Konten Media Partner

1.000 Jip Wisata di Sleman Diperiksa Dishub, 150-an Tak Layak Beroperasi

19 Desember 2024 18:41 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas saat menempelkan stiker di jip wisata di Sleman. Foto: Dok. Dishub Sleman
zoom-in-whitePerbesar
Petugas saat menempelkan stiker di jip wisata di Sleman. Foto: Dok. Dishub Sleman
ADVERTISEMENT
Sekitar 150 dari 1.000 jip wisata di Sleman dinyatakan tidak layak beroperasi. Hal ini diketahui setelah Dinas Perhubungan (Dishub) Sleman memeriksa jip yang beroperasi di kawasan wisata wilayah Lereng Merapi dan Tebing Breksi.
ADVERTISEMENT
Kepala Seksi Pengendalian Operasional Dishub Sleman, Bob Librianto, menjelaskan bahwa 150-an unit yang dinyatakan tidak layak beroperasi tidak memenuhi standar teknis keselamatan.
“Jadi yang kemarin kami periksa itu mungkin 1.000 (armada) lebih. Jadi kalau yang 15 persen itu, pas pemeriksaan, itu kan ada yang tidak memenuhi standar teknis,” kata Bob saat dihubungi Pandangan Jogja, Kamis (19/12).
Petugas saat menempelkan stiker di jip wisata di Sleman. Foto: Dok. Dishub Sleman
Bob menambahkan, sebagian besar jip yang tidak lolos pemeriksaan mengalami masalah pada komponen vital seperti rem tangan dan selang pengereman.
“Kebanyakan kendaraan yang tidak lolos itu karena rem tangan tidak berfungsi atau bahkan tidak ada sama sekali. Padahal, ini sangat penting mengingat kondisi jalur yang terjal dan membutuhkan pengereman yang maksimal,” lanjutnya.
Stiker keterangan yang ditempelkan oleh Dishub ke jip wisata di Sleman. Foto: Dok. Dishub Sleman
Jip wisata yang tidak memenuhi standar diberi stiker merah sebagai tanda tidak boleh beroperasi. Pemilik kendaraan diberi waktu untuk melakukan perbaikan hingga masa pemeriksaan berikutnya. Ada juga jip yang diberi stiker berwarna kuning, yang artinya butuh perbaikan.
ADVERTISEMENT
“Kami bekerja sama dengan asosiasi untuk memastikan kendaraan-kendaraan ini tidak digunakan sebelum diperbaiki,” kata Bob.
Ia mengimbau wisatawan untuk memilih jip wisata yang telah berizin dan dilabeli stiker hijau sebagai tanda layak operasi. Wisatawan juga diingatkan untuk selalu mematuhi prosedur keselamatan, seperti menggunakan helm dan tidak berdiri selama perjalanan menggunakan jip wisata di kawasan Merapi maupun Breksi.