Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten Media Partner
Dedengkot UFO Indonesia Terbitkan Buku Terbaru: UFOs Are Real, They Are Here
16 September 2021 12:55 WIB
·
waktu baca 5 menitADVERTISEMENT
Dedengkot peneliti UFO (Unidentified Flying Object) Indonesia yang juga pendiri komunitas peneliti UFO tertua di Indonesia, BETA UFO, Nur Agustinus, baru saja merilis buku terbaru dengan judul UFOs Are Real. Melalui buku terbarunya, Nur ingin mengatakan pada semua orang bahwa UFO itu benar-benar ada.
ADVERTISEMENT
Sampai saat ini, fenomena UFO memang masih dianggap kontroversi, terutama di Indonesia. Padahal, laporan penampakan UFO di Indonesia termasuk cukup banyak. Otoritas pemerintah di luar negeri juga sudah mulai banyak yang melakukan pendataan dan penelitian tentang UFO, termasuk PBB yang telah beberapa kali membahasnya.
Selain itu, di banyak negara, fenomena ini juga telah menjadi kajian serius pihak militer mereka. Jika fenomena ini tidak benar-benar ada, mengapa mereka sampai menyelidikinya secara serius?
“Dokumen-dokumen tentang UFO telah banyak dirilis dan menunjukkan bahwa fenomena UFO ini benar-benar nyata ada dan keberadaannya masih terus dipelajari,” kata Nur Agustinus, Rabu (15/9).
Di luar kontroversi keberadaan UFO di Indonesia, sebenarnya di dunia internasional UFO memang sudah diakui keberadaannya. Yang masih menjadi polemik saat ini adalah, apakah UFO tersebut merupakan kendaran alien atau pesawat buatan negara adikuasa.
ADVERTISEMENT
Laporan penampakan UFO juga sudah berlangsung sejak lama, bahkan sebelum perang dunia kedua. Hal itulah yang kemudian munculkan pertanyaan, milik siapa sebenarnya pesawat-pesawat aneh tersebut, mengingat pada era itu sulit membayangkan ada negara yang bisa membuat pesawat dengan teknologi secanggih UFO.
“Bagi orang yang penasaran ingin tahu, buku ini memberikan informasi yang diharapkan bisa memberikan penjelasan yang dibutuhkan,” ujarnya.
Untuk menyelesaikan buku setebal 124 halaman itu, Nur Agustinus membutuhkan waktu sekitar setahun. Tantangan utamanya dalam menuliskan buku tersebut adalah banyaknya informasi baru tentang UFO yang muncul dalam setahun terakhir, terutama sejak Pentagon secara resmi mengakui video-video yang direkam oleh pilot US Navy serta pembentukan Unidentified Aerial Phenomena Task Force.
“Saya berusaha menyampaikan agar informasi buku ini dapat dengan mudah dipahami dan sesuai dengan perkembangan informasi yang ada saat ini. Kalau mau baca, sudah ada di Tokopedia,” lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Jatuh Cinta pada UFO sejak SMP
Sejak SMP pada 1978, Nur Agustinus sudah mulai menyukai astronomi, dan pada 1979 telah membaca tentang penampakan UFO di Selandia Baru yang diberitakan oleh berbagai surat kabar. Sejak saat itu, dia mulai banyak membaca dan mengumpulkan informasi tentang fenomena UFO.
“Saya menjadi tertarik sebab ketika saya memandang langit yang begitu luas, saya lalu bertanya-tanya, apakah hanya kita yang ada di alam semesta ini?” ujarnya.
Saat itu, banyak buku-buku tentang UFO yang membuatnya semakin tertarik dengan fenomena tersebut, salah satunya buku tentang Ancient Astronaut dari Erich von Daniken yang diterbitkan dalam bahasa Indonesia. Pada 1981, Nur Agustinus sempat membentuk komunitas OMEGA (Organisasi Masyarakat Eksplorasi Gejala Antariksa) yang pernah menerbitkan majalah Info UFO.
