Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Tangkal Serangan Musuh Pakai Tinja, Siasat Jorok nan Menakjubkan Lebah Madu
email: [email protected]
16 Desember 2020 19:55 WIB
Tulisan dari Pandangan Jogja Com tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Di kawasan Asia Timur, lebah madu harus menghadapi serangan tanpa akhir dari musuh yang tangguh, sepupu mereka sendiri: Vespa soror atau lebih dikenal tawon raksasa. Biasanya, predator ini akan menyerang lebah madu satu lawan satu, tapi tidak jarang mereka melakukan invasi kelompok terhadap sarang.
ADVERTISEMENT
Melalui serangan brutal nan sporadis, pertama-tama pasukan tawon raksasa ini akan memenggal kepala setiap lebah madu yang mereka temui. Setelah berhasil melewati pasukan bertahan lebah madu, mereka akan menempati sarang lebah madu dan menghabiskan waktunya dengan melahap larva lebah.
Sebenarnya lebah madu telah menggunakan berbagai taktik kreatif untuk menghalau serangan tawon raksasa ini. Misalnya dengan mengerumuni si musuh sampai menyerupai bola lebah panas, sampai tawon itu mati.
Namun dalam penelitian terbaru di Vietnam, para ilmuwan telah menemukan trik yang lebih aneh, jorok, sekaligus menakjubkan. Mengutip laporan Douglas Main yang dimuat National Geographic beberapa waktu ini, koloni lebah madu Asia ini mempertahankan dirinya dengan cara melapisi pintu masuk sarang dengan kotoran hewan.
ADVERTISEMENT
“Bercak kotoran ini tidak hanya mengusir tawon raksasa, ini adalah contoh jelas pertama penggunaan alat pada lebah madu,” kata Heather Mattila, ahli entomologi di Wellesley College, Massachusetts, seperti diterbitkan dalam jurnal PLOS ONE pada 9 Desember.
Sebelum penelitian ini, para peneliti belum menyelidiki apa yang menyebabkan tanda hitam yang sering menutupi pintu masuk sarang lebah di Vietnam dan tempat lain di Asia Tenggara. Matilla dan rekannya memverifikasi bahwa materi gelap tersebut sebenarnya adalah kotoran dari berbagai hewan, seperti ayam dan sapi. Para peneliti menemukan, kotoran hewan itu digunakan oleh koloni lebah madu untuk menghalau musuh besar mereka, tawon raksasa.
“Akhirnya untuk mengetahui apa yang telah dilakukan lebah-lebah ini sangat menakjubkan. Salah satu hal terkeren yang pernah dieksplorasi oleh kelompok (peneliti) kami,” lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Penemuan ini memicu debat tentang penggunaan alat atau perkakas -dalam hal ini tinja- oleh lebah madu. Penggunaan perkakas di luar tubuhnya oleh binatang adalah tanda tingkat kecerdasan tinggi sebagaimana manusia memulai evolusinya dengan menggunakan kayu dan batu untuk keperluan berburu.
Namun tak semua peneliti yakin jika penggunaan kotoran tersebut memenuhi syarat sebagai contoh penggunaan alat oleh hewan. Misalnya Stephen Martin, ahli entomologi di Universitas Salford, Inggris, menurutnya agak berlebihan jika mengatakan penggunaan kotoran tersebut sebagai penggunaan alat.
“Spesies ini juga menggunakan daun untuk menodai pintu masuk sarang dan sarang dibuat dari kertas. Perilaku yang juga dapat diklasifikasikan sebagai penggunaan perkakas,” kata dia.
Terlepas dari perdebatan itu, Martin setuju bahwa perilaku lebah madu yang baru ditemukan itu sangat menarik.
ADVERTISEMENT
“Kemampuan serangga sosial untuk memukau kita terus berlanjut. Kami baru tahu sedikit tentang perilaku mereka, dan ini adalah contoh bagus lainnya,” kata Martin. (Widi Erha Pradana / YK-1)