Konten Media Partner

Badan Pengelola Keuangan Haji Pasang QR Code 'Nabung Haji' di 100 Andong Jogja

1 Maret 2024 16:06 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggota Bidang Kesekretariatan Badan dan Kemaslahatan BPKH Amri Yusuf memasang QR Code di kursi penumpang andong di Jogja. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Anggota Bidang Kesekretariatan Badan dan Kemaslahatan BPKH Amri Yusuf memasang QR Code di kursi penumpang andong di Jogja. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) memasang QR Code ‘Nabung Haji’ di 100 andong yang biasa beroperasi di Malioboro, Jogja. Hal itu dilaksanakan dalam rangkaian acara Klinong-klinong Numpang Andong BPKH di Jogja national Museum, Kamis (29/2).
ADVERTISEMENT
Anggota Bidang Kesekretariatan Badan dan Kemaslahatan BPKH Amri Yusuf mengatakan senang bisa berkolaborasi dengan Paguyuban Kusir Andong Jogja sebab andong adalah ikon pariwisata Jogja sekaligus wujud ekonomi kerakyatan yang keberadaannya musti terus didukung semua pihak.
"Andong ini harus didukung secara langsung. Kemarin aspek wisata sangat terdampak pada saat pandemi Covid-19. BPKH sudah memberi dukungan pada 2021, sepanjang tahun kita lakukan. 2024 ini mengulang kembali, kami tetap mendukung pariwisata di Yogyakarta," jelasnya saat ditemui di Jogja National Museum, Kamis (29/2).
100 andong terlibat dalam acara BPKH di Jogja. Foto: Dok. Istimewa
Amri mengatakan, pada kesempatan kali ini BPKH turut memberikan QR Code di sisi belakang andong. Ini menjadi cara BPKH untuk memasifkan edukasi dan ajakan kepada masyarakat untuk mulai menabung haji. Saat QR Code tersebut di-scan pada gawai, nantinya akan langsung terkoneksi dengan website dan Youtube BPKH. Di sana, akan ada berbagai informasi terkait pengelolaan keuangan haji yang bisa diakses oleh masyarakat.
ADVERTISEMENT
"Banyak yang belum mengetahui kalau kita nabung haji dananya itu bertumbuh karena diinvestasikan secara syariah. Jamaah haji bisa lihat dananya bisa tumbuh secara real time di Aplikasi BPKH VA. Di mana setiap jamaah akan mendapatkan imbal hasil dari investasi BPKH langsung ke nomor rekening hajinya," ungkapnya.
Anggota Bidang Kesekretariatan Badan dan Kemaslahatan BPKH Amri Yusuf. Foto: Dok. Istimewa
Amri menuturkan kampanye menabung haji ini perlu terus digencarkan. Mengingat masa tunggu di Indonesia rata-rata mencapai 26 tahun. Bahkan, khusus di DIY telah mencapai hampir 34 tahun. Sementara, jumlah jamaah tunggu di Indonesia mencapai 5,3 juta orang.
Maka, masyarakat yang menabung biaya haji sejak dini, menurutnya, akan turut mengurangi jumlah jamaah haji dengan usia berisiko tinggi dan menekan angka jamaah haji meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
"Harapannya, banyak usia muda produktif yang menjadi tangan-tangan untuk petugas haji karena jumlah petugas haji dengan jamaah kan jauh, jamaah saja sudah mencapai 240 ribu tahun ini," tuturnya.
Foto: Dok. Istimewa
Ketua Paguyuban Kusir Andong DIY Purwanto mengaku andong dari tahun ke tahun jumlahnya terus menurun. Hal ini lantaran andong berangsur-angsur kalah dengan moda transportasi yang lebih murah. Untuk itu dia mengaku senang dan berterima kasih. Menurutnya, kolaborasi bersama BPKH berupa branding andong menjadi ikon wisata di Yogyakarta ini menjadikan kusir andong lebih mudah dalam menggaet penumpang.
"Branding ini bisa meningkatkan minat orang naik andong. Sekaligus kami bisa memasarkan haji dan agar lebih banyak masyarakat yang mengetahui soal keberadaan BPKH. Selalu kita harapkan BPKH dan Paguyuban Kusir Andong DIY agar terus bersinergi," harap Purwanto.
ADVERTISEMENT