Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
BBM Naik 30% Tarif Ojol Cuma Naik 15%, Ribuan Driver Ojol Duduki DPRD DIY
12 September 2022 14:47 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Ribuan pengendara ojek online (ojol) kembali menggelar aksi demonstrasi penolakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Senin (12/9).
ADVERTISEMENT
Ribuan driver ojol tersebut tergabung dalam Forum Ojol Yogyakarta, yang merupakan gabungan dari sejumlah paguyuban driver ojol di DIY.
Ketua Paguyuban Driver Gojek Jogja (Pagodja), Agus Suwito, mengatakan bahwa kenaikan harga BBM kali ini berpengaruh sangat signifikan terhadap pendapatan para driver ojol.
“Kenaikan harga BBM ini sangat luar biasa dampaknya,” kata Agus Suwito saat dihubungi, Senin (12/9).
Kenaikan harga BBM menurut dia tidak sebanding dengan kenaikan tarif yang ditetapkan oleh tiap aplikator. Sebab, kenaikan harga BBM mencapai 30 persen, sedangkan kenaikan tarif yang ditetapkan aplikator hanya sebesar 15 persen.
“Itu yang paling tinggi, aplikator lainnya malah di bawah 15 persen,” lanjutnya.
Akibatnya, pendapatan para driver ojol yang sebelumnya sudah kecil akan semakin kecil. Bahkan bukan tidak mungkin pendapatan mereka justru minus karena ada selisih yang cukup besar antara kenaikan harga BBM dengan tarif ojol.
ADVERTISEMENT
“Karena sekarang pun kami malah mengeluarkan biaya tambahan untuk beli BBM, sedangkan pendapatan malah turun,” kata dia.
Apalagi dengan adanya kenaikan tarif ini menurut Agus membuat masyarakat mulai lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi ataupun transportasi umum. Akibatnya mereka semakin sulit mendapatkan pelanggan.
“Katanya pemerintah peduli sama rakyatnya, kok malah bikin rakyat sengsara kayak gini?” kata dia.
Jika pemerintah tidak mau menurunkan kembali harga BBM, maka Agus meminta supaya para driver ojol diberi bantuan atau subsidi untuk meringankan beban mereka. Para driver ojol juga menuntut pemerintah untuk mencabut izin aplikator yang tidak mematuhi regulasi, misalnya regulasi tentang tarif minimal.
Para driver ojol menurut dia ingin ada pemerataan tarif untuk seluruh aplikator dan pelayanan aplikasi. Sebab, saat ini masih ada kesenjangan penetapan tarif antara satu aplikator dengan aplikator lain yang membuat persaingan menjadi tidak sehat. Tak cuma itu, beberapa aplikator juga masih menetapkan tarif yang terlalu rendah yang pada akhirnya justru mengorbankan drivernya.
ADVERTISEMENT
“Kami juga minta supaya pemerintah mengeluarkan payung hukum untuk melindungi driver ojol, karena selama ini belum ada regulasi yang melindungi kami,” ujar Agus Suwito.
Agus mengatakan, ada sekitar 2.000 pengemudi ojek online dari berbagai aplikator yang ikut bergabung dalam aksi demonstrasi di Gedung DPRD DIY itu. Sebelum menyampaikan aspirasinya di Gedung DPRD DIY, ribuan driver ojol lebih dulu melakukan long march dari Stadion Kridosono di Kota Baru hingga Gedung DPRD DIY.