Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Ternak Lele, Pilihan Menguntungkan saat Pandemi
email: [email protected]
26 Januari 2021 14:41 WIB
Tulisan dari Pandangan Jogja Com tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ternak lele, sebuah profesi yang kerap dijadikan lelucon di tengah keputusasaan karena sulitnya mencari kerja. Tapi percayalah, ternak lele merupakan usaha yang potensial. Apalagi, dengan teknologi yang semakin berkembang, sekarang tak butuh lahan luas untuk memulai usaha ternak lele.
ADVERTISEMENT
Tatang Supriatna dari Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi, mengatakan bahwa ternak lele merupakan usaha yang potensial dilakukan di tengah pandemi seperti sekarang.
Ada banyak keuntungan yang bisa didapatkan dari ternak lele, selain menguntungkan, memulai bisnis ternak lele juga bisa dilakukan dari modal yang sangat terjangkau. Tentunya, ini untuk skala kecil, bukan skala industri yang mencapai puluhan atau ratusan bak.“Terjangkaunya itu murah, tetapi menguntungkan untuk keluarga. Jadi jangan sepelekan lagi profesi ternak lele apalagi menertawakan,” ujar Tatang Supriatna dalam seminar daring Minggu (24/1).
Keuntungan ternak lele selanjutnya dengan adanya sistem budidaya lele mutakhir adalah praktis. Pasalnya, saat ini sudah ada metode ternak lele dengan wadah yang kecil sehingga cukup dilakukan di pekarangan rumah.“Panen bisa berdasi, bisa pakai jas, tidak harus kotor-kotoran. Karena dengan tempat bak yang kecil saja hasilnya sudah luar biasa,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Proses untuk ternak lele juga relatif lebih mudah ketimbang ternak ikan-ikan lainnya. Ikan lele tinggal dimasukkan ke bak atau kolam, diberi makan, maka dia sudah bisa hidup.
Soal waktu, ternak lele juga cepat menghasilkan. Dengan dua bulan saja, lele budidaya sudah bisa dikonsumsi.“Pembuatan kolam lebih simpel, bisa dibuat dari bambu, kayu, besi, paralon, ember, dan lain-lain. Budidaya juga bisa di segala tempat atau lahan terbatas, “ ujar Tatang.
Memulai Ternak Lele
Untuk memulai usaha ternak lele, yang pertama perlu disiapkan adalah media budidaya. Media budidaya bisa menggunakan banyak alternatif, bisa pakai terpal, kolam beton, atau tembok, kolam tanah, maupun bak atau ember.“Dengan metode budidaya damber (dalam ember), kita juga bisa pakai ember sebagai media budidaya, sehingga semakin praktis, apalagi di atasnya bisa kita tanami sayur-sayuran seperti kangkung,” ujar Tatang Supriatna.
ADVERTISEMENT
Setelah memiliki media budidaya, yang perlu disiapkan berikutnya adalah air yang bersih. Kualitas air yang memungkinkan lele bisa hidup adalah yang memiliki ph antara 6 sampai 8 dengan temperatur yang hangat, sekitar 22 derajat Celcius ke atas untuk supaya pertumbuhannya semakin cepat.Berikutnya, kebersihan lingkungan juga harus dijaga untuk menjaga kesehatan ikan. Setelah air terpenuhi, yang mesti disiapkan berikutnya adalah pakan.“Selanjutnya, air kolam tidak boleh tertutup rapat oleh tanaman air, sampah, atau dedaunan kering, karena itu dapat mengganggu penetrasi matahari,” ujarnya.
Setelah semua yang dibutuhkan siap, terakhir yang harus disiapkan tentu bibit lele yang berkualitas. Supaya pertumbuhannya bisa merata, maka upayakan bibit yang digunakan satu ukuran. Biasanya, bibit yang digunakan untuk pembesaran memiliki ukuran 5 sampai 7 centimeter.
ADVERTISEMENT
Bibit yang berkualitas berasal dari keturunan indukan yang berkualitas, untuk menjaminnya cari yang punya sertifikat Cara Pembenihan Ikan yang Baik (CPIB). Ciri bibit yang baik biasanya akan memiliki gerakan yang lincah dan aktif serta memiliki fisik yang sempurna.“Jangan sampai ada yang sakit, karena satu ekor saja yang sakit maka akan menularkan ke benih yang lain,” jelasnya.
Untuk membunuh berbagai jenis penyakit yang ada di air, bisa diatasi dengan penggaraman. Untuk 1 kubik air, cukup tambahkan 1 kilogram garam.“Kalau dimulai dari kolam yang bagus, air yang bersih, insya Allah penyakit tidak ada,” kata Tatang.
Mengatasi Hama dan Penyakit
Meski lele termasuk ikan yang cukup tahan dengan berbagai jenis penyakit, tapi bukan berarti tidak mungkin terserang penyakit. Menurut Tatang, penyakit tersebut bisa disebabkan oleh banyak hal, salah satunya adalah kecerobohan pembudidayanya sendiri.“Karena harusnya media itu tidak banyak tangan, tetapi suka dimainin oleh orang-orang dari luar, apalagi di musim pandemi seperti saat ini,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Pemberian pakan yang berlebih juga bisa menyebabkan timbulnya penyakit. Karena itu, kasih pakan lele sesuai kebutuhan saja, ketika sudah terlihat kenyang, maka pemberian pakan mesti dihentikan.
Sebab, sisa-sisa pakan yang tidak termakan oleh ikan bisa menimbulkan berbagai jenis penyakit, air akan rusak karena banyak limbah pakan. Pastikan juga air tetap bersih dengan melakukan penggantian secara berkala, terutama ketika air sudah mulai bau dan keruh.“Untuk mematikan kuman penyakit di air, lakukan penggaraman, pengapuran, dan probiotik alami seperti pare atau daun pepaya,” ujarnya.
Terakhir untuk pemanenan, ikan lele sudah bisa dipanen pada usia 2 bulan, tergantung ukuran bibit yang digunakan. Proses pemanenan juga mudah, cukup buang airnya lalu lele tinggal diambil.“Kalau pakai bak atau ember yang sudah dilubangi, tinggal buka tutup pembuangannya saja. Hanya dalam waktu dua sampai tiga bulan, kita sudah bisa panen,” ujar Tatang Supriatna. (Widi Erha Pradana / YK-1)
ADVERTISEMENT