Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten Media Partner
37 Lampu Merah Kota Jogja Terpasang CCTV, Macet saat Nataru Bisa Diatur Otomatis
8 Desember 2023 18:48 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Sebanyak 37 lampu lalu lintas di simpang jalan di Kota Yogyakarta telah terpasang kamera CCTV. Kamera-kamera CCTV tersebut akan difungsikan untuk mengurai kemacetan lalu lintas Yogya saat musim libur Natal dan tahun baru (Nataru) besok.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Yogyakarta, Golkari Made Yulianto pada Jumat (8/12).
Dengan adanya kamera CCTV tersebut, maka kondisi kemacetan di simpang-simpan tersebut bisa langsung dipantau dari CC Room yang dimiliki Dishub Yogya. Tak hanya pemantauan, kemacetan juga bisa langsung diurai dari CC Room berdasarkan pemantauan kamera CCTV.
“Kalau ada kepadatan di satu ruas jalan kita bisa mengurai tanpa harus mendatangkan personel ke lokasi tersebut,” kata Golkari Made Yulianto di Balai Kota Yogyakarta, Jumat (8/12).
Adapun cara penguraian kepadatan dilakukan dengan cara mengatur durasi lampu lalu lintas di simpang yang terdapat kemacetan.
“Kalau misalnya panjang ya kita hijaukan agak lama sehingga dia bisa terkuras,” ujarnya.
Diperkirakan akan ada sejumlah titik kemacetan yang terjadi di Kota Yogya saat Natal dan tahun baru. Menjelang Natal, kemacetan diperkirakan terjadi di pusat-pusat perekonomian mengingat akan banyak masyarakat yang belanja kebutuhan untuk Natal.
ADVERTISEMENT
“Juga tentu pada menjelang Natalnya maka di beberapa lokasi tempat ibadah ini biasa juga ada peningkatan kegiatan, maka kita juga melakukan pengaturan-pengaturan di sana,” jelasnya.
Saat tahun baru, situasi kemacetan agak bergeser ke pusat-pusat pariwisata, terutama di Kawasan Jalan Malioboro yang saat ini masih jadi tempat favorit untuk berwisata. Karena itu, ia mengimbau kepada masyarakat yang ingin merayakan malam pergantian tahun supaya tidak terpusat di Malioboro semua.
“Karena apa? Malioboro itu punya keterbatasan daya tampung dan daya dukung. Nanti akan berakibat kalau semua ke Malioboro ya tadi, pada macet, kemudian muncul parkir-parkir yang tidak pada tempatnya,” kata Golkari Made Yulianto.