Konten Media Partner

600 Ribu Pasang Sarung Tangan Ski dari Sedayu, Bantul, Diekspor ke Eropa

2 April 2024 16:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sarung tangan ski yang diproduksi di Sedayu, Bantul, dan diekspor ke Eropa. Foto: Rochmad Nur Hidayat/Pandangan Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Sarung tangan ski yang diproduksi di Sedayu, Bantul, dan diekspor ke Eropa. Foto: Rochmad Nur Hidayat/Pandangan Jogja
ADVERTISEMENT
Walaupun Indonesia merupakan negara tropis, tak menutup kemungkinan bagi produsen di negeri ini untuk masuk ke pasar garmen di berbagai negara yang memiliki musim salju.
ADVERTISEMENT
Sebagai contoh, ada PT Marvel Sports International di Sedayu, Bantul. Perusahaan ini bergerak dalam bidang produksi sarung tangan ski, yang erat penggunaannya dengan negara bermusim dingin atau bersalju.
Tahun 2023 yang lalu, Marvel Sports mengekspor sejumlah 600 pasang sarung tangan ski ke negara-negara bermusim dingin dan bersalju.
Proses pengiriman sarung tangan ski dari Bantul ke Eropa. Foto: Rochmad Nur Hidayat/Pandangan Jogja
Hal itu dijelaskan Imam Isnanto, Staff Perusahaan PT Marvel Sports International saat ditemui Pandangan Jogja, Selasa (2/4).
"Kemarin 2023, di angka 600 ribu pair dalam setahun. Kebanyakan ke Eropa, ada ke Jerman, Belanda, Rusia, Swedia, dan Swiss. Ada juga ke Amerika itu 20 persen, sedikit ke Australia dan Jepang,” kata Imam, Selasa (2/4).
Dua tahun sebelumnya di 2021, jumlah pengiriman dari Marvel Sports adalah sejumlah 300 pasang. Berarti, penjualannya meningkat dua kali lipat. Hal itu dinilai oleh Imam sebagai benefit dari fasilitas kawasan berikat mandiri yang diberikan oleh Bea Cukai.
Proses pemeriksaan produk sarung tangan ski sebelum diekspor ke Eropa. Foto: Rochmad Nur Hidayat/Pandangan Jogja
Untuk diketahui, Kawasan Berikat Mandiri merupakan fasilitas dimana perusahaan Kawasan Berikat dapat melakukan pelayanan mandiri atas kegiatan operasional di perusahaan tersebut. Jadi, perusahaan bisa lebih hemat waktu, biaya, dan pekerja.
ADVERTISEMENT
“Ternyata di kawasan berikat itu banyak sekali manfaatnya. Dari mulai bea masuk yang ditangguhkan, sampai PPn, PPh, dan PPn lokal yang juga tidak dipungut,” ucap Imam.
Imam Isnanto. Foto: Rochmad Nur Hidayat/Pandangan Jogja
Berbeda dengan kawasan berikat reguler yang masih ada petugas Bea Cukai untuk pengawasan, maka kawasan berikat mandiri dikontrol sepenuhnya oleh perusahaan, mulai dari bongkar muat sampai penyegelan.
Tentu saja tetap diawasi oleh Bea Cukai melalui sistem IT Inventory dan CCTV Online untuk memastikan bahwa fasilitas fiskal ini digunakan sesuai ketentuan yang berlaku.
"Kita bisa melakukan kegiatan kepabeanan selama 24 jam, selama 7 hari secara mandiri. Itu sangat menghemat waktu, sangat menghemat biaya,” jelas Imam.
Situasi para pekerja di pabrik milik PT Marvel Sports International di Bantul. Foto: Rochmad Nur Hidayat/Pandangan Jogja