Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten Media Partner
Cerita Pedagang di Mandala Krida Yogya: Pingsan & Masuk UGD Karena Bau Sampah
21 Juni 2024 16:10 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Seorang pedagang nasi di sekitar Stadion Mandala Krida, Yogyakarta, Painem, mengaku sempat pingsan hingga dilarikan ke rumah sakit karena tak tahan dengan bau sampah yang menyengat.
ADVERTISEMENT
Pasalnya, persis di depan tempatnya berjualan terdapat depo sampah Mandala Krida yang sudah kelebihan beban serta menampung sampah yang tak juga diangkut berhari-hari sehingga menimbulkan bau menyengat.
Painem pingsan dan dilarikan ke rumah sakit pada 15 Juni kemarin saat ada backhoe atau kendaraan berat melakukan pengangkutan sampah.
“Waktu sampahnya diambil pakai backhoe kemarin, saya sampai pingsan masuk rumah sakit karena baunya enggak kuat,” kata Painem saat ditemui Pandangan Jogja, Jumat (21/6).
Karena itu, saat ini saat ada backhoe yang melakukan pengangkutan sampah ia memilih untuk langsung pulang karena tak kuat dengan bau yang menyengat.
Painem mengaku sudah berjualan di Mandala Krida sejak 15 tahun yang lalu. Dan tiga bulan terakhir ini menurutnya tumpukan sampah di Depo Mandala Krida merupakan yang paling parah selama ia berjualan.
ADVERTISEMENT
Tak hanya berdampak pada kesehatannya, pendapatannya pun turun drastis setelah terjadi tumpukan sampah di Depo Mandala Krida. Jangankan untung, untuk mengembalikan modal dagangannya saja dia kini kesulitan.
“Hari ini cuma dapat Rp 152 ribu, belum nanti Rp 30 ribu untuk biaya bongkar tenda. Padahal modalnya Rp 300 ribu,” ujarnya.
Sebelumnya, dalam sehari dia bisa menghabiskan 7 kilogram beras. Kini, dalam sehari dia paling hanya bisa menghabiskan 2 kilogram beras karena banyak orang yang tidak jadi makan di tempatnya karena bau sampah yang menyengat.
“Hari Minggu dulu bisa Rp800 ribu, sekarang paling Rp200 ribu,” ujar Painem.