Konten Media Partner

Cara Dakwah Pemuda di Jogja: Bersihkan Masjid Pakai Kostum Spiderman

25 Agustus 2024 17:48 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bejo Kahono dari Komunitas Cinta Masjid Indonesia saat membersihkan Masjid Siti Djirzanah Malioboro, Kamis (22/8). Foto: Resti Damayanti/Pandangan Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Bejo Kahono dari Komunitas Cinta Masjid Indonesia saat membersihkan Masjid Siti Djirzanah Malioboro, Kamis (22/8). Foto: Resti Damayanti/Pandangan Jogja
ADVERTISEMENT
10 pemuda di Jogja yang tergabung dalam komunitas Cinta Masjid Indonesia punya cara yang beda dalam berdakwah. Mereka mendakwahkan agama Islam dengan cara bersih-bersih masjid menggunakan kostum Spiderman.
ADVERTISEMENT
Sejak 2013, mereka sudah membersihkan lebih dari 1.600 masjid dan musala di Jogja dan sekitarnya. Hampir semua Masjid Agung di Jogja sudah pernah mereka datangi dan bersihkan.
Salah satu anggota Cinta Masjid Indonesia, Bejo Kahono, mengatakan cara ini mereka pakai untuk menarik perhatian masyarakat, khususnya anak-anak muda agar mereka tertarik untuk datang ke masjid.
"Kebaikan dan keburukan di dunia ini terlihat seperti berada di genggaman tangan kita. Kita bisa memilih untuk mendukung yang baik atau yang buruk. Untuk membuat konten dakwah ini lebih menarik, kami memilih untuk mengarahkan perhatian pada sosok superhero," ujar Bejo, Kamis (22/8).
Kegiatan membersihkan masjid ini kata dia adalah langkah awal untuk mengajak masyarakat, terutama generasi muda, agar lebih peduli terhadap masjid. Ia percaya bahwa dengan meningkatkan minat mereka terhadap kegiatan di masjid, kesadaran untuk menjaga salat lima waktu di masjid juga akan meningkat.
ADVERTISEMENT
"Ini sejatinya kerja bakti, hanya saja kita kerja bakti ke masjid-masjid yang tidak kita kenal siapa takmirnya, siapa orang yang ngurus di sana. Ini langkah awal supaya anak-anak muda tertarik ke masjid, dan habis itu kita ajak salat lima waktu di masjid. Tujuannya itu, karena peradaban umat dimulai dari masjid," jelas Bejo.
Setelah 11 tahun aktif membersihkan masjid dan musala dari satu tempat ke tempat lain, mereka berharap hal ini bisa terus mereka lanjutkan.
"Ya, Bismillah. Kita istiqomahkan sebagai langkah ikhtiar dakwah. Karena umat Nabi Muhammad itu senantiasa diajak untuk berdakwah. Kalau sudah ada orang yang mengambil peran dakwah, maka gugur dakwah itu. Kita ambil peran di kebersihan masjid supaya umat Islam di negeri ini memenuhi kewajibannya mendakwahkan kebersihan masjid," pungkas Bejo.
ADVERTISEMENT