baik saat bersekolah di SD dan SMP Pondok Pesantren Darul Hikam Bandung maupun SMA Negeri 3 Bandung. Selain itu, kata Hendar, Eril punya daya ingat yang kuat. Satu kali belajar, Eril sudah dapat menguasai materi.
ADVERTISEMENT
"Eril itu cerdas. Saya pernah mengajarkannya mengerjakan pr. Dia itu baca sekali, tutup buku, langsung hafal. Daya ingatnya kuat dan ulet. Terus, dia enggak pernah neko-neko," ucap Hendar.
Dalam kesehariannya, Eril dikenal sebagai pribadi yang ramah dan sederhana. Eril selalu senang untuk membantu sesama. Sifat ramah Eril juga membuat ia mudah bergaul dan disukai banyak orang.
Jika punya cita-cita, Eril selalu belajar dengan sungguh-sungguh dan lebih keras. Ambil contoh saat Eril ingin berkuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB). Menurut Hendar, Eril nyaris setiap hari belajar dan mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya, sekeras-kerasnya.
Itu juga yang membuat Hendar selalu yakin bahwa Eril dapat menjadi orang sukses, entah menjadi pemimpin seperti sang ayah, Ridwan Kamil, maupun seperti idolanya, B.J Habibie.
ADVERTISEMENT
"A Eril ingin jadi kayak Pak Habibie dari kecil. Makanya, sekarang masuk fakultas Teknik Mesin (dan Dirgantara, red)," ucap Hendar.
Eril termasuk mahasiswa yang aktif di kampus. Ia kerap terlibat dalam beberapa kegiatan kampus seperti menjadi anggota Kabinet KM ITB selama dua tahun sejak 2017-2019. Selain itu, Eril juga menjadi anggota Himpunan Mahasiswa Mesin ITB.
Di tahun 2020, Eril menjadi asisten laboratorium Mekatronika FTMD ITB. Di tahun yang sama juga, Eril menjadi ambassador kampus Skill Up sejak Oktober 2020 hingga Februari 2021.
Sambil berkuliah, Eril sempat magang di beberapa perusahaan seperti PT Pindad pada periode Januari-Maret 2021 dan Badak LNG, Bontang Kalimantan Timur sejak Juli hingga September 2021.
Di luar kegiatan kampus, Eril merupakan Ketua Jabar Bergerak (Jaber) Zilenial. Jaber Zilenial adalah sebuah organisasi relawan pemuda yang bergerak di bidang kemanusiaan dan pendidikan.
ADVERTISEMENT
Selain itu Eril sangat menyukai sepak bola. Sejak kecil, Eril kerap berlari-lari menggiring bola dan menendangnya. Lapangan beralas tanah sekitar rumah menjadi arena bermain mengasyikkan bagi Eril kecil.
Eril tentu tidak bermain sendiri. Hendar akan ia ajak untuk turut serta dalam kegembiraan. Hendar menceritakan, kegemarannya pada sepak bola tidak hanya selesai di atas lapangan, tetapi juga depan televisi.
Beberapa kali, Hendar menonton bareng laga tim kesayangan Eril, Barcelona. Jika Barcelona bermain melawan Manchester United --klub kesayangan Hendar, mereka akan bersorak-sorai menyambut setiap peluang maupun gol yang terjadi di lapangan.
"Saya masih ingat sampai sekarang. Dulu itu, pernah nonton bareng pertandingan Manchester United lawan Barcelona. Saya sama ibu (Atalia Praratya Ridwan Kamil) dukung Manchester United. A Eril sama bapak (Ridwan Kamil) dukung Barcelona. Di situ, teriak-teriak bareng," kata Hendar sambil tersenyum.
ADVERTISEMENT
Lima belas tahun adalah waktu yang sudah Hendar habiskan sebagai pengasuh Eril. Selama itu, Hendar memperhatikan tumbuh kembang Eril. Selama itu juga, Hendar yakin bahwa Eril adalah anak mandiri.
Hendar menceritakan, Eril tidak pernah meminta ini-itu secara berlebihan. Jika bisa melakukannya, entah itu masak, mencuci baju, dan seterusnya, dan seterusnya, Eril akan mengerjakannya sendiri.
"Dia tidak pernah mengeluh. Bapak dan ibu kerja, dia sehari-hari sama saya. Seolah-olah, saya ini dianggap saudaranya. Dia suka mengajak saya main bareng," ucapnya.
Doa Hendar untuk Eril
Hendar dan Eril sangat dekat. Ada banyak sekali momen-momen indah yang mereka lalui bersama. Maka itu, ketika mendengar kabar hilangnya Eril di Sungai Aare, Swiss, kaki Hendar bergetar. Ia tidak bisa menopang tubuhnya sendiri dan berkata-kata. Air matanya pun terus mengalir.
ADVERTISEMENT
Kabar itu juga mengantarkan Hendar ke dalam labirin momen-momen indah bersama Eril, mulai dari mengantar sekolah, menjemput les, sampai bermain sepak bola.
"Saya dikasih tahu rekan dekat. Saya langsung lemas dan sedih. Saya enggak bisa berdiri dan langsung duduk. Saya enggak bisa ngomong. Saya langsung nangis," kata Hendar dengan suara berat sambil mengusap air mata di pipi.
Ada harapan besar dalam doa-doa Hendar agar Eril segera ketemu dengan kondisi sehat. Ada harapan besar, Eril segera pulang ke Bandung. Ada harapan besar, Hendar dapat memeluk kembali Eril sesegera mungkin.
"Saya memohon kepada Allah SWT setiap salat dan setiap waktu, mudah-mudahan A Eril ketemu dalam keadaan sehat. Saya optimis," ucapnya.
"A Eril ayo. Semangat, A. A Eril itu kuat. A Eril Bisa."
ADVERTISEMENT