Konten Media Partner

Ajarkan Mental Petarung, Lomba Panco di Jakarta Ini Rebutkan Hadiah Rp 250 Juta

2 Oktober 2022 13:48 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pertandingan panco Vier World Arm Wrestling 2022 resmi dibuka pada Sabtu (1/9) malam di Jakarta. Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Pertandingan panco Vier World Arm Wrestling 2022 resmi dibuka pada Sabtu (1/9) malam di Jakarta. Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Di tengah suasana duka tanah air karena tragedi sepakbola di Kanjuruhan, Malang, yang menewaskan 130 orang (update terakhir siang ini) di Jakarta sedang berlangsung lomba panco yang mengajarkan mental petarung sekaligus sportifitas. Simak selengkapnya.
ADVERTISEMENT
Ya, lomba panco Vier World Arm Wrestling 2022 resmi dibuka untuk pertama kali di Theater Bulungan, Jakarta Selatan pada Sabtu (1/9). Gelaran ini diadakan selama dua hari, yakni pada 1 dan 2 Oktober 2022 dengan hari ini memasuki pertandingan final. Memperebutkan hadiah total senilai Rp 250 juta, gelaran ini diikuti oleh peserta dari 3 negara yakni Malaysia, Korsel, dan Indonesia.
Animo yang besar tampak dari jumlah peserta yang mengikuti Vier World Arm Wrestling 2022. Sebanyak 125 peserta dari tiga negara berpartisipasi di nomor Pemula, Trader Saham, Profesional dan Dunia.
“Seluruh peserta memperebutkan hadiah total sebesar Rp250 juta. Jumlah yang besar ini menjadikan Vier World Arm Wrestling 2022 sebagai kompetisi panco dengan hadiah terbesar di Indonesia,” kata CEO Vier Corporation Limited, Vier Abdul Jamal dalam rilis pers yang diterima redaksi Minggu (2/9).
ADVERTISEMENT
Vier mengatakan, dengan hadiah sebesar itu, diharapkan dapat mengundang peminat atlet dari mancanegara di gelaran selanjutnya. Rencananya, Vier World Arm Wrestling bakal diadakan secara rutin, dengan hadiah yang terus bertambah.
Olah Raga Petarung dan Sportifitas
CEO Vier Corporation Limited, Vier Abdul Jamal, saat membuka acara. Foto: Istimewa
CEO Vier Corporation Limited, Vier Abdul Jamal menjelaskan, gelaran ini dibuat karena keprihatinannya akan konten negatif di media sosial. Gara-gara hal tersebut, sifat asli orang Indonesia yang ramah dan gotong royong berubah menjadi mudah sekali saling membenci padahal tidak saling mengenal.
“Gara-gara medsos juga, kita juga jadi senang melihat orang menderita tetapi tidak suka melihat orang senang. Itu tidak sportif. Tetapi, melalui olahraga, kita bisa belajar sportif dan tidak akan mudah benci. Nah, olahraga apa yang kompetitif dan intim, dan paling murah, yang bisa dilakukan masyarakat?” papar Vier.
Seluruh peserta berfoto sebelum pertandingan. Foto: Istimewa
Panco tentu saja. Olahraga kompetitif yang mudah sekali dikerjakan. Siapa pun bisa bermain panco dan tidak perlu lapangan atau tim besar seperti olahraga kompetitif lainnya. Untuk menjalankannya hanya perlu niat dan mental bertarung yang sportif serta tidak memerlukan aturan yang ribet dan segala mavam organisasi.
ADVERTISEMENT
“Ini olahraga merakyat yang terlupakan. Saya pikir boleh juga. Dalam profesi apapun yang pertama dan utama untuk dibangun lebih dulu adalah mental petarung, bukan modal atau apapun. Persis sama panco ini, simpel. Mental petarung yang sportif supaya saat menemui kegagalan, kita tidak menyalahkan pihak lain, melainkan diri sendiri,” jelas Vier.
Keramaian di tribun penonton. Foto: Istimewa
Vier World Arm Wrestling, dijelaskan, bisa berjalan tanpa izin siapa-siapa. Dan dari ajang panco pertama dan tentu sekali sekaligus dengan hadiah terbesar ini para juara bisa menempuh jalan menjadi bintang dunia.
“Saya berharap dalam satu tahun Vier World Arm Wrestling bisa diadakan dua atau tiga kali. Saya ingin menarik minat masyarakat banyak. Ini olahraga orang kuat dan bergengsi juga. Kita berharap ke depan, orang-orang kuat seperti kuli pelabuhan atau supir truk saling adu kekuatan seperti ini. Kita berharap peserta dari berbagai kalangan masuk semua,” pungkas CEO Vier Corporation Limited, Vier Abdul Jamal.
ADVERTISEMENT
Ikuti Pandangan Jogja di Youtube: