Konten Media Partner

Makna Merdeka dari Kampung Terisolir, Sigi

27 Agustus 2021 20:32 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Merdeka dari Kampung Terpencil di Sigi, Sulteng. Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Merdeka dari Kampung Terpencil di Sigi, Sulteng. Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Cuaca masih berkabut di Manggalapi, sebuah dusun di Desa Rejeki, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah (Sulteng), ketika terdengar deru motor membelah kesunyian pada Selasa, 17 Agustus 2021.
ADVERTISEMENT
Puluhan motor trail melewati jalan setapak yang menjadi akses utama transportasi masyarakat setempat. Jalan licin akibat hujan semalam membuat para pengendara dari Satgas Operasi Madago Raya harus ekstra hati-hati melewati jalan yang di beberapa bagian terlihat berlumpur.
Akses transportasi yang buruk membuat dusun yang dihuni 60 kepala keluarga itu terisolir sehingga terkesan Negara tidak hadir di wilayah tersebut. Kondisi inilah yang dimanfaatkan oleh kelompok teroris Poso pimpinan Ali Kalora dan kawan-kawan untuk menunjukkan eksistensinya dan menebarkan ajarannya.
Untuk memutus pergerakan kelompok Ali Kalora, puluhan personel TNI Polri yang tergabung dalam Satgas Operasi Madago Raya berkunjung ke Dusun Manggalapi untuk melaksanakan patroli keamanan sekaligus melaksanakan bakti sosial kepada masyarakat di sepanjang jalur perjalanan yang dilewati.
ADVERTISEMENT
Jarak tempuh dari ibukota Kecamatan Sausu ke Dusun Manggalapi hanya 42 kilometer namun membutuhkan waktu tempuh sekitar 6 jam, karena medan yang harus yang dilalui sangat ekstrim.
Merdeka dari Kampung Terpencil di Sigi, Sulteng. Foto: Istimewa
Kedatangan personel TNI dan Polri di dusun yang biasanya hening, berubah ramai. Baru kali ini masyarakat Manggalapi melihat begitu banyak pasukan TNI dan Polri memasuki desa mereka dengan berjalan kaki, mengendarai motor trail. Bahkan, tiba-tiba helikopter mendarat di lapangan dusun mereka.
Tidak hanya di Manggalapi, masyarakat di dusun sekitar yang dilalui rombongan patroli sangat gembira di saat Danrem 132 Tadulako Brigjen TNI Farid Makruf bersama rombongan memberikan bendera kepada mereka. Rasa takut yang menghinggapi warga selama ini untuk mengibarkan bendera merah putih sirna saat itu juga.
ADVERTISEMENT

Serbuan 3 Jenderal

Kedatangan puluhan personel TNI dan Polri pada 17 Agustus 2021 di Dusun Manggalapi menjadi momen spesial masyarakat setempat. Terlebih lagi, dalam kunjungan tersebut hadir secara bersamaan 3 jenderal, yaitu Kapolda Sulawesi Tengah Irjen Pol Abdul Rakhman Baso, Danrem 132 Tadulako Brigjen TNI Farid Makruf, serta Brigjen Pol Reza Arief Dewanto.
Kapolda Sulteng Irjen Pol Abdul Rakhman Baso tiba di Dusun Manggalapi bersama rombongan patroli motor. Danrem 132 Tadulako, Brigjen TNI Farid Makruf, yang memimpin pasukan infanteri.
Kemudian Kaops Satgas Madago Raya, Brigjen Pol Reza Arief Dewanto, menggunakan helikopter untuk mengangkut kebutuhan logistik bagi masyarakat. Ke tiga jenderal tersebut berupaya menghadirkan Negara di tengah masyarakat Dusun Manggalapi. Di antaranya, dengan menggelar upacara peringatan hari Kemerdekaan Republik Indonesia.
ADVERTISEMENT
Merdeka dari Kampung Terpencil di Sigi, Sulteng. Foto: Istimewa
Kegembiraan terlihat dari raut wajah mereka saat mengibarkan dan memberikan penghormatan, seolah sirnalah ancaman dari kelompok teroris. Sehingga, masyarakat bisa merasakan makna kemerdekaan sesungguhnya yang sudah puluhan tahun tidak pernah lagi melaksanakan upacara peringatan hari Kemerdekaan RI.
Kapolda Sulteng, seorang perwira tinggi Polri berbintang dua tidak segan untuk menjadi inspektur upacara Peringatan HUT ke-76 RI walaupun upacara hanya digelar di lapangan Dusun Manggalapi.
Danrem 132 Tadulako dan kepala Operasi Madago Raya, kedua jenderal ini pun tidak canggung berbaur dalam upacara.
Para jenderal ini menghadirkan Wakil Ketua III DPRD Provinsi Sulawesi Tengah Muharram Nurdin untuk melihat secara langsung beratnya kehidupan masyarakat di Dusun Manggalapi. Semua ini dilakukan hanya untuk menyentuh hati masyarakat agar bangkit rasa patriotisme dan cinta tanah air, sekaligus untuk menyadarkan mereka bahwa negara juga memperhatikan nasib mereka.
ADVERTISEMENT
Seperti layaknya masyarakat Indonesia lainnya, mereka merindukan perayaan 17 Agustusan yang diwarnai dengan berbagai lomba dan berbagai kegiatan.
Keceriaan mewarnai perlombaan yang digelar oleh Satgas Operasi Madago Raya untuk seluruh masyarakat Manggalapi.
Merdeka dari Kampung Terpencil di Sigi, Sulteng. Foto: Istimewa
Kegembiraan mereka semakin sempurna dengan berkenannya Presiden RI untuk menyapa dan berkomunikasi dengan masyarakat melalui video teleconference langsung dari Istana Merdeka, Jakarta.
Terlepas dari keramaian, seluruh kegiatan yang dilaksanakan Satgas Operasi Madago Raya, masyarakat juga diedukasi untuk mematuhi protokol kesehatan COVID-19.
Keinginan terbesar masyarakat Dusun Manggalapi setelah kunjungan para pejabat dan kegiatan ini, adalah terealisasinya pembangunan infrastruktur jalan, jembatan di antara sungai-sungai yang mengalir mengelilingi dusun mereka. Fasilitas kesehatan dan pendidikan ditingkatkan serta dibangun juga sambungan jaringan listrik dan telekomunikasi.
ADVERTISEMENT
Mereka, masyarakat Dusun Manggalapi, sangat layak dan sepantasnya mendapatkan semua itu sebagai arti dari sebuah kemerdekaan yang sudah berusia 76 tahun.
TNI Polri hanya bisa mengajak Pemda untuk lebih mencintai masyarakatnya. Maka sekarang Pemda bertanggung jawab untuk mewujudkan mimpi dan harapan anak bangsanya.