Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Aliansi Santri Jalanan Akan Surati Prabowo Agar Tolak Pengunduran Diri Miftah
9 Desember 2024 13:22 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Massa yang tergabung dalam Aliansi Santri Jalanan menggelar demo di Titik Nol Kilometer Yogya untuk menolak Gus Miftah mundur dari jabatan Utusan Khusus Presiden, Senin (9/12) siang.
ADVERTISEMENT
Massa aksi juga berencana mengirimkan surat resmi kepada Prabowo Subianto untuk menolak pengunduran diri Miftah.
“Kami akan membuat surat terbuka kepada Bapak Presiden, Bapak Jenderal Prabowo Subianto agar menolak Gus Miftah dari pengunduran diri,” kata Koordinator Aliansi Santri Jalanan, Indra Ika Putra di lokasi aksi, Senin (9/12).
Diketahui, dalam aksi tersebut mereka meminta agar Miftah tetap menjabat sebagai Utusan Khusus Presiden.
Pantauan Pandangan Jogja, massa aksi berkumpul dan berorasi tengah jalan Titik Nol Kilometer Yogya. Terlihat beberapa poster, di antaranya tertulis ‘Hanya Gus Miftah yang menyatukan tiap agama’, ‘Sudah minta maaf masih dihujat lagi?’, ‘Wasilah goblok aja bisa jadi kaya, apalagi doamu’.
Indra menyatakan bahwa aksi ini adalah bentuk dukungan moral terhadap Miftah. Ia menilai dakwah Miftah membawa manfaat bagi masyarakat binaan mereka.
ADVERTISEMENT
Diakuinya, Miftah juga dikenal sebagai sosok yang sudah terbiasa menghadapi berbagai kontroversi, termasuk kasus-kasus yang viral di media sosial. Ia menilai bahwa tindakan-tindakan tersebut sudah menjadi bagian dari dinamika dakwah.
“Kami menyuarakan agar ksatria kami (Miftah) agar tidak turun dari jabatan sebagai utusan khusus presiden, tidak turun dari jabatannya,” ujar Indra.
Diberitakan sebelumnya, Miftah mengumumkan pengunduran dirinya sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Kehidupan Keagamaan. Pengumuman tersebut disampaikan langsung oleh Gus Miftah di Pondok Pesantren Ora Aji miliknya, yang terletak di Sleman, Yogyakarta, Jumat (6/12) lalu.
Miftah menyatakan bahwa keputusan ini diambil setelah melalui proses renungan mendalam, doa, dan istikharah.
"Keputusan ini saya ambil bukan karena tekanan atau permintaan siapa pun, tapi karena rasa cinta, hormat, dan tanggung jawab saya kepada Bapak Presiden Prabowo Subianto dan seluruh rakyat Indonesia," ujar Miftah di hadapan wartawan.
ADVERTISEMENT