Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten Media Partner
Ekspor Ikan dan Udang Sulteng Terus Bergeliat, Kakao Nihil
3 Juni 2021 7:20 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sebagaimana diketahui nilai ekspor ikan dan udang pada November 2020 sebesar 150.000 US$. Sedangkan pada Bulan Desember 2020, nilai ekspor Sulteng meningkat menjadi 290.000 US$.
Kinerja perdagangan luar negeri itu kembali mengalami trend positif walau mengalami perlambatan di awal triwulan II ini. Sebagaimana catatan BPS, nilai ekspor ikan dan udang Sulteng pada bulan April 2021 sebesar 250 000 US$. Sementara pada bulan Maret 2021, nilai ekspor ikan dan udang Sulteng sebesar 260.000 US$.
“Ada penurunan sebesar 11,68 persen dari bulan sebelumnya, yakni Bulan Maret ke posisi bulan April 2021. Namun ekspornya masih melalui provinsi lain,” kata Kepala BPS Sulteng, Dumangar Hutauruk melalui video conference, Rabu (2/6).
Lain halnya dengan komoditi kakao. Selama ini kakao dikenal sebagai komoditi andalan sektor perkebunan Sulteng namun selama dua bulan berturut-turut, yakni sejak Maret hingga April 2021, nilai ekspor Sulteng sama sekali tidak ada alias nol.
Dumangar menjelaskan, ekspor Sulteng melalui Sulawesi Tengah dan Provinsi lain selama April 2021, masih didominasi oleh dua kelompok komoditas utama, yaitu kelompok komoditas besi dan baja senilai US$ 838,04 Juta atau 87,61 persen dari total ekspor. Selanjutnya bahan bakar mineral senilai US$ 86,40 juta atau 9,03 persen.
ADVERTISEMENT
“Kontribusi ekspor kelompok komoditas lainnya relatif kecil masing-masing di bawah 3,00 persen,” ujarnya.
Kelompok besi dan baja juga mendominasi pangsa ekspor selama Januari-April 2021, senilai US$ 2.735,75 juta atau 87,15 persen dari total ekspor.
Selanjutnya, bahan bakar mineral senilai US$ 285,09 juta atau 9,08 persen. Sementara kontribusi ekspor kelompok komoditas lainnya terhadap total ekspor masing-masing di bawah 3,00 persen.