Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Bawa Materi Politik, Khatib Salat Id di Bantul Minta Maaf: Kami Manusia Biasa
14 April 2024 13:02 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Khatib Salat Idul Fitri di Tamanan, Banguntapan, Bantul, Untung Cahyono, yang viral karena membawakan materi bermuatan politik meminta maaf secara terbuka kepada publik atas materi khutbahnya.
ADVERTISEMENT
Narasi yang beredar di media sosial, sebagian jemaah sampai walkout saat Untung membawakan materi bermuatan politik tentang kecurangan pemilu.
Atas kejadian tersebut, Untung telah bertemu dengan pengurus Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) Tamanan dan tokoh masyarakat setempat. Ia mengaku khilaf karena telah membawakan materi khutbah yang membuat sebagian orang merasa tidak nyaman.
Kejadian ini menurutnya akan menjadi bahan intropeksi dan pembelajaran supaya lebih berhati-hati saat berbicara di depan publik.
“Saya pribadi tentu secara tegas, kami manusia biasa, untuk lebih dewasa, supaya kami lebih berhati-hati khususnya ketika berbicara di depan forum yang bisa jadi memang forumnya itu sangat berbeda apalagi jamaah yang besar,” kata Untung Cahyono dalam konferensi pers-nya di Bantul, Sabtu (13/4).
ADVERTISEMENT
Ia mengaku tidak ada maksud untuk membuat jemaah tidak nyaman dengan materi khutbahnya. Materi khutbah tersebut juga ia susun sendiri karena memilih hal tersebut penting untuk disampaikan kepada umat.
“Saya sebagai sosok muslim yang harus belajar banyak hal, kalau mengkritik itu ya memang sesuatu yang penting,” ujarnya.
“Karena konteksnya saling mengingatkan ya memang tidak ada batasnya, siapapun yang perlu diingatkan ya memang harus diingatkan,” lanjut Untung.
Meski demikian, menurutnya muatan politik di dalam khutbahnya hanyalah sebagian kecil dari keseluruhan materi khutbah yang ia sampaikan.
“Saya kira sedikit saja (muatan politik), nanti materi saya itu kan banyak yang nasihat di bawahnya,” kata Untung Cahyono.