Konten Media Partner

Anoman Obong Diaransemen Jadi Orkestra, Kejutkan Penonton di Candi Prambanan

16 Juli 2024 14:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penampilan repertoar Anoman Obong dalam pertunjukan orkestra kolaborasi Disbud DIY dan Melbourne Royal Orchestra di Candi Prambanan. Foto: Arif UT/Pandangan Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Penampilan repertoar Anoman Obong dalam pertunjukan orkestra kolaborasi Disbud DIY dan Melbourne Royal Orchestra di Candi Prambanan. Foto: Arif UT/Pandangan Jogja
ADVERTISEMENT
Anoman Obong menjadi salah satu repertoar yang ditampilkan dalam konser orkestra kolaborasi antara Dinas Kebudayaan DIY dengan Melbourne Royal Orchestra (MSO) di Candi Prambanan pada Kamis (11/7) kemarin.
ADVERTISEMENT
Salah satu mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, Rifky, pada repertoar itu memainkan violin dengan kostum Hanoman. Penampilan itu pun langsung menarik perhatian para penonton.
“Keren banget, surprising! Kita kira dia cuman gimmick saja, dipikir tadi dia cuman pura-pura. Ternyata dia yang main violin, dia juga yang jadi Hanoman. Gokil, spektakuler,” kata Reno, Nabila, dan Sando, penonton yang saling sahut menyahut saat dimintai pendapat oleh Pandangan Jogja.
Penampilan repertoar Anoman Obong dalam pertunjukan orkestra kolaborasi Disbud DIY dan Melbourne Royal Orchestra di Candi Prambanan. Foto: Arif UT/Pandangan Jogja
Anoman Obong adalah lagu pop Jawa ciptaan seniman Ranto Edi Gudel, yang juga ayah dari penyanyi Didi Kempot. Kemudian, pada konser orkestra ini, lagu tersebut digubah oleh Vishnu Satyagraha dalam bentuk repertoar dan dibawakan dengan penampilan solo violin.
“Saya mencoba menggubahnya menjadi sebuah komposisi, saya ingin meng-highlight motif-motif musiknya menjadi sebuah karya yang lebih besar durasinya. Kemudian, kami juga ingin meng-eksplore sifat lincahnya Anoman itu dalam bentuk biola. Makanya tadi part-part biolanya canggih, lincah, berani, untuk menunjukkan karakter Anoman,” kata Vishnu.
ADVERTISEMENT
Vishnu juga menyampaikan bahwa dipilihnya Anoman Obong sebagai repertoar dalam pementasan orkestra ini karena ada hubungan kisah Hanoman dalam Ramayana dengan relief-relief di Candi Prambanan.
“Di Prambanan itu salah satunya terkenal dengan cerita Ramayana yang ada Anomannya di situ. Jadi, saya pikir ini salah satu konektivitas yang sangat keren sekali kalau kita bikin komposisi untuk violin solo,” jelas Vishnu.
Penampilan repertoar Anoman Obong dalam pertunjukan orkestra kolaborasi Disbud DIY dan Melbourne Royal Orchestra di Candi Prambanan. Foto: Arif UT/Pandangan Jogja
Proses penulisan aransemen ulang ini dilakukan oleh Vishnu sejak 2017 silam. Ia juga menyesuaikan instrumentasi yang digunakan komponis asal Republik Ceko, Antonin Dvorak, dalam mengeksekusi repertoar.
Sementara itu, Rifky, sang violinis yang memainkan peran Hanoman mengaku tak mengalami banyak kendala dalam penampilan itu. Tantangan satu-satunya adalah soal kostum yang dikenakannya.
“Sebelumnya belum pernah tampil dengan kostum Hanoman, kesulitannya di situ. Secara permainan tetap bisa menikmati, tapi dengan kostum seperti ini kadang-kadang ada sedikit kesulitan,” kata Rifky.
ADVERTISEMENT