Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Cerita Pejuang CPNS Jogja: Tempuh 17 Km saat Subuh ke Kantor Pos Demi E-meterai
6 September 2024 18:31 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Seorang pejuang CPNS di Jogja, Ghani, harus pergi sejauh 17 kilometer ke Kantor Pos Yogyakarta dari rumahnya di Kalasan, Sleman, untuk bisa mendapatkan e-meterai, Kamis (5/9) kemarin. Tak hanya itu, dia harus berangkat pukul 04.30 subuh dari rumahnya karena takut kehabisan e-meterai.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, dia sudah datang ke lima kantor pos yang berada di wilayahnya. Tapi hasilnya nihil, sistem error, dia gagal mendapat e-meterai.
Hal ini dilakukan Ghani sebelum Badan Kepegawaian Negara (BKN) akhirnya mengumumkan bahwa pelamar CPNS 2024 bisa menggunakan meterai tempel atau fisik pada Kamis (5/9) pukul 20.00 WIB.
“Aku datang tadi jam 5 pagi, tapi ternyata masih sepi dan masih tutup,” kata Ghani ditemui Pandangan Jogja di Kantor Pos Yogya, Kamis (5/9) siang.
Setelah menunggu beberapa jam, dia akhirnya bisa mendapatkan e-meterai yang dia cari.
“Dapat e-meterainya. Tadi pas dibuka (Kantor Pos) langsung dari sini lari. Oh, lari antrean gitu,” sambungnya.
Ia bahkan sempat berencana untuk menginap di sekitar Kantor Pos Yogya demi mendapatkan e-meterai. Tapi niat itu ia urungkan setelah mendapat saran dari orang tuanya.
ADVERTISEMENT
“Kemarin sudah diwanti-wanti besok katanya mau ada kayak ‘serangan fajar’. Udah takut banget aku kan, udah oh ya sudah, rencananya aku sebenarnya mau nginep. Terus oke, tapi orang tua saya bilang kalau pulang dulu aja, besok pagi jam 3 atau setelah salat subuh itu balik lagi aja,” kata Ghani.
Cerita lainnya datang dari seorang mahasiswa S2 bernama Agustiana. Ia mengaku memiliki niatan untuk mendaftar CPNS baru pada Senin (2/9) karena masih ragu, sebab ia masih berjuang menyelesaikan thesis.
Agustiana bercerita, pada saat itu website tempat penjualan e-meterai selalu error. Ia bersama temannya memantau berbagai website dari pagi, hingga pagi lagi.
“Aku sama satu temanku full mantau website jam 10 pagi sampe jam 8 pagi,” kata Agustiana.
ADVERTISEMENT
“Nggak tidur. Kalau ngantuk malemnya, gantian tidurnya, 1 jam, 1 jam gitu,” sambungnya.
Karena selalu error, ia pun datang ke Kantor Pos Yogyakarta, berharap bisa mendapatkan e-meterai. Namun nasibnya tidak sebaik Ghani karena website di Kantor Pos juga error.
“Untungya enggak selang lama ada notifikasi kalau website sudah bisa diakses, dan syukurnya bisa dapat e-meterainya,” ujar Agustiana.