Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten Media Partner
Anggota Terluka saat Demo Tapera di DPRD DIY, PMII Akan Bawa ke Jalur Hukum
10 Juni 2024 18:00 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Demonstrasi penolakan Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) di Kantor DPRD DIY pada Senin (10/6) diwarnai kericuhan. Bahkan, satu mahasiswa yang ikut berdemo, yakni Ahmad Tomi Wijaya mengalami luka di bagian kepala.
ADVERTISEMENT
Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) DIY, Ilyas Alfin Abadi, mengatakan bahwa pihaknya akan membawa insiden kekerasan tersebut ke jalur hukum.
Dia juga mengatakan bahwa mahasiswa yang terluka itu merupakan salah satu kader PMII.
“Wajah pelaku masih teringat jelas, masih terekam jelas, dan kita akan menuntut secara hukum,” kata Ilyas kepada awak media, Senin (10/6).
“Kita akan laporkan dan mengawal sampai keadilan itu kita dapatkan. Hari ini, malam ini akan kita laporkan,” lanjutnya.
Dia menyayangkan tindakan represifitas yang dilakukan oleh aparat kepolisian dan petugas keamanan dalam aksi tersebut.
“Hari ini kader kita mengalami kekerasan. Hingga berdarah-darah, hingga terluka,” kata dia.
Namun, insiden ini menurutnya tidak akan membuat massa yang tergabung dalam Aliansi Cipayung Plus itu berhenti melakukan demonstrasi.
ADVERTISEMENT
“PMII DIY akan datang dengan massa lebih banyak, datang lebih besar untuk menyuarakan ini, untuk menuntut keadilan atas represifitas kader-kader kita,” kata Ilyas.
Sementara itu, Kapolresta Yogyakarta, Kombes Pol Aditya Surya Dharma, mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan penyelidikan terkait dengan insiden kericuhan tersebut.
"Kita akan mengidentifikasi berdasarkan rekaman baik CCTV maupun beberapa (rekaman) kamera yang kami dapatkan," kata Aditya.
Aditya juga akan memeriksa anggota-anggotanya apakah ada yang terlibat dalam kekerasan tersebut seperti yang disampaikan oleh pendemo.
"Tadi kan ada beberapa dari demonstran menyatakan anggota kami ada yang melakukan juga (kekerasan) kami akan identifikasi apakah benar ada atau tidak," ujarnya.