ADVERTISEMENT
Dia terus mengumpulkan berbagai informasi tentang UFO secara serius, hingga pada 1997 ketika internet mulai booming di Indonesia, dia bersama beberapa temannya membentuk forum diskusi di internet dan membentuk komunitas BETA-UFO Indonesia yang masih aktif sampai saat ini.
“Di tahun 2019, saya diajak Venzha Christ dan Setyawan Dwi Haryanto untuk bersama membentuk wadah Indonesia UFO Network, juga dengan berbagai komunitas UFO yang ada di Indonesia,” ujarnya.
Baginya, menekuni fenomena UFO bukan sekadar hobi, melainkan panggilan hati. Dia bertekad untuk mengedukasi dan memberikan informasi tentang fenomena UFO agar bisa dibaca oleh masyarakat Indonesia. Meski dia tidak sedang berusaha untuk mengubah keyakinan orang lain, tapi dia ingin memberikan informasi yang mudah dijangkau oleh berbagai kalangan.
ADVERTISEMENT
“Bagi saya, UFO ini masalah sains dan teknologi, sehingga harapan saya, ketertarikan orang akan fenomena ini akan membuat orang juga tertarik untuk mempelajari soal astronomi dan space science,” lanjutnya.
UFO baginya adalah jembatan ke arah sains dan teknologi antariksa, meski juga punya sisi lain yakni filosofi bahkan spiritual. Sebab, banyak hal tentang kehidupan ini yang masih menjadi pertanyaan, termasuk keberadaan makhluk cerdas selain manusia di alam semesta ini.
Apa Pentingnya Kita Tahu UFO?
Dalam buku terbarunya, Nur Agustinus membahas juga tentang implikasi logis adanya UFO, misalnya pengaruh terhadap kemungkinan jika manusia hidup berinteraksi dengan alien, adanya koloni yang dibangun oleh mereka di Bumi, hingga risiko adanya penyakit yang mereka bawa ke Bumi yang bagi mereka sudah tidak berbahaya namun bagi manusia bisa mematikan sebab kedatangan mereka belum tentu melalui proses karantina ketat.
ADVERTISEMENT
Pengetahuan soal UFO dan makhluk luar angkasa menjadi penting untuk mengetahui kemungkinan bagaimana nantinya manusia berinteraksi dengan mereka, bagaimana sistem budaya dan psikologisnya, apa motivasinya, dan tentunya juga akan berdampak pada bagaimana sikap ita dalam hal pertahanan keamanan.
“Ini karena jika peradaban di luar Bumi ini ternyata banyak, mengingat saat ini juga banyak diterima eksoplanet, maka bisa saja yang datang ke planet kita ini bukan hanya satu asal, tapi bisa juga banyak,” ujarnya.
Di Indonesia, fenomena UFO sebenarnya cukup diperhatikan secara serius pada 1970-an. Saat itu, J. Salatun adalah tokoh terdepan yang memimpin diskursus soal UFO di Indonesia, terutama ketika dia menjadi kepala LAPAN. Namun saat ini, tidak ada instansi pemerintahan yang secara khusus membahas tentang UFO di Indonesia.
ADVERTISEMENT
“Namun dalam perbincangan pribadi saya dengan beberapa pihak di kalangan pemerintah, ada banyak juga yang menaruh perhatian secara pribadi terhadap fenomena ini,” lanjutnya.
Dia tidak menampik bahwa di Indonesia memang ada kesan bahwa UFO menjadi sesuatu yang tabu untuk dibicarakan secara resmi. Namun di luar negeri, khususnya di AS saat ini fenomena UFO dan UAP (Unidentified Aerial Phenomena) sudah mulai diakui. Hal itu menurutnya membuka peluang besar untuk mendorong pemerintah Indonesia untuk lebih memperhatikan fenomena UFO.
Dia yakin bahwa sebenarnya pemerintah Indonesia juga memiliki dokumen-dokumen tentang UFO, dan dia berharap ada upaya pemerintah untuk merilis dokumen tersebut ke publik.
“Agar masyarakat bisa bersikap lebih terbuka terhadap keberadaan fenomena UFO ini,” ujar Nur Agustinus.
ADVERTISEMENT